Part 2 ~ Apologize
Chrish POV
Akhirnya aku kembali lagi ke Negara pelarian wanitaku. Aku keluar dari Jet ku, menghirup udara kota Sydney kembali. Clara, aku akan menemuimu, mau tak mau kau akan selalu bertemu dengan ku Clara.
"Sir, semua sudah siap mobil dan apartement anda." Anak buahku menyambutku.
"Ok, tapi sebelum ke apartement. Aku mau ke rumah Mr. Eric dulu bersama Daniel dan Will kau bisa kembali ke apartementku kau bisa cari info lebih lanjut wanita itu."
"Baik sir" jawab William yang pergi dengan anak buahku yang lainnya.
Aku pergi menuju ke rumah kakakku. Aku akan pasrah jika Kak Eric membunuhku. Aku mengetuk pintu rumahnya. Assisten rumah tangga Kak Elisa membukakan pintu. Dia menyapa ku dan mempersilakan masuk.
"Maaf, Mr. Levine, Tuan dan Nyonya masih berada dalam perjalanan ke sini, tapi Nona kecil Erika sedang di kamarnya....." perempuan itu belum melanjutkan bicara, aku memotongnya, karena aku ingin menemui peri kecilku.
Aku melakah ke lantai dua dan mengetuk kamarnya, aku melihat peri kecilku membuka pintunya dalam melompat ke pelukanku.
"Paman, Eri rindu paman." Teriak Erika yang sedang manja padaku.
"Benarkah? Coba buktikan bila kau rindu padaku?" aku sambil menunjuk pipiku. Dia tersenyum.
CUP
Erika mencium kedua pipi ku, aku membalas ciuman untuk pipinya dan mencubiti pipinya.
"Aduh, paman sakit. Paman aku sedikit lagi punya adik kecil dong." Anak ini pamer ingin memiliki adik baru.
"Waw, aku jadi memiliki peri kecil lagi ya!
"Aku mau adik perempuan, tapi daddy minta adik laki-laki paman." Keluhnya.
"Begini sayang, kau harus memilih adikmu tetap sehat dengan mommy, dari pada kau bertengkar dengan daddy karena jenis kelamin adikmu. Apa kau mengerti?"
"Ya paman, aku senang bila adikku sehat dan mommy juga." Sambil menunjukan gigi.
"Kau sudah makan?" aku tanya peri kecil, dia menggeleng.
Aku menggendongnya menuju ke dapur, mencari makanan untuknya dan aku. Jujur saja aku sangat lapar selama perjalanan aku tak bisa makan karena memikirkan Clara. Aku mencari makanan di lemari es. Tak ada makanan hanya ada sayuran, buah, dan daging mentah.
"Baby, tak ada makanan, mau tak mau kita makan buah saja ya." Dia mengangguk. Aku mengambil apel dan pisang untuknya.
Saat aku sedang menikmati apelku dan bercanda dengan Erica. Tiba-tiba telinga ku terasa sakit akibat tarikan dari tangan seseorang. Aku mengeluh siapa yang berani melakukan ini. aku melihatnya.
"Aduuhhh, Eh Kak. Ampun kakakku yang cantik." Aku mencoba memujinya.
"Tak perlu banyak bicara, kau sedang apa? Beraninya kau datang ke rumahku. Hah." Kakakku terlihat sangat marah. Aku melihat kak Eric hanya bercak pinggang yang kesal denganku.
"Sayang, sudah jangan marah-marah, ingat kau sedang hamil. Aku tak mau anak kita seperti pria ini yang mengaku sebagai adikmu." Sindir Kak eric membuatku cemburut.
"Mommy, paman salah apa kok bisa di jewer mom?" tanya anak ini dengan polos.
"Erika, pamanmu ini membuat tante Clara menangis sayang. Jadi kau mau menghukumnya tidak?" tanya kak elisa menawarkan anaknya. Sepertinya aku akan di bully oleh keluarga ini.
YOU ARE READING
Be Mine - You and I
RomanceIni lanjutan dari cerita Romance Billionaire dan Fight Love, akhir dari cerita sebelumnya. Baca ya ceritaku teman-teman. terima kasih.