yang Di mulmed namanya Tiffany ya.
Cantikkan. V kalau Teriakkkk masyyallah ngalahin Teriakan mak gw. He he he he. Vizzz.
Dan jangan lupa vote. Oke. Gw Ga maksa. V seiklasnya aja ( sambil masang tampang pengemis).boong De.
Selamat membaca guys"Astagfirullahalasimm"teriak gw kaget sambil berdiri. bukan apa apa, tapi mulutnya vroh..... ngalahin mulut ikan piranha
"Ke-kenapa ton?" Tanyanya saat gw berdiri.
"Lo ngagetin gw jum" jawab gw agak sinis.
Iya dia adalah juminten si seksi dari kelasnya susi. Atau bisa di bilang primadona kelas. Gimana gw ga bilang kalau Juminten sekseh. Lo lihat aja dari belakang, pasti lo akan jatuh cinta. Tapi pas lo lihat dari depan insyaallah lo akan kabur."Ah...... Tony kamu bisa aja" sambil dorong bahu gw pelan, "lo cari susi kann"lanjutnya.
"Ehhh.. iya iya. Lo lihat cewek gw ga' soalnya gw cari cari daritadi ga ketemu."tanya gw sambil mandang mulutnya.
"Iya..... aku lihat kok. Dia di taman belakang sama Ryan" jawabnya dengan suara di imut-imutkan.
"Thanks ya jum, gw doaiin lo cepat dapat cowok" kata gw sambil berlalu.
...........
Gw menyapu sekeliling taman. Tepat di sana, di bawa pohon rindang gw melihat wanitaku dalam dekapan laki-laki lain.
#asekkkkDengan langkah lebar, aku berjalan menghampiri mereka. Dengan samar-samar gw denger susi curhat ke Ryan tentang dia yang rajin sholat. Nahhh..... Apa hubungannnya dengan gw selingkuh coba. Ckckck. Kadang-kadang otak cewek gw ini rada-rada sengklek.
"Khemmm" gw berdehem pelan seperti layaknya pak sucipto yang menangkap murid murid yang makan saat jam pelajaran berlangsung. Tapi nyatanya mereka malah kayakorang tuli. Mungkin suara gw kurang berat.
"Khem Khemmm" lanjutku dengan suara agak serem, itu juga gw niru pak ujang bodyguard bokap gw kalau lagi ketemu gw sedang ngerokok.Tapi oh tapi mereka tetap santai kayak ga danger gw. Oh Tuhan emosi gw udah level ubun-ubun ini. Ga bisa di biarin.
Gw lipat lengan baju gw. Trus gw ambil ancang-ancang. Sumpah emosi gw udah ga bisa kekontrol. Siapa yang ga emosi ceweknya di peluk cowok lain.Tangan gw uudah gw kepalin. Emosi gw. Gw angkat Tangan tinggi-tinggi. Dannnnnn
Bughhh
Gw nepuk bahunya si Ryan.
"Hmmm sorry vroh, bisa gw bicara berdua sama cewek gw," kata gw sok kren, emang uudah dari dulu si. #bhaaak"Eh lo tonn,,,itu ide bagus. Tapi gw bilangin sama lo. Jangan pernah nyakitin dia lagi. Kalo sampai itu terjadi. Gw pastiin lo bakalan nyesal seumur hidup" hardik Ryan sambil berdiri. Gila ancamannya itu kaya orang mau ngajak bacok bacokan.
"Gw ngerti, Dan masalah kemarin akan gw jelasin sama susi" jawab gw mantap.
...............
Dan di sinilah gw duduk di samping cewek gw yang gw tau dia sedang nangis. Karena tubuhnya masih bergetar.
"Bebzzz" panggil gw sambil mendekat. Pengen banget gw peluk tubuh mungilnya yang sedang menangis. Rasa bersalah mulai hadir dalam hati gw.
Gw udah ga tahan. Gw tarik susi dan gw peluk erat. Dia meronta minta di lepaskan. Tapi gw ga peduli. Gw nenangin dia. Dan gw bisikin kata maaf maaf dan maaf.
Dia mulai diam. Tapi tidak menjawab pernyataan gw, mungkin dia masi marah kali ya?.
"Bebzz" panggil gw "gw datang ke sini mau menjelaskan semuanya, maaf Tapi kejadian itu di bawa kesadaranku. Dewi yang narik aku kedalam ruangan duluan. Karena saat itu aku baru selesai minum sama ifan. Maaf.... saat aku ciuman sama Dewi aku kira itu kamu Bebzz." Tetanus panjang lebar."Udahlah ton, gw pengen sendiri" jawabnya.
Apa apan ini pakai kata gw. Wahhhhh minta di cium ni orang.
"Kok kamu gitu Bebzz, kamu merubah panggilan kamu ke aku." "Aku minta maaf bebzz. Tapi aku berani bersumpah kalau aku melakukan itu, karna aku melihat dewi itu seperti kamu. Bebzz, please maafin aku yah, "kataku memelas.
"Sorry karena slama pacaran, gw ga pernah nurutin kemaauan lo tentang itu, gw sadar kalo lo bosan. Jadi sekarang lo bisa mainnin cewek lo itu sepuas yang lo mau. "Kata susi sambil berlalu.
Gw Cuman diem kayak burung beo yang mengintai makanan. Gw shok pemirsa pemirsa.Gw bangun dan gw berjalan menuju teman-teman gw dengan tertatih. Gw pasang muka semenyedihkan mungkin. Padahal tadi gw udah bayangin endingnya
Akan mencium susi panas. Tapiii
Gw di putusinnnnnnnnnn"Kenapa vrohh" Tanya ifan pas gw nyampe tempat mereka ngumpul.
"Gw di putusin susi vroh"kata gw
Semuanya ketawa. Emang dasar an***g mereka semua."Lo sii pakai ML di sekolah. Ga punya duit lo bayar gubuk, " lanjut ifan lagi.
"Sialan lo, " gw belom mau putus. Gila aja gw putusin tu cewek. Gw kan belumm masuk dalam club motornya bang Aldo.
Yapzzzz itu alasan awal gw pacarin susi. Karna gw tergila-gila sama the klub.,,,,,,,,,,,,
Author pov
"Gw udah putus dari Tony guys." Ucap susi yang buat semua sahabat sahabatnya menghadap.
"Gw kecewa sama sifat dia yang ga pernah berubah, gw capek." Lanjutnya. Ryan lag lagi ada untuk menenangkan susi.
Entah apa yang Di rasakan Ryan saat ini. Bahagia atau sedih. Bahagia karena dia mempunyai peluang mendapatkan susi.
Sedih karna melihat raut wajah sahabat sekaligus cinta pertamanya itu.
"Ya sudah. Mau ngilangin stress bareng gw tuan putry" ajak Ryan yang merentangkan tangan kanannya.
"Dengan senang hati pangeran ice" jawab susi sambil menggemgam tangan Ryan.
"Huuuuuuuu" serempak sahabat sahabatnya menyoraki mereka berdua. Tapi yang di soraki hanya berlalu tanpa menoleh kebelakang.
Ryan membawa susi ke Taman. Di sana memang sepi karena mereka datang saat jam sekolah berlangsung.
"Kita duduk di sini ya" ajak Ryan kepada susi.
Susi hanya tersenyum Dan duduk di samping Ryan.
"Yann. Lo pernah ga suka Dan sayang sama cewek" tanya susi membuka keheningan.
"Pernah. Gw sayang sama dia. Dan gw benci sama orang yang buat dia nangis." Jawabnya tanpa melihat susi.
"Lo suka sama dia, lo sayank, apa lo ga Mau jadiin dia cewek lo" tanya susi bertubi tubi. Entah kenapa dia merasa ga rela kalau sahabatnya itu berpacaran.
Katakanlah dia egois. Tapi itulah yang di rasakannya."Gw akan nembak dia nanti, gw sayang, gw suka tingkahnya yang lucu, gw selalu mimpiin dia kalau gw tidur." Jawabnya lagi yang membuat susi melepas pelukanya dari Ryan.
Ryan hanya mengangkat sebelah alisnya yang menanyakan kenapa?
Tapi susi hanya menggeleng tanda tidak terjadi apa apa. Tapi hatinya terasa sakit. Entah kenapa.
"Ciiii, " panggil Ryan
Saat susi menoleh ke arah Ryan, matanya langsung bertemu dengan mata Ryan.
Entah kenapa susi terhipnotis akan kedua mata yang di anggpnya menenangkan itu
Lambat Tapi pasti. Tapi mereka saling mendekatkan satu sama lain. Ryan mencium susi tepat di bibirnya.
Susi yang terbuai langsung mengalungkan tangannya ke leher sahabatnya itu. Sedangkan Ryan menekan kepala susi untuk memperdalam ciumannya.
Ho Ho Ho
Akhirnya. Selesai juga ni chapter.
Maaf ya guys kalo geje. Maklumin ini otak belum bisa semaksimal kaliann.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN KU
RandomApa yang harus aku lakukan untuk mengubah semuanya. Apa? Sekeras apapun itu, semahal apapun itu akan ku lakukan Dan akan ku jalani. Tapi,,,,,, semuanya berkata lain nasi sudah menjadi bubur. Semua yang ku lakukan dulu kini terlihat Dan ku rasakan s...