Pov Gabriela [Full]

1.1K 50 0
                                    

Gue udah siap semuanya, dari mulai seragam dasi sepatu. Sekarang gue lagi siapin sarapan, tumben amat si lo gab.

Gatau kenapa gue hari ini semangat banget buat pergi ke sekolah, rasanya gue pengen cepet cepet heboh hebohan bareng sama kanaya tentang kemaren.

Lagi yuk ky.

"Wih kesambet apa lo de nyiapin sarapan dan udah rapih gini?." Tanya marko sembari duduk di kursi meja makan

"Bukannya bersyukur ade lo ada kemajuan jadi lebih baik, malah di wih wih-in." Celoteh gue

"Semalem gue udah bilang ke ekky." Bicara marko santai

Uhukk..uhukk

Gue yang lagi makan sereal langsung keselek, dasar marko sarap ngapain coba bilang-bilang.

Gue yang mau marah dan sudah sedikit membuka mulut.

"Et, jangan marah dulu. Lo mau tau ga jawaban ekky apa." Marko sembari memakan serealnya

Gue mengangguk cepat

"Dia minta nomer lo." Jawab marko mulus membuat gue memasang muka tak percaya

Sumpah demi apaaaaa, kesempatan emas gue buat deketin ekky.

"Yaudah kasih deh kasih, dengan senang hati gue buang pulsa gue buat bales sms dia."

"Langsung aja lo, ada tapinya ni." Marko membuat gue penasaran

"Paan."

"Tapi sayangnya gue cuma boongan." Marko tertawa lepas lalu berlari keluar

Marko sarap, marko gila, marko edan gue benci loooooo!!!

***

"Kenapa tuh muka?." Tanya kanaya kepada gue yang baru datang memasang muka be to the te.

Gue duduk dengan melempar tas gue ke meja dan langsung menopang muka gue dengan kedua tangan gue.

"Heh kutu, katanya mau kasih tau cowo yang lo suka siapa, malah dateng dateng udah masang muka badmood gitu." Kanaya merangkul gue

Gue langsung merubah posisi gue menjadi tegak dan menghadap ke arah kanaya

Sumpah gue ragu untuk cerita kalo gue suka sama ekky ke kanaya, walaupun gue anggep kanaya sahabat tapi gue gapernah cerita tentang pribadi gue. Dan baru kali ini gue cerita ke dia, lo semua taulah mulut dia comel banget. Cantik cantik tapi mulutnya dimana mana

"Nggg, gue itu suka sama ekky anak ips 3 kelas 12."

"Ekky ramadhan yang gantengnya melebihi edward cullens itu?." Tanya kanaya

Lebay amat lo nay.

Gue mengangguk

"Gue liat liat sih anaknya ga terlalu supel ye, tapi gue bakalan bantuin lo buat deket sama dia."

Sumpah, kali ini gue ngerasa bangga punya sahabat kaya lo nay. Dengan niatnya lo bantuin gue deket sama ekky.

"Yakin nay?."

"Yakin, lo tinggal duduk manis. Tunggu kabar baiknya aja, gimana?." Kanaya meyakinkan

Gue mengangguk

"Okelah setuju, deal ya?." Gue mengulurkan tangan gue tanpa lama kanaya pun menjabat tangan gue

"Deal."

***

"Gabbbbb.." Kanaya memanggil gue yang sedang berada di pinggir lapangan, seperti biasa gue nungguin marko

Gue menoleh dengan memasang muka ma to the las.

"Gue dapet id linenya ekky, nanti gue line dia dan kenalin lo kedia." Kanaya mencoba menstabilkan nafasnya

"Secepet itu nay? Ga apa dulu gitu."

Gue takut usaha dia bantuin gue gagal, entar malah yang ada ekky naksir lo nay, nasib gue gimana entar.

"Udah deh lo diem aja, gausah banyak bacot. Tunggu aba aba dari gue entar, gue balik dulu ya mwah." Kanaya mencium pipi gue dan langsung ngluyur pergi

Heran gue kadang-kadang, bisa-bisanya dia jadi primadona sekolah. Kelakuan kaya bocah, alay, cempreng. Emang sih dia cantik dengan rambutnya yang lurus rata dengan warna merah tua yang terlihat jika terkena matahari, matanya yang besar, pipinya yang memiliki lesung pipi, idungnya yang kecil dan mancung, putih dan tinggi.

Itu idaman cowo banget, sedangkan gue yang kaya gini bisa apa. Primadona dalam mimpi dah gue mah, cuma bisa berkhayal jauh terus jatoh lagi, sakit.

I'AM FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang