Semua anak sekolahan pasti ngalamin namanya persami. Kali ini aku nyeritain persami saat aku masuk ke SMP. Jam 3 sore semua anak anak sudah harus disekolah.
Semua anak anak repot dengan urusannya masing. Aku yang sibuk memasang tenda, teman temanku ada yang membantu kakak pembina. Jam 7 malam an kami makan bersama didepan tenda.
Kami persami dilapangan basket, karena lapangan voli katanya terlalu angker. Dilapangan voli terdapat pohon bringin yang sangat besar. Ada rumor pada waktu itu kepala sekolah menyuruh menebang pohon itu. Dipanggillah orang untuk menebangnya.
Tapi na'asnya sepulang dari menebang pohon, orang itu meninggal karena kecelakaan. Aku tidak tau itu kebetulan apa penunggu pohon itu membunuhnya. Dan selanjutnya kepala sekolahku mengganti orang untuk menebangnya. Ya memang pohonnya terpotong tapi, keesokan harinya kembali seperti semula. Orang yang memotong pohon itu mengalami kecelakaan. Akhirnya, kepala sekolah dulu tidak menebang pohon tersebut sampai sekarang.
Back to story
Jam 10 an kami disuruh tidur secara paksa. Dan tiba waktunya, jam 12 malam kami dibangunkan semua. Dengan mengantuk kami semua bangun untuk jerit malam.
Kami jerit malam mengelilingi daerah sekitar jalanan sekolah. Begitu sepi dan menyeramkan. Kami melewati belakang penjara dan jalanannya sangat gelap. Setelah mengelilingi daerah sekitar sekolah, kini kami memutari sekolah.
Setiap kelas harus mengelilingi sekolah tanpa guard, hanya petunjuk yang ditempelkan ditempat tertentu. Untungnya yang paling depan adalah laki laki, karena namaku awal A bisa aja aku paling depan.
"Aku takut Del", ujar temanku dibelakang.
"Udah ah", balasku.
"OK ADIK ADIK......JADI DISINI KALIAN MENGELILINGI SEKOLAH. KAMI KAKAK PEMBINA TIDAK IKUT KALIAN, JADI KALIAN BERKELILING SEKOLAH HANYA BANTUAN PENTUNJUK YANG ADA. TOLONG SAAT ADA YANG MENEMPUK PUNDAK KALIAN, MESKIPUN ITU TEMAN KALIAN ATAU BUKAN TOLONG JANGAN TENGOK BELAKANG. KALIAN BAKAL KERASUKAN ATAU GAK ADA HAL YANG TIDAK TIDAK. JANGAN KE TAMAN BELAKANG!!!! BAGI. SIAPA YANG NGELANGGAR BAKAL TIDUR DI KELAS 7.8 LANTAI 2 TANPA PENERANGAN!!! PAHAM", teriak kakak pembina.
"PAHAM KAK", balas semua.
Kini kelas kita, 7.8
Semua anak anak membentu barisan memanjang. Kami hanya dibekali lilin satu, itupun anak paling depan. Terbentuklah kereta kerata apian...tapi ini serem -_-Mulailah kami mengelilingi sekolah. Beberapa anak ada yang heboh teriak sana sini. Tiba tiba saja ada yang menepuk bahuku pelan. "Eh kamu nepuk bahuku?", tanyaku.
"Gak", jawabnya singkat. Bagus deh berarti itu bukan manusia yang nepuk bahuku -_- .
"Eh kenapa kita gak boleh kebelakang ya?", tanya teman depanku.
"Kamu mau kesurupan atau tidur dikelas 7.8?", tanyaku balik.
"Aish ya enggak lah", jawabnya.
Ditaman belakang ada gazebo 2, dan dikelilingi kamar mandi. Kulihat ditengah tengah gazebo ada sosok cewek berbadan ular, super sekali. Saat dilantai 2 ada yang muncul dikaca kelas 7.2 dan itu membuat kami berteriak berhamburan.
Dan kami semua merasakan tepukan yang sangat kencang, sampai ada yang sampai pingsan.
"Eh kamu nepuk aku?", itulah suara suara temanku. Dan jadilah mereka kerasukan.
Dan tradisi jangan tengok ke belakang masih dilakukan sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Creepy Diary
HororKumpulan perjalan kisahku dengan dunia mistis yang tidak akan ada habisnya. Kuharap mereka tidak menghampiri kalian.