Part 9

7K 310 1
                                    

Part 9 ~ Pregnant and Problem

Clara POV

Aku di Jakarta sudah hampir 3 bulan, Chrish disini memang sedikit lama. Aku puas bertemu dengan el hampir setiap hari. Rae disini juga aku masukan ke pendidikan PAUD(SI) agar dia bisa bersosialisasi. Ketika rae sekolah dan Chrish ke kantor, aku selalu bersama el, kadang aku di rumah tante reni. Sepupu kembarku makin jahil, tapi mereka takut dengan Chrish.

"el, perut kau sudah besar ya. Berat ga sih el?" aku bertanya padanya yang suka meringis.

"Nanti kau rasakan ya sendiri, nikmati masa-masa hamilmu, kalau sudah keluar lebih parah dari ini katanya."

"Ya ampun el, sabar ya. El aku mau rujak, kau mau tidak?"

"Astaga Clara, kau itu makannya banyak sekali lihat tuh perutnya juga buncit gitu. Kau tak malu?"

"Malu karena apa? Yang penting sudah laku ini yeee."

"Eh, sebentar clara. Alex menghubungiku."

El mengakat panggilan dari alex.

"Hallo yang..."

".................." El menatapku.

"Clara, ponselmu mati?" tanya el

"Oh iya, baterai ponselku habis." Menunjukan ponselku.

"Hallo baby, iya ponselnya mati. Memang ada apa?"

"................"

"Apa? Kok bisa, mungkin masuk angin kali."

"................"

"Baiklah nanti aku sampaikan padanya." El mematikan ponselnya dari wajahnya sedikit khawatir.

"Kenapa el?"

"Clara, Chrish sakit dia muntah-muntah di kantor. Ketika meeting tadi wajahnya pucat. Dia tak mau memeriksa kesehatannya jika kau tak menemaninya."

"Astaga, mengapa dia tidak menghubungiku."

"Dasar bodoh, ponselmu mati, bagaimana dia menghubungimu."

"Oh iya, hehehe. Ok aku ke kantor. Bye el bye keponakanku baik-baik di sana ya. Love you all."

Aku langsung pergi ke kantor dengan menaiki taxi. Jakarta jam berapapun selalu macet.

"Terima kasih pak, ini uangnya." Aku memberika uang kepadanya.

"Terima kasih nyonya, ini.." supir taxi itu mengembalikan kembaliannya, tapi aku menolaknya.

"Ambil saja kembaliannya." Aku langsung masuk ke lobby menuju kantor CEO.

Aku melewati Riris yang panic menungguku.

"Ya ampun Mrs. Levine, suami anda menunggu di dalam."

"Just Clara Ris. Baiklah aku ke dalam sebentar." Semenjak dari lobby, para karyawan melihatku dan menunduk padaku.

Aku membuka pintu ruangan CEO itu. Aku melihat ke sofa Chrish sedang tertidur. Aku menghampirinya, melihat wajahnya yang pucat dan lemah. Aku mengelus rambutnya. Aku memegang keningnya tidak panas. Chrish membuka matanya.

"Kau sakit?" aku bertanya padanya.

"Aku tak tahu sudah 2 bulan yang lalu aku suka muntah-muntah setiap pagi. Aku mual sekali." Chrish melihat bungkusan yang aku bawa.

"Honey itu apa?" tanya Chrish yang penasaran.

"Oh ini aku tadi membeli rujak, aku mau makan bersama el tadinya. Tapi el tak mau."

Be Mine - You and IWhere stories live. Discover now