Hari ini gabriela resmi keluar dari SMA2 dan pindah haluan ke SMA1, u knowlah kenapa gabriela pindah sekolah. Dia gamau terus-terusan dibikin sakit hati oleh sahabatnya itu.
Reza sudah menunggu di teras rumah gabriela karena dia sudah berjanji akan mengantarnya ke sekolah baru dan menjemputnya nanti.
"Ka gue berangkat yaaa.." pamit gabriela sembari lari kecil
"Lets go za."
"Widiiiii, anak SMA1 yang jelas-jelas nb nya jadi saingan SMA kita. Sekarang ada anak SMA2 yang pindah haluan ke SMA1 karena gamau sakit hati terus." Goda reza membuat gabriela mendelik sendit "Gausah banyak omong deh, cepetan nanti gue kesiangan!!!" Tanpa lama reza langsung beranjak dari duduknya.
***
Gabriela sudah berada di sekolah barunya tapi lebih tepatnya dia sedang berada diruang guru untuk diperkenalkan nanti di aula sekolah,
"Gabriel ayo ikut ibu.."
"Iya bu.."
Terlihat gabriela yang gugup membuat dia menundukan kepalanya, dia gatau nanti didepan semua murid SMA1 bakalan kayak gimana.
So, karena disekolahan lamanya jika ada murid baru tidak sampai diperkenalkan diaula sekolah melainkan hanya dikelas yang ditempatinya.
Terdengar suara anak-anak ramai, ternyata sudah sampai aula sekolah. Gabriela semakin gemeteran lidah dia keluh seakan tidak bisa berbicara apapun.
Gabriela pun memberanikan diri untuk menatap satu persatu semua murid disini.
"Anak-anak ibu mau kenalin murid baru kita, anak kelas 11. Ayo nak perkenalin diri kamu.."
tarik nafas..
"Hai, nama aku gabriela anatha. Aku pindahan dari bandung. Senang bertemu kalian." Bohong gabriela, karena tidak ingin diketahui anak anak SMA1 bahwa dia pindahan dari SMA2.
Huft..
"Hai gabriela.." sapa semua murid disini membuat gue terseyum dan menjadi percaya diri, ternyata anak-anak disini ramah-ramah.
"Yaudah sekarang bubar."
***
Gue memilih untuk berdiam dikelas sembari main handphone, karena gue masih malu-malu. Gue agak asing disekolah luas ini, dan emang gue juga gatau kantinnya dimana.
"Hai gabriela.." sapa seseorang membuat gue menoleh dan tersenyum kepadanya "Haii.."
Ternyata dia orang yang duduk didepan gue, mukanya adem banget parah ga nyengitin kayak mantan sahabat gue.
Dia langsung duduk disebelah gabriela, easy going untuk dia karena dia langsung aja ngedektin gue tanpa malu-malu.
"Lo ga kekantin?" Tanya dia
"Ga ah, gue lagi males aja." Jawab gabriela dan dia mengokan
"Eh gue lupa, kenalin nama gue velin." Dia menyodorkan tangannya tanda ingin berjabat tangan tanpa lama gabriela menjabatnya lalu tersenyum dan melepaskannya kembali.
"Kenapa lo pindah?" Tanya velin
"Gue ikut sama kaka gue di jakarta soalnya gue bosen dibandung.." jawab gabriela yang sedikit masuk akal dan lagi-lagi velin mengokan
"Lo tauga yang duduk sama gue itu namanya siapa?"
Gabriela menggelengkan kepalanya
"Dia namanya rara, anaknya pendiem banget pinter pula makannya gue betah duduk sama dia karena dia gabayak omong."
Gabriela mengokan
"Kantin yuk, gue tau ko lo pasti laper dan gue tau lo itu gatau kantinnya dimana kan? Makannya lo bilang males." Bicara velin seperti nada mengejek membuat gabriela terkekeh "Yuk."
***
"Vel, gue duluan ya gue udah dijemput.."
Velin melirik cowo disebelah gabriela yang memakai motor ninja hitam, sweater waena biru dongker dan helm full facenya.
"Wihhh, pacar lo ya? Anak SMA mana?" Velin dengan nada menggoda "Bukan ko dia tetangga gue, dia anak SMA2. Yaudah vel gue duluan ya, jangan lupa chat gue nanti malem. Bhayyyyy" gabriela pergi meninggalkan velin dan langsung menaiki motornya reza
"Ati-ati gab.."
"Okeeee.."
Gabriela merasakan dirinya kembali setelah beberapa hari kemarin dia menjadi pendiam, dia menemukan teman baru yang mungkin teman sekarang bakalan setia sama dia, she is velin.