Part 6

7K 310 1
                                    

Part 6 ~ My Weding

Clara POV

Ya ini pernikahanku sederhana tapi elegant hanya keluarga dan rekan bisnis keluarga kami yang datang acara pernikahan ini. di luar gedung banyak paparazzi serta wartawan-wartawan infotaiment yang setia menunggu info tentang kami dari para tamu. Tapi tamu kami menjaga privasi jadi mereka tahu tak akan berbicara. Semua terlihat bahagia ya semua keluargaku dan Chrish. Aku menatap priaku yang menjadi suamiku sekarang memakai tuxedo putih semua serba white begitu juga dekorasi ini menjadi snow membalas senyumku. Para tamu juga memakai dresscode white. Kebahagianku tidak lengkah tidak ada el, alex, nico dan andrea. Aku tahu nanti di Jakarta akan di adakan acara resepsi juga.

'Untuk papah aku tahu kau melihat kami dengan kebahagian, aku harap kau selalu bahagia. Aku sangat menyanyangimu papah' batinku mengucapkan rasa bahagia mengingat papah, tanpa aku sadari air mataku menetes ke pipiku.

Saat jariku ingin menghapus air mata ditahan oleh jemari Chrish. Jemari Chrish menghapus air mataku.

"aku tak mau kau menangis diacara bahagia kita, baby. Please.." bisik Chrish di telingaku dan mencium keningku lanjut ke bibirku.

"Chrish, kau tahu ini air mata kebahagian, bukan kesedihanku honey. Aku hanya mengingat papah andai saja dia bisa berada di sini." Chrish langsung memelukku. Aku membalas pelukan yang selalu nyaman ini.

"Eheemm.." dehaman serentak dari orang tua kami.

"Nanti dilanjutinya setelah acara saja nak, kalian lihat para kerabat bisnis kita melihat kalian." Ucap daddy

"Tahu kamu ini tidak lihat tempat." Sindir mommaku.

"Daddy, mom mereka juga mengerti kami baru menikah jadi wajar saja kalau clara sudah sah menjadi milikku. Tanpa daddy bilang dilanjutin nanti pastilah aku harus melanjutkan karena Rae sudah meminta adik baru." Ucap Chrish membuat ku malu pipi ku merona aku yakin aku memukul lengan Chrish karena ucapannya hampir vulgar.

"Ya cepatlah, momma mau punya cucu yang banyak biar rame d rumah, ada anak el, alex dan anak kalian." Ucap momma Chrish. Aku hanya tersenyum.

"Siap mom, mau berapa? Aku siap mom." Ucap Chrish menggoda. Aku lansung menyubit perutnya.

"Arrgghh Ampun baby,," rintih Chrish

"Ayo para pengantin kalian bisa beri waktu sedikit untuk membagi kebahagian kalian pada wartawan di luar?" ucap Mr. Trainor.

"Aku tak mau Pah." Ucap Chrish menolak bertemu para wartawan.

"Honey, demi kebaikan Clara, dia istri sahmu, semua orang harus tahu agar wanita di luar sana bisa menjaga jarak dengan mu, bukan begitu Mrs. Levine yang baru." Ucap momma chrish menjelaskan pada Chrish, akhirnya dia mengerti.

Aku dan Chrish keluar dari gedung menyapa para wartawan. Cahaya blitz membuatku sedikit silau. Chrish dan aku menebar senyuman bahagia pada mereka. Kami duduk di bangku dan meja yang telah disiapkan.

Banyak sekali pertanyaan yang harus dijawab aku bingung harus berkata aku, jadi biar ahlinya saja yang menjawab suamiku. Aku hanya bisa tersenyum melihat Chrish.

Ada beberapa pertanyaan yang membuatku terusik mengenai Rae dan Mantan Chrish. Aku tak mau kehidupan Rae terekspos oleh media. Chrish bisa menangani pertanyaan itu membuat aku lega.

Aku dan Chrish masuk ke dalam gedung kembali, aku tak mau privasi kami terganggu oleh pandangan umum nanti ke depannya.

Acara hampir selesai para tamu sudah meninggalkan gedung ini, tinggal keluarga Trainor, Levine, dan Fabiano masih di gedung ini. Mereka kembali memelukku dan Chrish.

Be Mine - You and IWhere stories live. Discover now