Chapter 9

248 40 0
                                    

Zayn duduk termenung dikamarnya. Sesekali Ia menjambak rambutnya, frustasi.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Zayn berteriak kencang, "Ah!"

"Ada apa, Zayn?" Mom, Dad, dan Waliyha datang memasuki kamarku.

"Apa yang terjadi, sayang?" Mom langsung memeluk Zayn.

"Mom, kau tahu bukan, bahwa teman-temanku telah meninggalkanku." Mom mengangguk.

"Apa aku akan menyusul mereka juga?" Sambung Zayn.

Mom sangat terkejut saat mendengar ucapan Zayn.

"Kau jangan berkata seperti itu, Zayn. Ucapan adalah doa. Kau tidak ingin ucapanmu menjadi kenyataan, bukan?"

Aku mengangguk.

"Tapi, bagaimana jika itu menjadi kenyataan?"

Mom diam. Mom Trisha terlihat seperti sedang berpikir.

"Mom tidak tahu. Mom bukanlah tuhan, Mom tidak bisa menebak kematian seseorang."

"Aku takut jika itu terjadi." Zayn menelungkupkan kepalanya.

"Jangan terlalu dipikirkan nak. Sebagai rasa tanggung jawab ayah pada seorang anaknya, bagaimana jika Dad tidur disini? Dad akan menemanimu, sampai pemikiranmu tentang kematian teman-temanmu hilang. Walaupun tidak sepenuhnya pulih." Dad Yasser mulai angkat bicara.

"Janji?"

"Dad janji."

Seperti janjinya, Dad Yasser tidur menemani Zayn.

Zayn tetap tidak bisa tidur. Zayn pun pergi menuju kamar mandinya.

Ia bercermin, melihat dirinya sendiri yang tampak menyeramkan. Rambut berantakan, kantung mata yang lebar, tak lupa ada sedikit janggut yang berada di dagunya.

Zayn memandanginya melalui cermin. Alangkah terkejutnya saat melihat ada seseorang di cermin.

Zayn menengok ke belakang, tapi tidak ada satupun orang berada di belakangnya.

Zayn kembali menengok ke arah cermin dan keringat dingin pun mulai mengucuri badannya.

Zayn melihat cermin yang berdarah. Tak hanya ada darah saja yang berada di cermin. Tapi, ada suatu tulisan yang membuat Zayn semakin takut.

AKU AKAN MEMBUNUHMU, KAU TIDAK AKAN BISA LARI DARIKU. SILAHKAN NIKMATI MASA TERAKHIRMU, KARENA SEBENTAR LAGI KAU AKAN MENYUSUL TEMAN-TEMANMU.

Marry Saldov

"Ah!"

Zayn sekarang tahu, bahwa Marry Saldov-lah yang telah membunuh ke-empat temannya.

Marry Saldov adalah hantu yang ikut bermain dalam permainan Ouija.

"Mengapa kau membunuh teman-temanku? Apa salah mereka?" Zayn menangis di sudut ruangan kamar mandi.

"Setelah membunuh teman-temanku, kau juga menginginkanku. Apa kau masih belum puas telah mengambil teman-temanku?"

"Kau salah, Zayn. Kau salah. Kau dan teman-temanmu sudah terjebak dalam duniaku. Dunia kegelapan. Kau dan teman-temanmu lah yang membuat kalian sendiri terjebak disini. Kau sudah membaca buku MYSTERIOUS bukan? Kau juga sudah membaca peringatannya bukan? So, disini siapa yang harus disalahkan? Terima saja nasibmu, Zayn. Kau sudah terjebak disini, kau tidak akan bisa keluar dari sini. Nikmatilah hari-hari terakhirmu. Sampai jumpa."

Zayn mendengar suara itu, entah suara itu milik siapa. Tapi memang ada benarnya. Kalau saja, Harry dan yang lainnya tidak bermain permainan berhantu itu, pasti kejadian ini takkan pernah ada.

Zayn pasrah, Zayn tidak bisa melakukan apapun.

Zayn pun kembali ke kamarnya. Dia masih memikirkan perkataan tadi. Perkataan seseorang tanpa wujud.

***

A/N

Hai guys, sekian lamanya gua ga apdet, skalinya apdet malah garing yakan

Gua mo ngasi tau ni, tinggal 2 chapter lagi ini bakalan kelar. Udah termasuk epilog loh

Jangan di remove dari library yak:))

Ada yg mau kenalan ama gua ga? Ehehe bisa pc gua di message ok, jan malu malu. Karna gua orgnya gatau malu ehehe

OUIJA ➖ One DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang