Gabriela hari ini sudah mulai masuk sekolah, seperti biasa dia di jemput oleh reza. Tatapan mata selama di koridor membuat gabriela risih, ingin sekali dia mencungkil mata mereka, huaaa fak.
Tapi gabriela melewati tempat duduk yang biasa di dudukinya bersama kanaya, kanaya memasang muka heran ada apa sebenarnya?.
Gabriela duduk bersama gita yang memang dia duduk sendiri di bagian paling belakang, reza juga merasa aneh.
"Gab, ko lo duduk disitu?" Tanya reza yang sekarang sudah melepas sweaternya,
Gabriela menoleh ke arah reza,
"Gue bosen disitu za dan biar gue bisa tidur juga disini soalnya pala gue masih pusing." Jawab gabriela sbari nyengir
Terlihata muka kanaya yang sedaritadi sedang memikirkan sesuatu,
Kanaya pov on
'Apa jangan jangan gabriela tau hubungan gue sama ekky makanya dia pindah duduk bareng gita?'
'Gue harus apa sekarang, gue pasti bakalan di katain orang yang nikung sahabatnya sendiri. Gue ngerasa orang yang paling jahat sekarang.'
'Apa gue harus mutusin ekky buat gab-'
"Kanaya kamu kenapa?"
"Nggg, gapapa bu,"
Sialan ternyata lamunan gue selama itu ya sampe gue gatau udah ada guru, double shit.
"Kamu sakit?"
"Ga bu,"
"Yasudah jangan ngelamun, buka buku kamu."
"Iya bu."
Kanaya pov off
***
Istirahat tiba, saatnya jajal kantin sekolah. Tapi gabriela tidak ke kantin dia memilih dikelas mendengarkan music sembari mengecek socmednya, entah kenapa.
"Gab, lo ga kekantin?" Tanya reza yang melihat gabriela sedang mengangguk angguk tidak jelas,
"Gab?" Panggil reza sedikit keras,
"Gabrielaaaa?!!!!" Teriak reza, masih saja gabriela dalam posisi yang sama sama tidak berubah sedikit pun.
"Mashaallah yarabbi, untung lo cantik gab gue sayang sama lo kalo ga udah gue damprat lo make adidas gue." Celoteh reza lalu menghampiri gabriela dan mencabut headsheetnya,
Gabriela menoleh dengan memasang muka kesel,
"Paan si ganggu banget deh," gabriela memasangnya kembali headsheet yang dilepas oleh reza,
Dan parahnya reza melepasnya lagi membuat telinga gabriela mengeluarkan asap,
"Mau lo apasih zaaaa?!!!" Bicara gabriela sedikit menekan,
"Mau gue lo ikut gue ke kantin, lo ga laper apa?"
"Males gue entar ketemu pasangan T41 lagi, eneg gue." Celoteh gabriela sembari memainkan handphonenya,
Reza memasang muka heran sembari mencerna kata kata gabriela yang sedikit ada yang dia tidak mengerti,
"T41 kata lo, bahasa darimana lagi sih?" Tanya reza yang sekarang duduk di depan gabriela,
"Tai bego, ga gaul banget si lo." Jawab gabriela yang tanpa sedikit pun melirik reza,
"Pikir gue paan, jadi lo pindah duduk disini itu karena gamau deket deket sama kanaya?" Tanya reza yang suaranya lumayan gede,
Gabriela langsung menutup mulut reza cepat,
"TOAK TOAK!!! Lo cowok apa banci yang gapunya job sih suara kayak kaleng rombeng, oktaf lo ngalahin celion dion taogaaaa!!" Gabriela sewot,
Reza memasang muka watados sembari nyengir,
"Jadi lo gamau makan nih?" Tanya reza lagi untuk memastikan,
"Ga, gue mau makan di resto baru aja entar bareng marko. Mayan malakin dia soalnya semalem dia abis gesek gesek gitu." Jawab gabriela sembari memasukan headsheetnya kedalam tas,
"Gesek gesek? Ngepet maksud lo?"
"Iya ngepet za, serah lo mau ngomong paan. Dah ah gue mau ke toilet, mau vivis. Mau ikut?" Gabriela yang sudah beranjak dari duduknya,
"Ikut dong," reza dengan memasang muka centil sembari memegang tangan gabriela,
"Najis parah lo, dah ah bhay." Gabriela pergi meninggalkan reza,
***
Gabriela yang baru keluar kamar mandi langsung di sambut dengan seseorang yang ternyata sudah berdiri di samping pintu toilet,
"Gab," panggilnya
Gabriela yang sedang membenarkan bajunya langsung menoleh ke arah sumber suara dan setelah tau siapa orangnya gabriela langsung membuang muka [ambil lagi dong].
"Gue mau ngomong sama lo, di rooftop ya?" Pinta kanaya sembari memasang muka melas,
"Ngomong ya ngomong aja kali gausah di tempat yang jauh jauh." Biacara gabriela yang sedikit menoleh ke kanaya,
Kanaya membuang nafas beratnya seperti menahan tangis,
"Oke, gue mau tanya sama lo kenapa lo jaga jarak sama gue?" Tanya kanaya yang sekarang matanya sudah berkaca kaca,
Gabriela menoleh ke arah kanaya,
"Gue ga ngerasa jaga jarak sama lo tuh, lo nya aja baperan. Lagian gue duduk sama gita karena emang gue mau istirahat dan ga pengen ikutin pelajaran. Lagi badmood juga," jawab gabriela dengan nada enteng,
"[Gue tau lo bohong], apa jangan jangan lo udah tau semuanya?" Tanya kanaya dengan nada takut,
Kali ini gabriela menatap kanaya serius,
"Maksud lo tau? Tau paan?"
Kanaya sekarang menunduk sembari menggengkan kepalanya dan menatap gabriela lagi,
"Ga,"
Gabriela membuang muka lagi, seperti tidak ingin menatap muka kanaya lama lama.
"Yaudah kalo udah gaada yang mau di omongin lagi gue mau kekelas," gabriela pergi begitu saja,
"Ternyata lo belum tau semuanya gab," batin kanaya,
Hai hoi woe hoe, kangen tidaaaa? Maaf baru next sibuk banget sama sekolah. well, ini part acak acakan karena pikirannya setengahan wk wk abaikan~
Voment cueeee, jan pada jadi pembaca gelap ude kayak penjahat cinta aja hahaha, bhay^^