Jarak antara kampus dan jalan raya cukup jauh, cukup melelahkan jika berjalan kaki. Tapi berkat banyaknya pepohonan yang tumbuh di sepanjang jalan maka perjalanan ke jalan raya tidak akan terasa melelahkan.
PIP PIP.
Seseorang pengendara motor berhenti tepat di sampingku dan membunyikan klaksonnya padaku. Aku berhenti sejenak berusaha menebak siapa yang orang itu, orang itu kemudian membuka Helm yang dipakainya dan ternyata dia adalah David.
"Mau aku antar?" David menawarkan diri untuk mengantarku pulang.
"Tidak usah, rumahku jauh" Tolakku.
"Tidak apa, akan aku antar" Jawabnya tulus.
"Lain kali aja ya, aku ada perlu sesuatu di supermarket depan sana" Tolakku halus.
"Kalau begitu akan ku antar sampai jalan depan saja" Pintanya lagi.
"Baiklah, sampai jalan depan" Akhirnya mau tidak mau aku ikut dengannya, tidak enak jika terus-menerus menolak tawarannya. Setelah tiba di jalan raya, aku turun dari motor David kemudian menghentikan taksi dan meninggalkan David yang terus memperhatikan diriku.
Saat berada dalam taksi, tidak sengaja mataku menangkap sosok seseorang yang cukup ku kenal, aku seperti melihat Dika sedang mengendarai motornya dan sedang membonceng seorang gadis. Seorang gadis? Siapa gadis itu? aku berusaha memperhatikan gadis itu tapi karena kecepatan motor Dika yang membuat motornya semakin menjauh aku tidak bisa memperhatikan siapa gadis itu. Atau mungkin mataku yang sudah salah mengenali orang? Mungkin saja yang kulihat tadi itu bukan Dika.
--
"Yui sayang, ada temanmu nih" Panggil Mama dari arah bawah.
"Iya Ma, aku segera turun" Jawabku. Teman? Siapa teman yang bertamu ke rumah malam-malam begini? Aku segera turun untuk melihat siapa teman yang mengunjungiku hingga ke rumah.
Aku melihat seseorang sedang berbincang-bincang dengan Papa di ruang tamu, aku segera mendekati mereka.
"Dika?" Tanyaku kaget melihat Dika sedang berada di rumahku dan sedang mengobrol dengan Ayahku.
"eh Yui udah datang, Om tinggal ya nak Dika" Papa berpamitan pada Dika dan Dika hanya mengangguk pada Papa.
"Maaf mengganggumu malam-malam begini" Ucap Dika membuyarkan lamunanku yang masih tidak percaya bahwa sosok Dika kini ada di hadapanku, di rumahku.
"Eh iya tidak apa kok" Jawabku terbata.
"Aku ingin minta tolong padaku" Dika sepertinya tidak suka berbasa-basi dan langsung pada intinya.
"Apa yang bisa aku bantu?" Tanyaku.
"Ini, tolong kumpulkan tugasku" Dika menyodorkan padaku sebuah makalah tugas yang kutahu itu tugas dari salah satu Dosen yang cukup killer di kampus."Kenapa bukan kamu sendiri yang mengumpulkannya?" Tanyaku penasaran.
"Malam ini aku akan ke luar kota untuk beberapa hari ke depan, aku baru mendapat kabar bahwa nenekku sedang sakit keras" Terang Dika.
"Baiklah akan aku kumpulkan, semoga neneknya lekas sembuh ya" Ucapku pada Dika.
"Terima kasih, aku permisi dulu"
"Tidak masalah" Dika berpamitan kemudian pergi, sepertinya dia sangat terburu-buru malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I believe with you?
LosoweAku pikir dia adalah pangeran berkuda putih yang dikirim Tuhan untukku, tapi ternyata aku salah. Saat aku dengan gigih berusaha mendapatkannya dia malah berpacaran dengan sahabatku. Perlahan sakit hatiku terobati, saat seseorang datang dan selalu a...