11. Deja Vu

1.7K 286 11
                                    


Waktu mungkin bisa mengubah semuanya

Seperti waktu yang mengubah seorang yang dulu muda menjadi tua

Seorang yang dulu hidup menjadi tak bernyawa

Seorang yang dulu mencintai menjadi terpisah

Tapi waktu tetap tidak bisa mengubah kenangan masa lalu yang telah kau miliki


Sebanyak apapun waktu yang telah terlewatkan

Semuanya tak akan pernah terhapus begitu saja

Karena waktu menceritakan tentang aku, kamu, dan kita.

.

.

.


__Butterfly Without Wings Chapter 11 "Deja Vu"__

"EOMMA!" anak lelaki dalam gendongan seorang dengan pakaian khas dokter itu berteriak gembira memanggil Ibunya yang kini terduduk di atas tempat tidur.

"Halo jagoan mama. Apa kabar sayang?" sapa Mijoo kepada Joojin, anaknya.

"Dia terus merengek, aku tidak tahu harus berbuat apa!" omel Seokjin mendudukkan Joojin di tepi ranjang Mijoo.

"Aku rindu eomma!" Joojin memeluk Mijoo erat, setelah memeluknya ia mencium pipi Ibunya bergantian, "Eomma harus cepat pulang!"

Mijoo mengangguk pelan, "Tentu. Eomma akan pulang secepatnya!"

Seokjin tersenyum menatap keluarga kecilnya yang sangat bahagia.

"Oh iya oppa, aku dengar. Yein pulang hari ini!" Seokjin mengangguk pelan, "Syukurlah, semoga semuanya bisa berjalan dengan baik!"

.

.

.

Suara elektrodiagram terdengar jelas pada ruangan sepi itu, perlahan mata yang menutup terbuka. Ia meringis kecil memegang perutnya yang terasa perih, dengan pasti gadis itu membuka alat bantu pernapasan yang menutupi mulut dan hidungnya. Sekuat tenaga –Jung Yujin- mendudukkan dirinya kemudian bersandar pada ranjang. Matanya menatap ke depan seakan menonton sebuah rentetan film di hadapannya. Cukup lama ia terdiam, hingga tangannya bergerak meraih ponselnya yang terletak di atas nakas tak jauh darinya.

Jung Yujin menatap wallpaper ponsel, fotonya dan Hoseok yang diambil saat wisuda SMA mereka beberapa tahun lalu. Satu-satunya foto yang ia miliki bersama Hoseok. Lelaki itu terlalu gelap untuk ia gapai dan bodohnya Yujin juga mencoba untuk menjadi gelap agar dapat bersatu dengan lelaki itu, namun sia-sia. Hoseok semakin tak memandangnya. Ia bahkan menjalani sekolah keperawatan untuk masuk ke rumah sakit Jaewon, melakukan semua perintah Hoseok demi kebahagiaan lelaki itu, tapi ia masih semu di mata lelaki itu.

"Aku mencintaimu, Woohyun-ah!"

Ddrrttt Ddrrrttt

Yujin tersentak kaget saat ponselnya tiba-tiba saja berdering, panggilan dari Hoseok. Ia tersenyum kecil mengangkatnya.

"Yeobseo!"

"Kau mengangkat telponmu? Bukankah kau ada di penjara?" ucap suara di seberang. Yujin tersenyum kecut, lelaki itu tak tahu kalau dia sedang terluka dan dirawat di rumah sakit, "Aku menelpon cuma memastikan sesuatu!"

Butterfly Without Wings [Jilid II] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang