Part 14 (Math or Matt?)

62 20 0
                                    

Nicole's pov

"Kau Nicole?" Tanya seorang gadis yang sepertinya sudah mengenalku

"Hm" aku hanya tersenyum melihatnya

"J-jadi, aku satu ruangan dengan queen of math?! Oh tuhan, perbuatan baik apa yang telah ku lakukan hingga kau mempertemukan ku dengan dia?" Jeritan nya membuatku sangat bingung.

Sebegitu mahirnya kah aku terhadap matematika?

"I feel so lucky Nicole, wanna be my friend?" Tanya nya lagi yang tentu saja membuatku ingin tertawa

"Let me tell you something,
di tempat manapun, semua orang yang pernah berbicara denganku adalah teman ku.
So? Hi friend" Jawabku dengan lembut

Mendengar pernyataan ku, dia hanya mengedipkan matanya.

"By the way aku belum tau siapa nama mu" sambungku

"B-baik sekali dirimu!!" Jawabnya dengan semangat

"Oh ya-ya namaku Rouseta Lambert, dan kau bisa memanggilku Rose" dengan gembira dia memperkenalkan dirinya

Aku hanya bisa tersenyum melihatnya..

"Bagaimana jika kau ku panggil Rou?"

"My pleasure..!!"

●●●

"Apa kau menyukainya? Dari tadi ku perhatikan matamu terus memandang ke arahnya" ucapan Rouseta menyadarkanku

Glek.
Aku langsung memutar tatapan ku untuk menatap Rou

"Uhm tidak juga.." jawabku (mencoba) santai

"Ayolah Nic, akui saja"

Tentu saja! Bahkan perasaanku lebih dari sekedar menyukainya.
Rou, bahkan kau tak tau kalau aku sangat merindukan dia.
Sungguh aku sangat merindukannya.

"Nic?" Tanyanya menghapus kesunyian

"Kau mengenalnya?" Ucapku mengalihkan pertanyaan nya

"Tentu. Memang siapa yang tidak mengenal Mr. Espinosa?"

Espinosa?
Ah ya...namanya bukan lagi Samuel Matthew, tapi Matthew Espinosa

"Aku, mungkin?"

Rou menatapku datar

"Kau berbohong." Ucapnya singkat

"Apa maksudmu?" Tanyaku tak mengerti

"Maksudku, ya. Tentu kau mengenal nya.
Matthew dan kau dulu sangat dekat bukan? Jadi mustahil jika kau tidak mengenal Magcon Members"

Aku benar-benar terkejut mendengarnya

"Kau?
B-bagaimana bisa kau mengetahuinya?" Tanyaku sedikit gemetar


Dia tersenyum singkat

"Karena aku adalah Rose, kembarannya Rosi.
Aku tidak mau satu sekolah dengan nya karena dia memiliki sifat yang buruk. Tapi bukan berarti aku tidak tau siapa saja yang di perlakukan buruk oleh nya.
Aku tau kau, Kylie, Jane, Teressa, Helena, Ratchel, Valuna, Leana, bahkan sahabat barunya, Naileria.
Sifat kami sangat jauh berbeda, oleh karena itu aku tidak tinggal satu atap dengan nya"

Aku hanya bisa diam

"Pantas saja aku tak asing dengan wajahmu." Sahut ku pelan

(Left : Rosi   ■  Right : Rose)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Left : Rosi ■ Right : Rose)

"Sudah lah, aku tidak ingin membicarakan hal ini. Aku lebih tertarik membicarakan tentang hubungan kau dan Matt" ucapnya dengan senyuman

"Aku bingung harus memulainya dari mana, karena aku sendiri tidak tau apa yang akan terjadi" aku menjawab sangat pelan

"Ahahahahaha"

Kudengar tawa dari mulutnya

"Kau ini bagaimana sih? Setelah 3 tahun menunggu, apa kau tidak merindukan nya?
Seharusnya kau menghampirinya" jelasnya dengan memberikan tatapan keyakinan padaku

"Tapi aku tidak memiliki cukup keberanian untuk melakukan hal itu" sambil memanyunkan bibirku, aku melirik ke arah Matt

"Mencintai tidak harus selalu berani, tapi juga tidak harus selalu diam.
Jika kau berada di salah satunya, maka kau salah."

Lagi-lagi aku hanya bisa diam.

"Kau harus berada di keduanya, Nic." Sambungnya
















To be continue...

Math or Matt?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang