ENJOY
***
"So, bagaimana ini, Zayn?" Liam memulai pembicaraan.
"Aku pun tak tahu. Mungkin ini memang sudah takdir kita." Ucap Zayn pasrah.
"Seharusnya kita memang tidak usah mengikuti ucapan Harry! See, kita dalam bahaya saat ini." Gertak Louis.
"Terima saja kehendak tuhan. Perbanyaklah berbuat kebaikan." Zayn menasehati teman-temannya.
"Aku tidak ingin mati muda, Zayn!" Gertak Louis lagi.
Zayn yang sudah tak bisa mengendalikan emosinya pun mengepalkan tangannya.
"AKU JUGA TAK INGIN MATI! AKU INGIN MEMBAHAGIAKAN MOM AND DAD!" Emosi Zayn meluap.
"Sudah-sudah. Daripada bertengkar lebih baik kita kembali ke rumah masing-masing. Terima saja takdir kita ini." Liam mulai mengeluarkan kata-kata bijaknya.
Louis mendengus kesal, "Uh, terserah kalian." Louis meninggalkan Zayn dan Liam yang masih terpaku di Starbucks.
"Bagaimana ini, Zayn?"
Zayn hanya mengangkat kedua bahunya. Yang berarti Ia tak tahu.
***
Disisi lain, Louis menyetir mobilnya. Diantara Liam, Louis, dan Zayn. Louis-lah yang selalu membawa kendaraan.
Louis berniat untuk mampir ke sebuah Club malam. Ia ingin menjernihkan pikirannya yang selalu dipenuhi oleh bayang-bayang kematian.
"Pesan satu Vodka." Ucap Louis pada salah satu Bartender.
"Silahkan, Tuan." Si Bartender itupun memberikan satu Vodka pada Louis.
Louis dengan cepat menengguk Vodka yang dipesan.
"Sepertinya kau sedang banyak masalah, apakah itu benar?" Si Bartender mengajak Louis berbicara.
"Ya, aku memang sedang banyak pikiran. Dan aku ingin menjernihkan pikiranku saat ini." Louis kembali menengguk Vodkanya.
"Maaf jika lancang, memangnya apa yang membebani masalahmu saat ini?" Tanya si Bartender.
"Permainan Ouija." Si Bartender terkejut. Matanya membulat.
"Ouija?" Louis mengangguk.
"Bukankah itu permainan berbahaya? Apa kau melakukannya?"
"Bisakah kau untuk tidak bertanya terus menerus? Aku sedang banyak pikiran! Dan kau malah menggangguku dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuatku muak!" Louis membentak sang Bartender. Karena Bartender tersebut seorang wanita, alhasil sang Bartender menangis.
Ia menangis bukan karena dibentak Louis. Melainkan Ia menangis karena melihat seorang Nenek tua dengan mata yang bolong memandangnya. Ia ketakutan, Ia tidak bisa melakukan apa-apa, terkecuali menangis.
"Heeh, mengapa kau menangis?" Louis bertanya.
Sang bartender hanya diam dalam isak tangisnya. Baginya, baru kali ini Ia melihat hantu yang sangat menyeramkan.
"Hei, aku bertanya padamu. Mengapa kau menangis? Diamlah. Nanti apa yang akan orang lain katakan tentangku?"
"Heeh, kumohon diam."
Louis yang kesal dengan sang Bartender pun keluar dari Club.
"Sialan." Umpat Louis
***
Louis mengemudikan kendaraannya.
Ia melewati jurang yang curam.
Tiba-tiba Louis melihat Nenek tua berjalan menyeberang. Louis yang melihat itu pun membanting stir mobilnya.
Louis membanting stir ke kanan yang berarah menuju jurang. Jurang yang amat curam.
Tubuh Louis terpental jauh dari mobil. Tak lama, matanya tertusuk kayu disekitar jurang. Tubuhnya pun tercabik-cabik kayu, sehingga tubuh Louis mengeluarkan darah segar.
Mengenaskan, itulah keadaan Louis saat ini. Wajahnya sudah hancur tidak karuan.
Tepat disamping tubuh Louis tergeletak sebuah Coin berdarah.
***
Kematian tragis Louis membuat teman-temannya merasakan kehilangan yang amat dalam. Setelah ditinggal oleh Harry dan Niall, kini Louis pun menyusul mereka.
Pemakaman Louis terletak disebelah makam Niall. Mereka sengaja ingin mengubur teman-temannya berdampingan.
"Selamat tinggal, Louis. Do'a ku selalu menyertaimu. Semoga kau mendapatkan kehidupan yang layak disana." Liam menangisi Louis sesenggukan.
Zayn menenangkan Liam.
"Lebih baik kita kerumah. Agar kita bisa beristirahat."
Liam mengangguk. Zayn dan Liam segera meninggalkan makam milik Louis.
"Selamat tinggal Louis William Tomlinson untuk selama-lamanya."
***
A/N
Wehh beberapa part lagi cerita ini end. Gaada sequel dari ini cerita:( sedih ga? Gak yak? Bodo.
Yang laen udah pada mati nih tinggal Liam sama Zayn. Kira-kira siapa yang mati duluan?
W update malem y biar dpt feelnya.
So, Vomments for the next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
OUIJA ➖ One Direction
FanfictionJanganlah bermain permainan yang dapat mengundang para roh. Karena itu sangat berbahaya. Kalau kau tidak ingin celaka maka kau tidak boleh memainkan permainan yang seperti ini yaitu, OUIJA. Copyright 2016 by : frekuenshit