Kelas 11 IPA 2.
Terlihat keadaan kelas yang tadi ramai menjadi sepi saat bu esih dan membawa seorang murid baru datang kekelas ini, tidak terlalu sepi sih ada berbisik bisik ada yang senyum senyum sendiri ada juga yang hanya diam tidak memperdulikan.
"Pagi anak-anak."
"Pagi buuuuu.."
"Kalian kedatangan teman baru disini, silahkan perkenalkan diri kamu."
Dengan penuh percaya diri reza pun mengenalkan dirinya,
"Nama saya reza nathera mugi bisa panggil saya reza, saya pindahan dari uk. Terima kasih"
Reza mengenelkan dirinya dengan sangat singkat, singkat saja sudah membuat anak perempuan disini menahan histerisnya.
'Dari uk woi-'
'Pantes mukanya bule asia gitu deh'
'Njir gue pengen jadi cewenya'
'Ahh gue melting njir'
Celotehan semua perempuan dikelas ini, beda halnya dengan anak perempuan yang duduk di barisan kedua dia hanya menatap heran.
"Silahkan kamu duduk dibelakang gabriela bersama fairul."
Tanpa basa basi reza langsung menuju ketempat duduk yang sudah ditentukan oleh bu esih.
"Buka buku kimia kalian halaman 20, baca lalu kerjakan soal perbaikannya."
"Ya buuuu.."
***
I
stirahat pun tiba, waktunya mengisi perut dan gosip. Gadeng boong-
Gabriela pov-on
Gatau kenapa gue ngrasa gaenak gitu reza sekelas sama gue, gue gabisa kasih tau alesannya apa yang jelas gue ngrasa gaenak aja.
"Gab, gue ikut istirahat bareng lo ya?" Reza membuat lamunan gue buyar,
"Lo kenal gabriela?" Tanya kanaya yang masih di tempat duduknya sembari senderan di tembok
Reza mengangguk sembari tersenyum,
"Gue kanaya, sahabatnya gabriela." Kanaya mengulurkaan tangannya mempernalkan diri, reza pun menjabat tangan kanaya dengan hangat.
'Sahabat macem apa lo nay, ngomongnya lo maubbantuin gue deketin gue sama ekky tapi malah elo yang deket sama ekky. Sumpah gue kesel sama lo tapi gue gamau musuhan sama lo cuma karena cowo. Itu gaada di kamus gue (musuhan karena cowok)'
"Gue juga sahabatnya gabriela waktu kecil." Reza melepaskan jabatan tangannya,
"Ya udah kali gue laper nungguin lo kenalan mah gue mati yang ada." gue dengan nada tak suka langsung pergi meninggalkan mereka
--
Gatau kenapa gue ngerasa kaya ga semangat idup banget, gue jadi males sekolah gitu semenjak kejadian waktu di cafe. Gue selalu ngerasa kalo ekky suka sama kanaya, gimana nasib gue nanti kalo tau mereka jadian.
Gue mau move on dari ekky tapi gue gabisa, hati gue cuma buat lo ky. Please lo sedikit aja peka sama perasaan gue, tapi gue juga gabisa maksain perasaan lo sih. Yang penting lo bahagia deh ky,
"Aw, njir sakit bego." Gue memegang lengan gue yang dicubit oleh kanaya,
"Lo kenapa sih daritadi ngelamun meleeee, gue sama reza daritadi manggilin lo." Jelas kanaya sembari memasang muka heran
Gue menggelengkan kepala, kanaya gaboleh tau kalo gue mikirin dia sama ekky.
"Ko diem?" Kali ini reza yang bertanya sama gue,
"Euuu, udah yuk kekelas gue bosen di kantin."
Gue langsung beranjak dari duduk gue