Setelah melihat reza yang sedang asik tertawa bersama wanita lain, gabriela yang merasa di bohongi pun tak terima. dengan cepat gabriela mencari posisi aman untuk mencoba menelfon reza dan menanyakan ada dimana dia sekarang.
sayangnya sudah panggilan ke 5x pun reza tidak mengangkatnya sama sekali, sesekali gabriela mengintip lagi dan lagi reza dan wanita itu yang masih di tempat yang sama. one more.. gabriela mencoba menelpon reza. dan benar saja, percobaan terakhir yang membuahkan hasil. reza mengangkatnya.
gabriela dengan gelagat kaget ternyata melihat reza yang sengaja menjauh dari wanita itu untuk mengangkat telfon gabriela. tanpa berlama lama lagi, gabriela pun langsung berpindah tempat.
"haloo. kenapa sweet?"
"lo dimana za?"
"gue... dirumah temen gue sih, kenapa?"
"rumah temen lo kok rame banget ya za?"
"hah? gimana gimana? putus putus sweet. nanti gue telfon lagi yaaa. see u!"
tut.
"sweet sweet berak ayam." celoteh gabriela sembari memandang layar hpnya kesal.
"gue ga nyangka reza bohongin gue, lagian ngapain harus bohongin gue sih. kan bisa tinggal bilang kalo dia mau jalan sama tuh cewe."
"gabriela?"
tanpa lama gabriela menoleh ke arah suara yang memanggilnya. dengan ekspresi kaget dan bingung harus apa, dia celingak celinguk untuk mencari velin.
"kenapa kek orang bingung gitu sih? lo ngapain disini?" tanya nya.
gabriela mengusap belakang lehernya merasa canggung karena bertemu farrel disini. pusing rasanya bertemu banyak orang kenal disini.
"gue lagi cari bawang." jawab gabriela bercanda karena pertanyaannya dari farrel yang retorik membuat farrel tertawa kecil sembari memalingkan mukanya.
"sorry sorry, maksud gue lo disini cari buku apa dan sama siapa. gitu loh." bicara farrel sembari menahan tawa disambut glegekan kecil dari gabriela yang membuat lesung pipi gabriela terlihat.
"gue cuma nganter velin doang sih, gatau dia cari buku apa dan gue juga gatau dia kemana." lanjutnya tertawa dan gabriela pun ikut tertawa.
"lah? bisanya begitu, berangkat berdua sampe sini misah misah hahahahaha."
tak lama velin datang dengan membawa 3 buku tebal, sudah terlihat dari jauh wajah dia berseri seri karena dia tau siapa yang ingin di hampiri, farrel.
"hai farrel..."
farrel pun menoleh ke kiri untuk melihat siapa yang menyapa nya, dan dengan ramahnya farrel tersenyum ke arah velin.
"lo disini sama siapa?" tanya velin kepada farrel
"gue sendiri aja sih, ga sengaja banget ketemu kalian disini. kalo gitu gue duluan deh ya. ati ati kalo pulang kalian berdua. see u!" jawabnya farrel dan langsung pergi meninggalkan velin dan gabriela.
"lo udah belum vel udah jam segini, gue mau balik nih. capek." keluh gabriela sembari mengecek jam di handphonenya
"belum hehehehe kalo lo mau balik duluan aja gapapa, gue pesenin gojek mau?" celoteh velin membuat gabriela membuka lebar matanya karena gabriela disuruh balik gitu aja sendirian.
"demi apasih gue berasa angin banget." dalam hati gabriela berkata
"gausah gausah, gue pesen sendiri aja nanti depan toko buku. kalo gitu gue balik ya." gabriela berlalu dan tak lupa velin pun berteriak "BYEEE. HATI HATI KABARIN GUE KALO UDAH SAMPE RUMAH YAAAAAAA...." membuat gabriela menutup matanya sebentar lalu berdecak "lampir."
****
sudah 15menit gabriela menunggu angkutan umum tidak ada juga yang lewat, padahal sekarang baru jam 3sore. gabriela ingin mencoba memesan gojek pun takut karena memang gabriela tidak biasa berboboncengan dengan orang yang tidak terlalu kenal.
"ahhhh. gimana dong ini gue balik nya, pasti marko juga gabisa jemput gue." celoteh pelan gabriela sembari sesekali melihat jam di handphonenya.
tiba tiba saja tak selang berapa lama gabriela berceloteh kesal, ada sebuah motor vespa matic putih berhenti pas didepan gabriela. seseorang lelaki memakai buff dan helm cargloss berwarna hitam matte itu memandang kearah gabriela penuh.
gabriela menandangnya aneh, melihat dari atas kebawah. berusaha ingin mengenali lelaki dihadapannya ini.
"kenapa ya?" tanya gabriela kepada lelaki itu, dan dengan cepat lelaki itu membuka buff nya lalu tersenyum ke arah gabriela.
"farrel? gue pikir fakboi. eh." gabriela langsung menutup mulutnya membuat farrel terkekeh geli
"lo tu lucu ya ternyata, dibalik muka lo yang dingin ternyata tersimpan jiwa yang hangat hahahahaha."
"bisa aja lo."
"yuk." ajak farrel yang sudah siap untuk menyetir motornya.
"yuk? ke... mana?" tanya gabriela mendadak gagu karena tidak mengerti.
"balik lah. gue daritadi liatin lo dari pojok jalana sana ada kali 15menitan lo ga pergi pergi dari sini. kasian aja gue liatnya."
gabriela melihat kearah pojok jalan yang ditunjukan oleh farrel dengan mengerutkan alisnya.
"tapi gue galiat lo tadi disitu deh, gue celingak celinguk pun gaada motor terparkir disitu." celoteh gabriela
"gue dibelakang tukang batagor itu, mana bisa lo liat."
"sekecil apasih motor lo sampe gue galiat lo dibalik gerobak batagor."
"ya kan tadi banyak yang beli, jelas dong gue ketutupan."
"ya tapi kan..."
perdebatan mereka pun terhenti karena farrel memberi aba aba untuk berhenti berbicara dengan cepat gabriela pun menyudahi mulutnya untuk melanjutkan pembicaraannya tadi.
"jadi mau balik sama gue apa ga?" tanya lembut farrel kepada gabriela yang sedang melipat kedua tangannya di dada.
"gamau ah."
"gue maksa."
"yauda!"
"yauda apa?"
"mau."
farrel pun tertawa dengan tingkah gabriela dihadapannya ini, membuat ingin mencubit pipinya sampai merah.
gabriela pun menaiki motor farrel dengan hati hati. dengan duduk miring has anak sekolahan karena rok spannya. membuat gabriela agak tidak nyaman untuk duduk jika tidak menempel dengan punggung farrel.
farrel pun tersenyum tipis dibalik buff yang dipakai, farrel merasa hatinya kembali setelah 2tahun yang lalu hatinya tsunami.
kenapa tsunaminya? tunggu part part selanjutnyaaaaa. selamat membaca love!
tagih aja terus gapapa, aku suka di tagih tagih:))) voteeee komennnnn🖤