6

1.1K 138 8
                                    

Aku memilih pakaian yang pantas untuk pergi hari ini. Aku benar-benar membongkar isi lemariku.

Kenapa aku harus berdandan? Tohnya Mingyu juga tak akan memandangku.

Aku memilih memakai t-shirt berwarna hitam dan tennis skirt berwarna pink saja. Aku tak mau ribet.

"Sana! Temanmu menunggumu!" Panggil Eommaku dari luar.

Itu pasti Mingyu. Aku berjalan keluar kamar dan menuruni tangga. Dan aku mendapati Mingyu sedang duduk di sofa.

"Kajja" ajak Mingyu. "Ajhumma aku meminjam Sana sebentar ya" kata Mingyu.

"Pinjam saja kalau perlu tak usah kembalikan" canda eommaku.

Mingyu tertawa renyah. Aku dan Mingyu keluar dari rumahku dan memasuki mobilnya yang terparkir di rumahku.

"Kemana kita pergi?" Tanyaku.

"Ke mall. Pokoknya kau harus membantuku. Ara?"

Aku mengangguk dan ia pun menancapkan mobilnya menuju mall. Sesampainya di mall, tujuan pertama kami adalah toko bunga.

"Aku ingin memesan sebuket bunga warna kuning dan membentuknya menjadi pokemon" kataku pada pergawai toko bunga itu.

"Apakah ada lagi?" Tanya pegawai itu.

"Hmm kartu! Ya" kataku.

Pegawai itu memberikan kartu ucapan kepadaku dan aku memberikannya pada Mingyu.

"Tulis apa yang ingin kau tulis" kataku.

Mingyu mengangguk paham dan mulai menulis. Lalu ia membayar dan kami keluar dari toko bunga.

"Lalu apalagi yang ia suka?" Tanya Mingyu.

"Semua hal tentang pokemon. Berarti kita akan ke toko boneka" jawabku.

Mingyu mengangguk dan aku berjalan beriringan dengannya menuju toko boneka.

Aku langsung memberikan 3 buah boneka pokemon kepada Mingyu.

"Haish ada-ada saja kesukaan si Tzuyu" komentar Mingyu.

Aku hanya tertawa dan membawa boneka itu ke kasir. "Kau bayar ya aku akan melihat-lihat boneka"

Mingyu mengangguk. Akupun melihat boneka. Ada boneka ariel yang sangat lucu. Aku sangat ingin membelinya! Tapi eommaku selalu melarangku membeli boneka.

"Kau suka ariel?" Tanya Mingyu.

Aku mengangguk. "Kajja"

Kami keluar dari toko boneka dan tiba-tiba Mingyu meminta izin ke toilet jadi aku harus menunggunya.

Tak lama kemudian ia kembali.

"Kemana kita selanjutnya?" Tanyaku.

"Game centre!" Jawab Mingyu.

Aku hanya menurut dan berjalan menuju game centre. Sesampainya disana kami banyak memainkan permainan.

"Sana ayo kita bertanding basket!" Seru Mingyu.

"Baiklah! Siapa takut?" Balasku.

Aku dan Mingyu bertanding basket. Siapa yang memasukkan bola terbanyak, ialah pemenangnya.

"YEAY!" Sorakku senang.

"Kau hanya beruntung nona Minatozaki" kata Mingyu. "Kau berutang bertanding basket denganku" kata Mingyu.

"Baiklah lain kali kita akan bertanding yang lebih serius lagi nanti" kataku.

Aku dan Mingyu melanjutkan permainan seperti menari di lantai dansa, berbalap mobil dan sekarang kami akan bermain bom bom car.

Kami berbalap dan tak jarang kami saling bertabrakan. Jujur. Aku sangatlah senang. Walaupun Mingyu tak melirikku, aku tak masalah dengan itu semua.

-

Hari sudah malam. Aku dan Mingyu turun di taman dan kami menaiki ayunan sambil melirik langit malam kota Seoul.

"Besok adalah hari Valentine. Apakah kau akan memberikan coklat kepada pria itu?" Tanya Mingyu.

Aku tersenyum lalu menggeleng. "Tidak. Aku tak percaya valentine"

Mingyu, kau membuatku tak percaya.

"Semoga besok pria itu memberikan mu coklat atau bunga atau apapun itu. Aku akan berdoa" kata Mingyu.

Tidak mungkin besok kau memberiku coklat atau apapun itu kepadaku. Tarik doamu, Mingyu.

"Kau juga. Semoga kau dan Tzuyu ditakdirkan bersama" kataku.

Hatiku sakit mengatakannya.

"Sana, pria itu bodoh tak memandangmu. Kau benar-benar sempurna, Sana. Betapa bodohnya ia tak melirikmu" kata Mingyu.

Air mataku hampir lolos. Aku ketahuan oleh Mingyu.

"Sana? Kau menangis?" Tanya Mingyu.
"Ah ani aku hanya terharu" Jawabku.

Mingyu tersenyum. "Kenapa kau menyukai Ariel? Kau percaya mermaid?"

Aku mengangguk antusias. "Mermaid itu memang ada! Tapi rupanya tak seperti manusia"

"Aku tak percaya mermaid. Aku percaya alien" cibir Mingyu.

"Justru alien yang tak jelas keberadaannya" balasku.

"Alien itu memang ada tapi masih dirahasiakan" kata Mingyu.

"Kita berbeda ya" balasku sambil tertawa. Mingyu mengangguk.

"Ohya sebentar" kata Mingyu.

Mingyu belari menuju mobil lalu kembali lagi. Sepertinya ia mengambil sesuatu.

"Sana ini untukmu" kata Mingyu sambil memberikan boneka mermaid.

?!!

"U-untukku?" Kagetku.

Tak kusangka doa Mingyu terkabul secepat itu.

Mingyu mengangguk. "Ini ucapan terima kasihku karena kau telah membantuku"

"Mingyu kau tak seharusnya membelinya. Biar aku yang ganti uangmu" kataku.

"Sana terimalah. Demi aku" kata Mingyu.

Aku menerima boneka itu. "Terima kasih banyak, Mingyu"

Mingyu mengantarku pulang dan aku benar-benar tak akan melupakan hari ini. Aku tak akan membiarkan boneka mermaidku hilang atau kotor.

Tzuyu, karena kau aku menjadi dekat dengan Mingyu. Terima kasih.

love or friendship ; sana's fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang