Part 8 ~ Sheina Girld
Chrish POV
"Nic, aku malam ini akan pulang." Ucapku pada Nico yang ku rasa dia heran.
"Ada apa? Kau tak mau memeriksa pembangunan gedung itu?" tanya Nico.
"Tidak Nic, itu akan menjadi tugasmu." Perintahku
"Huft, baiklah."
"Nic, siapkan jetku."
Sial. Mengapa sheina bisa menemui Clara, mengapa Clara mau bertemu dengannya. Aku benar-benar marah padamu Clara, kau harus tahu aku takut kehilanganmu karena wanita itu.
"Sir, semua sudah siap. Kita bisa berangkat sekarang."
"Ok," jawabku singkat.
"Nic, jaga Andrea ya, ku lihat kau sekarang menjadi STI. Hahaha"
"Sial kau, lihat saja bila Clara nanti hamil aku yakin kau sepertiku, bahkan lebih parah." Kesal Nico.
"Ohh jangan seperti itu Nic. Aku berangkat ya. bye" aku melambaikan tangan dengan Nico.
Selama di perjalanan aku tak bisa memejamkan mata, aku memikirkan istriku.
"Sir, anda tak mau beristirahat?" tanya anak buahku.
"Tidak aku tak bisa."
"Baiklah, anda ingin minum sesuatu?"
"white wine saja."
Anak buah ku memanggil pramugari meminta minuman itu. Tak ku rasa pemikiranku menyita waktuku hingga aku sampai Sydney.
Aku melihat yang menjemputku Will, Rae dan istriku. Aku masih marah padamu Clara.
"Hai my boy." Aku berlari menghampiri rae.
"Hai.." ucap Clara hati-hati.
Aku tak peduli, aku menatap Will.
"Will, mengapa kau masih di sini."
"Maafkan saya tuan, saya salah." Ucap will memohon.
"Astaga Chrish, kau ingin memecat dia karena mantan wanitamu menemuiku?"
Aku menatap tajam istriku, mengapa dia yang marah.
"Apa? Kau mau marah padaku?" tanya Clara.
"Mommy,, marah-marah terus sih. Papah baru saja pulang. Ayo kita pulang." Ajak Rae menarik tanganku dan Clara.
"Kita belum selesai Chrish, will kau bawa mobil mu. Aku atasanmu, bukan dia." Clara menunjuk will, will menganggukan kepala.
Aku pasrah saja istri memang paling berkuasa saat ini.
Sampai di rumah, clara langsung masuk ke dalam tanpa menunggu dan Rae. Will mengangkat koperku. Aku masuk ke dalam. Momma dan daddy sedang sibuk di dapur.
"Hai my son, bagaimana NYC? Lancar?" tanya daddy.
"Ya seperti itu." Jawab malas
"Lalu Clara mana? Bukan dia menjemputmu?" tanya momma. Clara keluar dari kamar.
"Mom, aku berangkat ke kampus ya." Ucap Clara.
"Apa? Kau masih mengajar di kampus itu?" tanyaku tak percaya.
"Memang aku harus apa lagi? Aku tak mau berpangku tangan dengan pendapatanmu." Ketus Clara.
"Kami tak mau ikut campur jika ada masalah selesaikan dengan kepala dingin. Dan kau chrish awas saja kalau clara menangis." Momma mengancamku. Momma menggendong rae mengajaknya keluar bersama daddy.
YOU ARE READING
Be Mine - You and I
RomanceIni lanjutan dari cerita Romance Billionaire dan Fight Love, akhir dari cerita sebelumnya. Baca ya ceritaku teman-teman. terima kasih.