Aku lega..
Setidaknya dia sudah menerima pinanganku.
Aku hanya perlu menanti hingga hari pengikatan itu tiba. Pernikahan. Itulah yang selama ini aku inginkan darinya. Mungkin terlau cepat baginya. Umurnya pun belum genap dua puluh tahun. Tapi aku sudah tidak bisa menunggu lagi. Aku berjanjii akan selalu besamanya, walau aku tak tahu apakah dia akan selalu bahagia bersamaku, tapi aku akan mengusahakan apapun yang akan membuatnya bahagia.
Aku memandangnya yang kini masih tertunduk diam dengan wajah yang masih memerah karena malu –mungkin. Dia gadisku. Seseorang yang sedari dulu menarikku untuk terus memandangnya tanpa bisa mengalihkan pandangan pada yang lain. Aku mencintainya. Ya, itulah yang ku rasakan. Dulu Aan selalu mengataiku gila karena mencintai bocah yang umurnya tujun tahun dibawahku. Tapi sekarang, perbedaan itu sungguh tak nampak. Gadisku tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik. Tapi bukan hanya karna cantik aku mencintainya. Tapi karna hanya aku mencintainya. Hanya dia.
“Om, jangan liatin aku terus begitu! Ada yang aneh ya di wajahku?” ucapnya membuyarkanku dari lamunanku tentangnya. Wajahnya semakin memerah. Apa aku melihatnya sebegitu intens?
“Kau sangat cantik malam ini. Dan gadis cantik di hadapanku ini akan segera menjadi istriku, bukankah aku lelaki yang sangat beruntung?” tanyaku dengan senyum menggoda. Aku sangat suka melihatnya memerah karenaku. Itu terlihat manis dan membuatku jadi gemas untuk mencium pipinya.
“Om! Jangan menggodaku terus.” Dengan wajah yang tambah memerah, dia berdiri hendak melarikan diri dariku. Aku menarik tangannya dan menariknya dalam pelukanku. Hem, aku sangat menyukai baunya. Bunga lili. Bunga kesukaannya.
“Terima kasih,” aku mengecup puncak kepalanya dengan pelan, “aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia.” Ucapku sembari mengeratkan pelukanku dan membelai rambut hitam panjangnya dengan lembut.
Aku merasa dia membalas pelukanku dengan ragu, melingkarkan tangannya hingga punggungku dan menenggelamkan kepalanya di dadaku. Hangat. Aku juga merasakan debaran jantungnya yang bertalu, sama sepertiku. Aku senang mendapati dia berdebar karenaku.
“Baiklah, ayo kita pulang. Kau bisa sakit jika terkena angin malam.” Ucapku dengan mengecup kepalanya sekali lagi. Aku menggandeng tangannya menuju mobilku yang diparkir tak jauh dari tempat kami duduk. Sehabis makan malam tadi bersama keluarga kami, aku mengajaknya ke taman terdekat untuk sekedar mengobrol berdua. Dan sekarang hari hampir larut, aku harus membawanya pulang. Cukup untuk hari ini, terutama malam ini –di mana aku mendengar kabar bahagia itu, kami akan menikah.
Aku sudah tidak sabar menunggu hari itu tiba..
***
“APAAA?!” suara nyaring Aira terdengar hingga ke penjuru kantin. Gadis itu terlihat syok dengan apa yang baru didengarnya dari sahabatnya –Ara.
“Sssttss… Pelankan suaramu!” bisik Ara sembari menarik tangan Aira untuk duduk kembali. Dia tidak mau menarik perhatian para mahasiswa yang ada di kantin ini.
“K-kau serius?” tanya Aira terbata sambil menatap Ara, dia menarik napas pelan, “Ya Tuhan!”
“Hem, mau bagaimana lagi?! Semua keluargaku mengharapkan itu semua. Aku tidak bisa melihat wajah kecewa mereka jika aku menolak.” Jelas Ara dengan bibir mengerucut.
“Kau menikah hanya karena keluargamu? Lalu bagaimana dengan dirimu? Hatimu, huh?” tanya Aira dengan menuntut.
“A-aku-,” jawab Ara gugup. Entahlah. Dia pun sepertinya bingung dengan perasaannya sendiri. Dalam hatinya dia sudah membayangkan bagaimana pernikahannya dengan Ar kelak. Tapi dia masih bimbang. Apa dia cukup dewasa untuk menjadi istri dari seorang Ar? Apa hatinya menerima dengan suka rela pernikahan ini? Tapi dia sudah nyaman dengan keberadaan Ar di kehidupannya. Jadi bukankah dia seharusnya yakin dengan pilihannya dengan menerima lamaran tersebut. Ara mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Uncle
Novela JuvenilFarah Anindya Putri, biasa dipanggil Ara oleh orang terdekatnya, diminta menjadi istri dari seorang tamu yang datang ke rumahnya. Tamu yang mengaku sebagai om dari gadis tersebut, Ardhani Saputra. Lelaki yang masih tampak muda untuk ukuran menjadi o...