8 tahun kemudian...
Gadis berumur 10 tahun yang sering disapa dengan sebutan " Nia " kini berubah menjadi Rania, nama Nia berubah menjadi Rania karena teman-teman serta orang-orang yang ia kenal di Jakarta menyebutnya dengan nama Rania. Selama 20 tahun Rania menjalani hidup di Jakarta, memiliki banyak teman yang berkehidupan cukup serta menikmati gaya hidup glamour. Namun Rania tidak akan pernah lupa dengan sahabat kecil nya yang bernama Ara. Jujur saja, mungkin Jakarta memang kota yang megah dan Rania cukup senang tinggal di Jakarta. Namun, kerinduan Rania pada rumahnya di pedesaan dan..... Tentu saja pada sahabat nya Ara melebihi kesenangannya tinggal di Jakarta.
" aku harap suatu saat nanti kita dapat bertemu kembali, " begitulah Rania bergumam dalam hati ketika ia teringat dengan sahabat kecilnya.Gadis berkulit putih serta berambut panjang ini menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur dan merentangkan tangannya. Lalu memejamkan mata dan kembali mengingat kenangan indahnya bersama Ara di perkebunan. Baginya, mengingat kenangan itu lagi terasa cukup menekan perasaannya, karena moments indah itu terasa cukup berarti bagi Rania maupun Ara. Perlahan, air mata Rania mulai menetes membasahi kedua pipinya, rasanya cukup berat mengingat kenangan itu dan kerinduan Rania pada suasana pedesaan.
" aku disini selalu mengingatmu dan takkan pernah ku lupakan, namun apakah kamu juga melakukan hal yang sama? " ucap Rania dalam hati sambil menelan air matanya.
_________
Disisi lain, Ara tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan serta pekerja keras. Ia sering membantu ibu serta ayahnya memetik teh di perkebunan. Sama halnya dengan Rania, Ara lebih akrab dan sering di panggil dengan sebutan Tara. Ara juga tidak keberatan di panggil dengan sebutan Tara, karena menurutnya itu adalah nama yang pantas untuknya setelah berumur 18 tahun.
Setelah 8 tahun berlalu, Tara selalu menunggu kehadiran sosok Nia sahabat kecilnya. Namun, penantiannya tidak membuahkan hasil. Nia tak kunjung kembali. Kenangan manis Ara dan Nia yang terukir di setiap tempat di perkebunan ini tak pernah luntur. Justru tetap abadi sepanjang waktu.
Tara berjalan dengan lunglai, menatap sebuah papan kayu yang berdiri di tengah perkebunan. Terdapat dua buah cap tangan, cap tangan Ara dan Nia. Tangan lembut nya mengelus sebuah cap tangan berwarna putih yang bertuliskan nama " Nia ". 8 tahun sudah berlalu, namun cap tangan yang dilukis Ara dan Nia tetap bertahan sampai sekarang. Karena tuhan tau, cinta yang akan mempertemukan mereka.
" aku selalu disini menunggu kamu, dan aku yakin kamu akan kembali. Cap tangan ini akan selalu abadi sepanjang waktu. Karena cinta yang akan mempertemukan kita " ucap Tara sambil mengelus cap tangan bertuliskan nama " Nia " dengan mata yang di genangi air.
Keputusan Rania untuk pergi 8 tahun yang lalu sangat mengecewakan bagi Tara. Awalnya mereka kira, mereka akan selalu bersama setiap saat. Namun, takdir berkata lain mereka dipisahkan oleh Tuhan untuk di uji kekuatan cintanya. Namun, pada akhirnya Tuhan pula yang akan menyatukan mereka dalam sebuah ikatan cinta.
Pleasee vote and coment!!