5. Just You! No Other

2.1K 289 10
                                    



Satu hal yang terpenting, kamu

Hanya kamu, bukan yang lain.

Jadi apapun yang terjadi, satu hal yang tak boleh kau lakukan.

Yaitu pergi dari sisiku

Jangan pernah melakukannya!

Bahkan jangan pernah berpikir untuk melakukannya!

.

.

.


__ Butterfly Without Wings Chapter 5 "Just You! No Other__


"MWO? Aku? Yak timjang-nim! Aku hanya memiliki jabatan satu tingkat di bawahmu, dan sekarang kau bilang aku harus jadi pengawal? Untuk apa aku sekolah tinggi hanya untuk jadi pengawal?" protes Jisoo pada Yoongi, sedang lelaki itu hanya menguap pura-pura tak menanggapi.

"Lakukan saja! Ini juga tugas negara, melindungi warga negara adalah tugas kita," jawab Yoongi santai.

Jisoo menghela napas kesal, "Tapi, bukan-"

"SEO JISOO, KAU INGIN TURUN PANGKAT?" teriak Yoongi, membuat Jisoo membeku, "JAWAB!!"

"SIAP LAKSANAKAN!" Jisoo langsung berdiri tegap dan melakukan posisi hormat pada Yoongi dan beberapa saat kemudian lelaki itu berjalan keluar dari kantor, "Dia benar-benar seram, kalau seperti itu. Aku kasihan dengan calon istrinya nanti!"

Jisoo meletakkan kembali tangannya ke posisi semula lalu mengacak rambutnya kasar, "Detektif terpercaya sepertiku tiba-tiba jadi pengawal? Dia bahkan lebih parah dari Jongwon sunbae dan ahhh, aku tiba-tiba saja rindu pada Baekhyun oppa. Kenapa aku harus berakhir bekerja dengan mulut pisau itu?" gerutu Jisoo kesal.

.

.

.

Wanita dengan blazer cream itu terus saja mencoret-coret kertas di hadapannya, bukan coretan tak beraturan. Namun, sebagai pemilik perusahaan dengan brand Lovelyz, dia juga memiliki kemampuan mendesain pakaian. Lee Mijoo nampaknya sangat fokus hingga tak sadar sekretarisnya masuk sembari menyerahkan tumpukan model desain terbaru dari berbagai desainer perusahaan.

"Nyonya belum makan siang sejak tadi!" ujar sekretarisnya pelan.

Mijoo mendongakkan kepalanya menatap gadis yang lebih tua dua tahun darinya, "Tiba-tiba saja aku tidak nafsu makan. Rasanya tidak ada makanan yang ingin masuk di perutku."

"Apa Nyonya sakit?" tanyanya khawatir.

"Tidak. Hanya saja nafsu makanku hilang akhir-akhir ini. Apa ini hasil desainnya?"

"Ya benar Nyonya. Ini hasil dari rapat kemarin yang Nyonya tak ikuti", Mijoo menganggukkan kepalanya mengerti.

"Kau bisa keluar!" perintah Mijoo sopan, dan wanita itupun beranjak keluar.

Mijoo meraih salah satu map di sana namun tiba-tiba saja kepalanya menjadi pusing dan ia merasa agak mual, "Sepertinya aku terlalu kelelahan!" gumamnya pelan lalu memijat sendiri lehernya. Ia menatap tumpukan map itu, lalu kembali membukanya perlahan. Tampaknya Mijoo memutuskan menyelesaikan pekerjaannya sebelum pulang.

Butterfly Without Wings [Jilid II] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang