Typo bertebaran !
_______" Kapan kalian pulang ?" ucap Pak Fahri sambil menyuapkan nasi beserta sayur ke mulutnya.
" Baru kemarin, kita kesini juga karena Tara yang ngasih tau " jawab Pak Rizal.
" Jadi gimana bisnismu di Surabaya?" .
" Berjalan lancar, kakakku memberi kami perusahaan disana.. Penghasilannya jauh lebih besar dari bekerja sebagai pemetik teh. " jelas Pak Rizal.
Pagi ini, Pak Rizal dan Bunda Resti serta Tara sarapan dirumah Rania. Rencananya mereka hanya ingin mengunjungi keluarga Rania karena kepulangan Pak Rizal dan Bu Resti. Namun, kedua orang tua Rania memaksa agar mereka sarapan bersama.
Tara dan Rania juga berada diacara sarapan bersama tersebut. Mata Tara tak lepas menatap gadis dihadapannya itu.
" Apa kamu gak akan berhenti ngeliatin Rania kayak gitu?" ucap Pak Rizal yang sedari tadi menyadari bahwa putranya menatap Rania tanpa beralih sedikit pun.
Tara mengalihkan pandangannya. " Papa apaan sih ".
Rania tersipu malu mendengar ucapan Pak Rizal yang mengatakan bahwa Tara sedari tadi menatapnya.
" Sebenarnya kalian itu cocok lho !" ucap Bu Flora.
" Uhuukkk!! Uhukk!..." Rania tersedak setelah mendengar ucapan ibunya. Tak menyangka, ibunya bisa mengatakan hal yang selama ini ia nantikan.
Rania mengambil segelas air lalu meneguknya dengan cepat. Ia jadi sedikit salah tingkah.
Pak Rizal menatap arloji yang melingkar di tangan kanannya. Pukul 10. 15, sudah 2 jam berlalu mereka berada di Rumah Rania.
" Udah jam 10 lewat 15 menit, lebih baik kita pulang..Kasian Pak Sutris dirumah sendirian ".
" Kok buru-buru, minum kopi aja dulu " sahut Pak Fahri.
" Gak usah, lain kali aja. ".
Pak Rizal, Bunda Resti, dan Tara lalu bangkit dari kursi meja makan dan beranjak keluar rumah. Pak Fahri serta Bu Flora menemani kepulangan mereka. Tak lupa, Rania juga ikut menemani.
" Aku pulang dulu, ya!" ucap Tara.
Rania tersenyum menatap Tara lalu menjawab, " Iya..". Hatinya terasa bahagia secara tiba-tiba.
●︿●
" Bun, aku mau pergi ke toko buat beli camilan..kalian duluan aja pulang ".
" Iya,, hati-hati !".
Tara berjalan memasuki sebuah Toko yang menjual makanan, minuman, serta keperluan rumah lainnya.
Ia mengambil 3 kantong camilan yang dijajakan di meja toko, serta 2 botol teh melati. Dalam suasana dingin seperti ini, Tara memang sangat suka nyemil di kamarnya.
Dengan keranjang merah berisi camilan dan minuman teh melati, ia pergi menuju meja kasir.
" Rp. 12.000,- " ucap wanita penjaga kasir.
Tara menyodorkan uang 15.000 pada wanita penjaga kasir. Wanita tersebut menerima uang yang di sodorkan Tara.
Seketika, wanita tersebut tersenyum girang melihat ketampanan Tara. Ia sampai lupa memberikan uang kembalian.
" Halo? Mbak? Uang kembaliannya?" Tara menaik turunkan tangannya didepan wajah si penjaga kasir.
" Hah? Oh iya.." wanita tersebut lalu memberikan kembalian dari belanjaan Tara.
Tara lalu berlalu melihat keanehan dari wanita penjaga kasir. Ia menggaruk kepalanya yg terasa tidak gatal, " Aneh banget tuh orang " ucap nya.
Ketika keluar dari pintu toko tersebut, sebuah mobil berwarna merah melaju kencang menuju kiri jalan. Menuju arah rumah Rania.