Nine

40 8 1
                                    

Hari baru,pengalaman baru. Itulah yang dipikirkan Vanessa Campbell setiap pagi. Tidak hanya pengalaman baru,mungkin juga orang-orang baru yang akan ditemuinya. Orang-orang baru,seperti Matthew Espinosa,seorang senior nan dingin yang baru dikenalnya.

Bukan,bukan baru. Matthew Espinosa bukanlah orang-orang baru seperti yang Vanessa pikirkan. Matthew Espinosa merupakan orang yang tinggal dalam masa lalu kelamnya. Hanya saja,Vanessa sedikit melupakan Matt.

Vanessa's pov

Dad sangat menyebalkan. It's weekend! I should be lay in my bed now and wake up on 9 am,bukannya jam 6:30 pagi. Dad menyuruhku menjaga kafe hari ini karena ia harus bertemu dengan client perusahaan mom.

Walaupun mom tidak ada,dad tetap mengurus perusahaan turun temurun milik mom. Greyson juga kadang harus ikut turun tangan dalam mengurus perusahaan mom. How about Justin? Dia juga pastinya turun tangan dalam bisnis dad. Dia yang mengatur keuangan dan selaku manager ia pun mengurus hal-hal lain di kafe dad. Aku? Don't ask me about business. Aku tidak pandai dalam hal ini. Tugasku hanyalah menyelesaikan kuliah dan menggapai cita-citaku dan pastinya,menjadi seorang penulis buku.

"Good morning,Rebecca"sapaku pada salah satu pelayan yang bekerja di kafe dad.

Terlihat Rebecca dan beberapa pelayan sedang merapihkan meja-meja dan juga kursi. Ada juga yang sedang mengelap kaca.

"Good morning,Miss Campbell"balas Rebecca.

"Beritahu aku jika kafe sudah buka nanti,aku berada di dalam ruanganku"ucapku pada Rebecca.

"Alright,Miss Campbell"balas Rebecca.

~~~~~~~

"Heyyo sister,supp"sapa Greyson dalam telfon. Yap,aku menghubungi Greyson. Lebih tepatnya bervideo call dengannya. Bosan karena tidak ada hiburan membuatku merindukan saudara laki-laki keduaku ini.

"Hi bro,what are u doing?"ujarku dan menyenderkan punggungku di kursi yang kududuki.

"Bermalas-malasan di hari libur,adikku"balas Greyson dan memperlihatkan benar bahwa dia sedang bermalas-malasan.

"That should be me"ujarku malas.

"Oww don't be sad,girl. Jangan salahkan aku yang membuatmu hari ini harus menggantikanku. Rachel yang mengajakku pergi jadi salahkan dia"balas Greyson dengan santainya. Enak saja dia bicara seperti itu. Mana mungkin aku memarahi Rachel,aku sudah menganggapnya sebagai saudara perempuanku. Rachel Woodley,yang merupakan kekasih Greyson tersebut sangatlah ramah,baik dan juga lucu. Pantas saja Greyson menyukai Rachel.

"Ahaha no thanks,Grey"ucapku

"Apa kau merasa bosan di kafe,Nat?"tanya Greyson.

"Yeah,sangat bosan."jawabku.

"Okay aku akan mengirim Justin ke tempatmu. Wait for 15 minutes,can you?"ujar Greyson dan langsung kubalas dengan anggukan dan mematikan sambungan video call.

Seraya menunggu Justin datang,aku berjalan keluar untuk melihat seberapa banyak pelanggan yang datang. Banyak juga pelanggan yang berdatangan diakhir pekan seperti ini. Bermacam-macam pelanggan berdatangan,seperti 2 keluarga kecil yang kulihat sedang menikmati menu mereka,beberapa remaja seumuranku juga banyak di sini. Uh,tidak banyak juga,maksudku sekitar 7 atau 8 remaja yang sedang asik mengobrol,ada juga seorang remaja laki-laki yang sedang melamun dan melihat ke arah luar kaca sembari memakai headphonenya.

Tunggu dulu,sepertinya aku kenal siapa laki-laki itu. Bukan kenal,tapi tau. Aku tau siapa dia. He is Greyson Chance.

Cool. Bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi? I mean,mungkin saja kebetulan. Seriously,aku tidak percaya yang namanya kebetulan. For me,everthing happen for a reason. Might be there's a reason why i meet him again.

Am i?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang