Kringgggg. Bel istirahat berbunyi,keluarlah murid-murid yang berasal dari kelas masing-masing menuju surga bagi mereka,kantin.
Jangan heran dengan pemandangan kantin yang terlihat besar. Maklum saja,memang sekolah ini sekolah mahal. Rata-rata yang bersekolah disini artis,ataupun penyanyi. Selainnya? ya tentu saja,karena orang tua mereka yang memiliki berlipatganda harta. Tapi walaupun murid di sekolah ini hampir semua orang yang kaya,tetap saja ada murid beasiswa. Tau maksudku dari murid beasiswa?
Well,Vanessa termasuk murid beasiswa.
Vanessa's pov
Uh,pelajaran sejarah tadi membuatku bosan. Yang benar saja,90 menit berada dalam kelas sejarah di hari pertama kuliah. Memang bagiku pelajaran ini mudah,tapi aku hanya merasa bosan. Aku ingin lebih mengelilingi College ini. Jadi,kenapa aku tidak ke rooftop saja ya? Good idea.
~~~~~~~
"Why Cam,why? why did you leave me? Setelah 3 tahun kita bertahan dengan hubungan ini,dan kau ingin menyudahinya dengan mudah? Jawab Cam!"teriak seorang perempuan yang kulihat dari jauh.
"Kan sudah kubilang,aku bosan denganmu,Lun. Im done,okay?! we're done."balas seorang laki-laki yang berhadapan dengan perempuan tadi.
"But Cam... apa... apakah... kita..."kata perempuan tadi dengan terputus-putus yang sepertinya menangis.
"Apalagi,Lunetta?"tanya laki-laki tadi. ohh,ternyata nama perempuan yang di hadapannya Lunetta.
"Apa kita masih bisa berteman seperti dulu? Apa kita masih bisa bersahabat seperti elementary school dulu?"tanya Lunetta.
"Tentu saja."jawab laki-laki tadi lalu pergi.
Apa laki-laki yang dipanggil dengan nama Cam itu tidak mempunyai hati,ya? Dia baru saja menyudahi hubungannya dan terlihat mukanya tak ada sedih sama sekali.
Tapi,sepertinya perempuan yang bernama Lunetta itu pernah kutemui,tapi kapan ya? Ah lupa.
"Hei,kau anak baru,kan?"tanya Lunetta padaku. oh,sangat terlihat dia baru saja menangis.
"oh iya. benar,aku anak baru. Namaku Vanessa Campbell."jawabku sambil mengulurkan tangan.
"Namaku Lunetta Simpson. ah iya,aku juga anak baru,sama sepertimu."katanya,memperkenalkan diri. Dia terlihat baik.
"Mm.. apa aku boleh bertanya sesuatu?"tanyaku
"Ya,tentu boleh."katanya sambil melihat pemandangan yang begitu indah dari rooftop gedung University of California ini.
"Apa laki-laki tadi kekasihmu? Mengapa setelah dia menyudahi hubungan kalian,tak terlihat sedih di wajahnya sama sekali?"tanyaku. Bodohnya aku,terlalu banyak bertanya.
"Well,yang tadi itu mantan kekasihku. Cameron Dallas. Mungkin kau merasa asing dengan wajahnya karena dia bukan junior seperti kita. Dia senior disini."jawab Lunetta.
"Ohh,kukira dia junior,terlihat dari wajahnya. Tapi tak bermaksud aku menyukainya,Lun. Seriously."kataku
"Hahaha,kau lucu sekali,Vanessa. Mau makan siang bersamaku?"ajak Lunetta.
"Tentu saja"kataku,lalu kamipun berjalan menuju kantin.
~~~~~~~~~
"Nah,kau lihat sekumpulan laki-laki yang duduk di sana?"kata Lunetta sambil menunjuk satu tempat berisi beberapa laki-laki yang bisa dibilang tampan itu.
"Yea,i see. Siapa mereka? Kenapa mereka terlihat sinis terhadap murid baru? Seolah-olah mereka yang terbaik,menyebalkan."kataku lalu lanjut memakan burgerku
"Well,they're Magcon. Mereka terdiri dari 11 laki-laki dan 1 perempuan. Lihatlah,perempuan yang berambut kriting itu,namanya Mahogany Lox. Dia satu-satunya anggota Magcon yang ramah dengan semua orang termasuk murid baru. Nah,laki-laki yang tadi kau lihat di rooftop itu Cameron Dallas. Itu,Jack Gilinsky yang tinggi. Sebelahnya,bernama Jack Johnson. Yang duduk di hadapan Cam,namanya Matthew Espinosa. Yang sedang bermain gitar coklat itu bernama Shawn Mendes. Kalau yang bermain gitar hitam,namanya Jacob Whitesides. Yang bermata biru namanya Nash Grier dan sebelahnya itu adik dari Nash,dia Hayes Grier. Kalau yang pakai bandana,bernama Taylor Caniff. Yang wajahnya babyface,namanya Aaron Carpenter. Yang terakhir,yaitu yang sipit,namanya Carter Reynolds"kata Lunetta sambil menunjuk Magcon.
"Tunggu,apakah Hayes Grier itu murid baru?"tanyaku. Karna seingatku aku melihatnya kemarin saat orientasi.
"ya,dia murid baru,seperti kita. Kau hanya perlu ingat satu hal ini,Van."kata Lunetta membuatku ingin tau.
"apa itu?"tanyaku.
"Jangan terlalu dekat dengan Mahogany. Kau akan tau akibatnya"kata Lunetta lalu mengambil kentangnya.
"Memang kenapa? Bukankah Mahogany orang yang baik?"tanyaku. Dan bel berbunyi,menandakan istirahat sudah selesai.
"Well,forget it. Habis ini kita beda kelas ya? hah ya sudah,aku duluan. Bye Vanessa!"kata Lunetta lalu pergi meninggalkanku.
Aku harus tau,kenapa Lunetta melarangku tidak terlalu dekat dengan Mahogany? Maksudku,dia terlihat baik,dan dia juga ramah. Lunetta membuatku penasaran
-------~~~~-------
Yo,what's up?! How was the story? I dont think its good,but man,im trying.
Mungkin kedepannya akan slow update,karna mantannya louis ini alias nyonya dallas udah kelas 9 jadi ya sibuk gitu,so sorry. Apalagi Cam sering ajak date jdi ya makin sibuk*loh ko?702 words,too short or nah?Answer on Coment :)
Vote+Coments are things that i need.
Tommodallasxx

KAMU SEDANG MEMBACA
Am i?
FanfictionSebuah kisah cinta yang sedikit rumit, dengan melibatkan masa lalu orang tua Vanessa dan Matthew. Dua remaja yang dulu pernah bersahabat namun harus dipisahkan oleh kisah percintaan dari kedua orang tuanya. sedikit aneh memang, mereka sempat membenc...