Part 11

24 0 0
                                    

YUI POV

"Yui sayang" lagi-lagi aku mendengar suara Mama dari luar, aku terus mengabaikannya. Tangisku belum juga berhenti sejak tadi.

"Yui sayang jangan seperti ini" ucap Mama membujukku.

"Dibawah ada Dev, turunlah dan temui dia" Pinta Mama. Apa? Dev ada disini? Sebenarnya aku sangat ingin menemui Dev karena aku penasaran dengan teman kecilku itu, tapi mengingat bahwa dia adalah suamiku aku sama sekali tidak berniat untuk menemuinya.

"Tidak! Yui tidak mau! Yui tidak mau bertemu dengannya!" teriakku.

"Tapi sayang, dia sengaja datang untukmu" bujuk Mama.

"Yui bilang enggak ya enggak Ma, Yui enggak mau jadi istrinya Dev" teriakku lagi. Setelah itu aku tidak mendengar suara Mama lagi, mungkin dia sudah meninggalkan kamarku dan memberitahu Dev bahwa aku menolak menjadi istrinya. Itu akan lebih bagus.

Tangisku sepertinya tidak akan bisa berhenti, aku terus saja menangis. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. David aku harap kau cepat pulang dan menyelamatkanku dari semua ini. Doaku. Tiba-tiba ponselku berdering dan melihat nama David terpampang manis pada layar ponselku.

"Halo" jawabku, sebisa mungkin aku menormalkan suaraku berharap David tidak mengetahui bahwa aku sedang menangis, aku akan memberitahukan semua masalahku saat dia kembali nanti.

"Yui" aku mendengar suara David memanggil namaku.

"David? Apa ini kau?" tanyaku.

"Iya ini aku, aku sudah pulang dan sekarang berada di rumahmu, jadi turunlah untuk menemuiku" jawabnya. Seketika jantungku seakan berhenti, aku tidak menyangka bahwa ucapan David tadi untuk akan segera pulang ternyata benar dilakukannya. Dan apa ini? Dia ada di rumahku?

"Baiklah, aku akan segera menemuimu" ucapku girang. Aku akan menemui David, ini kebetulan yang menyenangkan karena dibawah juga sedang ada Dev. Aku akan memberitahukan pada semua orang bahwa aku tidak ingin menjadi istri Dev karena aku mencintai David.

Aku merapikan diriku yang berantakan karena menangis kemudian turun menemui David. Aku tiba di ruang tamu dan mendapati David, Ayah Jaya, Papa dan Mama. Lalu dimana Dev? Bukankah tadi Mama bilang Dev ada disini dan ingin bertemu denganku? Mungkin dia sudah pulang karena aku menolaknya. Pikirku.

"David!" jeritku sambil berlari ke arah David dan memeluknya, aku memeluknya di depan orangtuaku dan Ayah Dev. Aku merasakan David juga membalas pelukanku.

"Yui.." panggil Papa. Aku menoleh ke arah Papa tapi tidak bergerak menjauhi David.

"Yui sudah bilang kalau Yui tidak mau menjadi istri Dev Pa, tolong jangan memaksa Yui" pintaku dengan airmata yang kembali berlinang.

"Hei tenanglah" bujuk David menenangkanku.

"Bagaimana aku bisa tenang kalau aku baru saja mengetahui kenyataan bahwa ternyata aku sudah dinikahkan saat aku masih kecil" racauku.

"Kau bilang kau tidak mau menerima Dev sebagai suamimu?" tanya Papa, kini Papa bertanya lebih tenang tidak seperti tadi yang membentakku. Apa dia akhirnya mengertiku?

"Iya, Yui tidak mau Pa" jawabku memohon.

"Lalu kenapa kau memeluknya?" tanya Papa. Glek! Aku sepertinya menyadari sesuatu, semua orang yang ada diruangan itu tersenyum geli melihatku.

"Dev?" tanyaku pada David untuk memastikan.

"Iya Dev" jawab David sambil mengangguk dan menunjuk dirinya sendiri sebagai Dev. Aku hanya tertunduk malu mengetahui kebodohanku. David memberiku buku nikah yang tadi Papa tunjukkan padaku dan melihat nama yang tertera didalamnya yang menyebutkan bahwa David Iskandar adalah suamiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I believe with you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang