Mingyu memberhentikan mobilnya. Ia masih tak percaya dengan apa yang terjadi.
"Sana menyukaiku" kata Mingyu. "Kenapa aku tak pernah menyadarinya! Mingyu bodoh! Pabboya!" Balas Mingyu.
Mingyu meraih ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Sana untuk menemuinya sekarang juga di halte. Tak lama kemudian Sana pun tiba.
"Mingyu? Wae?" Tanya Sana.
Mingyu meraih kedua telapak tangan Sana. Tentu saja Sana terkejut dengan kelakukan Mingyu.
"Mi-mingyu.."
"Sana tolong jujur. Apa benar, kau menyukaiku?" Tanya Mingyu.
Sana terdiam. Sana terkejut. Sana mematung. Sungguh. Ia sama sekali tak tahu harus menjawab apa. Rahasinya 100% terbongkar.
"Sana tolong jawab aku" kata Mingyu.
Sana mulai menitikkan air mata. Air matanya terus keluar. Ia terisak.
"Ne aku menyukaimu" kata Sana.
Mingyu menghapus air mata Sana dengan kedua ibu jarinya. Namun Sana mencoba menepisnya.
"Aku minta maaf. Aku hanya perusak bagi hubunganmu dan Tzuyu. Aku bukan membuatnya semakin membaik" sesal Sana.
"Sana ini bukan salahmu. Ini salahku. Aku sangat bodoh. Aku tak menyadari kau menyukaiku. Akulah namja bodoh itu!" Kata Mingyu.
"Mingyu tolong berhenti menyalahkan dirimu. Ini bukan salahmu. Bukan salahmu kalau tak bisa membalas perasaanku. Aku tak apa" balas Sana. "Aku ingin mengatakan kalau lusa aku kan pindah ke jepang" sambung Sana.
"Mwo? Kenapa kau pindah? Tolong jangan tinggalkan aku" kata Mingyu.
"Maafkan aku Mingyu. Tapi aku memang harus pindah" kata Sana.
Mingyu langsung memeluk Sana. Sana benar-benar terkejut.
"Itu artinya kita tak akan bertemu lagi?" Tanya Mingyu.
"Bukan tak bisa. Tapi akan susah untuk bertemu lagi" Jawab Sana.
"Sana jujur dalam hati kalau sebenarnya aku mulai menyukaimu. Aku tak sadar akan hal itu" balas Mingyu.
Sana tertawa lalu tersenyum. "Gomawo Mingyu"
"Mungkin aku tak bisa membalas perasaanmu sekarang. Tapi mungkin nanti?" Canda Mingyu.
Sana tertawa. "Aku senang mendengarnya. Kau benar-benar teman yang baik, Mingyu"
"Kau juga Sana. Terima kasih atas segalanya" kata Mingyu sambil memeluk Sana.
-
Sana datang ke sekolah hari ini untuk mengambil barang-barangnya. Hari ini adalah hari terakhirnya bersekolah dan di korea.
"Ten!" Panggil Sana.
Ten menyaut dan menghampiri Sana. Ia langsung memeluk Sana.
"Sana aku pasti akan merindukanmu" kata Ten.
"Aku juga Ten! Aku pasti sangat merindukanmu" kata Sana.
Mereka pun berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Sungguh Sana pasti akan merindukan Ten.
Tiba-tiba Tzuyu menghampiri mereka. Ia tersenyum pada Sana. Sana melihat mata sembap Tzuyu.
"Sana aku semalaman tak bisa berhenti memikirkanmu. Aku memang sahabat yang buruk. Aku selama ini melukai hatimu aku sangat minta maaf. Aku benar benar bodoh" kata Tzuyu sambil memeluk Sana.
"Tzuyu ini bukan salahmu. Gwenchana. Semua itu telah berlalu. Jangan terlarut dalam kesedihan" kata Sana.
"Aku pasti akan sangat merindukanmu. Aku benar-benar tak mau pisah denganmu" kata Tzuyu.
"Uljima Tzuyu. Aku berjanji akan kembali. Demi kau" kata Sana.
"Pinky swear?" Tanya Tzuyu.
"Pinky Swear" balas Sana.
Sana POV
Aku menaiki pesawat yang akan mengantarku ke Jepang, kampung halaman ku. Jujur, air mata sama sekali tak dapat ku tahan. Banyak sekali kenangan di Seoul.
Aku merogoh ponselku dan melihat kembali foto-fotoku bersama Tzuyu, Ten dan Mingyu. Mereka bertiga memang pengisi hidupku. Aku berjanji akan kembali demi mereka. Mereka bertiga.
Annyeong Tzuyu. Annyeong Ten.
Annyeong Mingyu.
Annyeong Seoul.
Mingyu POV
Aku menghela nafasku. Hari ini adalah hari pertama dalam hidupku tanpa Sana. Ia pasti sudah berada di pesawat. Pergi jauh dariku berjuta kilo jauhnya.
Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku. Ten.
"Ia sudah jauh. Tapi orang yang pertama yang ia fikirkan pasti adalah kau" kata Ten.
Tiba-tiba aku melihat pesawat dari jendela. Aku tersenyum. Aku sangat meyakini bahwa itu adalah Sana.
Sampai jumpa lagi, Sana.
-end-
.
.
.
.Wohooo akhirnya ff ini selesai juga! Agak sedih nulis part ini. Aku langsung post semuanya ya karena sebentar lagi mau ujian dan takut gak sempat untuk ngepost! Makasih yang udah baca dan vote ff ini! Untuk bonus chapt / sequel masih dalam pemikiran yaaa.
Terima kasih semua!

KAMU SEDANG MEMBACA
love or friendship ; sana's fanfiction
FanfictionDalam keadaan ini kau harus memilih tetap berjuang atau mengorbankan perasaanmu.