menjauhlah!

323 12 0
                                    

Siang ini kakakku dan anaknya menginap di rumah. Otomatis dong aku seneng banget, suasana jadi rame. Tapi kata kakakku kalau anaknya rewel dan gak mau diam.

Saat sudah dirumah, keponakanku masih saja menangis. Sudah diberi susu, diajak bercanda...masih aja nangis. Aku merasakan yang tidak beres dengannya. Akhirnya kuputuskan untuk menyelami pikiran adikku dan melihat apa yang terjadi dengannya.

Gawatt!!!!

Adikku akan diculik sosok perempuan. Aku pun langsung berpindah dunia untuk menyelamatkan adikku.

Aku dibawa disebuah tempat dan aku tidak tau dimana. Ada sumur tua, banyak pohon pisang, dalam kedaan gelap, dan begitu banyak kabut disekitar kita.

Perempuan itu berantakan sekali, suara tangisnya masih terdengar. Kuhampiri dengan langkah pelan, perempuan itu membelakangiku. Dia seperti menggendong sosok bayi, itu boneka tapi itu mengendalikan keponakanku.

"Apa yang kau lakukan kepada ponakanku?!"

Perempuan itu membalikkan badannya. Wajahnya hancur penuh darah, tangisannya berubah menjadi tertawa yang begitu mengerikan. Dia menatap tajam kearahku.

"DIA ADALAH ANAKKU!!!!"

"TIDAK AKAN KUBIARKAN KAU MENGAMBILNYA!!!"

"HAHAHAHAHAHA apa kau berani denganku?"

"AKU HANYA TAKUT KEPADA ALLAH!!! INGAT ITU!"

"BERHENTI MENGATAKANNYA!!!!"

"DIA BUKAN ANAKMU...KEMBALILAH KEALAM MU!!! SEMOGA ALLAH MENGAMPUNI DOSAMU!"

Tanpa diduga dia menamparku dan menjambakku. Semakin lama suara tangisan keponakanku semakin kencang. Boneka yang ada ditangan perempuan itu langsung kutarik. Dan terjadilah tarik menarik, dan itu membuatku kewalahan.

"ALLAHU AKBAR!!", teriakku sambil menarik boneka itu. Aku terjembab kebelakang dan tubuh gadis itu terbakar api. Suara keponakanku sudah mereda menjadi tidur dengan tenang.

Badanku lemas, dingin, pucat, keringat membasahi tubuhku, dan bergetar hebat. Kuhampiri keponakanku dan kucium keningnya. "Dia udah pergi", gumamku pelan. Badanku lemas tak bertenaga, benar benar tuh perempuan!

"Kamu gak apa nak? Makasih nak", kata ibuku sambil memelukku.

"Makasih dek, alhamdulillah", ucap kakakku.

Aku hanya bisa tersenyum samar dan sekelebat bayangan ada sosok perempuan yang hampir sama. "Kak jangan lepaskan pelukanmu keanakmu!", perintahku.

Siap siaplah kau yang disana bila kau menyakiti keluargaku!!!

Kuharap mereka tidak ke kalian
Apalagi yang punya anak kecil
Berhati hatilah

My Creepy DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang