Part 7

79 13 0
                                    

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" -Sapardi Djoko Damono

Rafaya's POV

"Dia itu temen SD lo kali, lupa ya?"

"Hahh?"

"Hahahaha iya bener kok, dulu juga lo lumayan deket ama dia"

Sekali lagi aku terbengong. Demi apa?

"Dah ah gue mau pergi dulu ya, kerumah Raphael" bang Rakha segera mengambil kunci mobilnya, akhir akhir ini memang dia selalu bawa mobil. Gak ada yang peduli juga sekarang.

Tidak ingin berlama lama di sini, aku segera menuju kamar ku. Belum sampai aku pada tangga paling atas aku mendengar suara langkah kaki.

Biar ku tebak, Papa pasti ingin pergi lagi dan tidak pulang semalaman. Atau mungkin beberapa hari kedepan.

Dan ya, tebakan ku benar. Papa memang sedang membawa tas kerjanya dan berbicara pada asisten rumah tangga ku.

Bahkan untuk menengok kearah ku saja dia tidak mau. Padahal aku yakin sekali dia melihat ku dari ekor matanya.

Baiklah Aya, tidak perlu di pikirkan. Bukankah kita terakhir berbicara pada waktu aku MOS? Itu pun karena memang Mama sedang ke luar negeri selama sebulan.

Baiklah tidak perlu sayatan untuk kali ini. Aku sudah lelah.

***

Author's POV
Rafaya melangkahkan kakinya di sepanjang koridor yang sudah mulai ramai. Hari ini Queisha tidak masuk. Sakit. Ayolah kemarin sepertinya yang pulang hujan hujanan adalah Rafaya.

Rafaya terlonjak kaget saat seorang kembali menyapanya

Ervin.

"Lo gapapa?"

Rafaya hanya mengangguk kecil, lalu kembali berjalan. Ia benar benar tidak mood berbicara dengan siapa siapa semenjak kejadian kemarin

"Aya"

"Hm" jawab Rafaya tanpa menoleh

"Besok kita libur, ke pantai yuk"

Rafaya menoleh heran

Pantai?

Ervin hanya menaikan kedua bahunya sambil tersenyum

"Gue bosen dirumah, anak anak pada punya acara sendiri sendiri"

***

Rafaya's POV
"Woy Aya!! Ervin udah nungguin tuh"

"HOY KEBO BANGET KEK ELAH"

Aduh apaan sih berisik banget deh bang Rakha

"Apaan sih bang?!" teriak ku dengan suara khas orang bangun, ayolah kemarin aku bahkan begadang untuk menyelesaikan serial Teen Wolf  kesukaanku. Bukankah ini terlalu pagi untuk dibangunkan? HARI INI LIBUR!

"Ervin udah nungguin dari tadi dongo banget sih" seru bang Rakha gemas dibalik pintu

Hah?! OH IYA YAAMPUN!!

THE ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang