10. When We?

1.8K 293 6
                                    



__Butterfly Without Wings Chapter 10 "When We?__


"Aku sudah membaca semuanya, tapi sayangnya aku tak bisa membebaskan anakmu!" ujar Taehyung lewat ponsel kepada seorang lelaki paruh baya di seberang telpon.

"Apa maksud Anda, sajangnim? Bukankah saya sudah memberikan apa yang Anda inginkan? Perusahaan Shizui dan rahasia terbesarnya!" ujarnya bersungut-sungut.

"Memang benar, tapi aku tak pernah memintanya pada Anda. Bukankah Anda yang menemui sekretarisku dan menyerahkan hal ini? Jung Yondae-ssi, ini saran untukmu... JANGAN TERLALU BODOH. Aku taat akan hukum korea, tapi tidak menutup kemungkinan aku bukan orang yang licik, aku ini licik. Oh iya, sepertinya anak buahku sudah berada di depan kamar hotel yang kau tempati itu, selamat bersenang-senang di tempat yang sudah ku sediakan tuan!"

"TU-" panggilan terputus, Taehyung meletakkan ponselnya pada meja. Matanya menatap lurus ke depan.

"Hubungi Namjoon, mereka semua harus ditangkap. Kirimkan semua bukti melalui faks, SEKARANG!"

.

.

.

"Saatnya makan malam!" Jiae muncul dari balik pintu membawa makanan khas rumah sakit, tersenyum memasuki kamar perawatan Yein. Yein tampak menghela napas cemberut.

"Waeyo?" tanya Jungkook pada Yein menatap wajah gadis itu lamat.

"Aku tidak suka makanannya. Suster, bisakah kau mengganti menunya dengan yang lain?" pinta Yein dengan suara yang menggemaskan.

"Sayang sekali tidak bisa, nona. Untuk cepat sehat, nona harus makan ini"

"Aku sudah sehat. Sakit di kepalaku sudah tak pernah lagi, semua lukaku juga sudah sembuh. Aku tak perlu makan ini lagi!" ucap Yein memelas.

"Pacarmu sangat manja!" komentar Jisoo membuat Jungkook menatapnya sinis, sedang Yein masih mengomel tentang makanan yang ada di hadapannya.

"Bersabarlah, besok nona sudah bisa pulang!" ujar suster Yoo Jiae memberi semangat.

Jungkook mengelus kepala Yein pelan, "Dengar, kan? besok kau sudah bisa pulang. Bersabarlah. Kalau makanannya tidak enak, tatap saja aku!"

"Menjijikan!" komentar Jisoo sedang Yein dan Jiae hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Jungkook.

"Noona, bilang saja kau iri karena tak punya kekasih yang mengkhawatirkanmu!" ejek Jungkook, Jisoo tampak meniup poninya kesal.

"Aku? Iri? Heol, itu tak ada dalam kamusku!"

"Benarkah? Jangan-jangan, kau belum pernah jatuh cin-?"


Ddrrrttt Dddrrttt


Jisoo menarik napas lega, ketika sebuah panggilan masuk harus di terimanya. Tertera nama salah seorang bawahannya di kepolisian, "Yeobseo!"

"Penembakan?" Kening Jisoo tampak mengerut, membuat orang-orang yang berada di sana memandang Jisoo intens.

"Apa Yoongi oppa terluka?"

Jisoo masih berbicara dengan wajah datar, sedang salah seorang dari mereka tampak menggigit bibirnya menunggu ucapan selanjutnya dari wanita itu.

Butterfly Without Wings [Jilid II] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang