Part 22

19 1 0
                                    

Just smile and say you're fine, cause nobody really cares anyway

"Yeyy.. Welcome to Bali!!" Rafaya berlari lari kecil di pantai Seminyak itu. Yang lainnya tertawa melihat tingkah Rafaya.

Tak mau kalah, Queisha ikut berlari dan berteriak kegirangan melepas penat sehabis ujian dan satu semester yang melelahkan ini.

"Woy bocah! Sini dulu, kampung banget kayak baru pertama kali ke Bali aja" teriak Rakha dari kejauhan memanggil

Rafaya menjulurkan lidahnya, meledek. "Kepengen juga kan lo lari sambil teriak gini, udah lah Bang gausah malu malu gitu". Raphael tertawa kencang.

"Iya Bro udah lah, lepasin aja. Apalagi lo pasti stres banget ya putus sama Saphira? Tenang masih banyak ikan di laut" Ervin dengan sok nya merangkul Rakha yang sedang melongo bingung.

"Nah udah tuh sama yang disana aja, siapa namanya, Queisha? Boleh juga" sahut Farrell yang disusul pukulan keras oleh Alexa

Alexa mencibir sebal, "Boleh juga? Wah. Liat aja ya nanti pembalasan aku"

Segerombolan lelaki itu tertawa, "Hayoloh Rel, makanya udah diem aja lu" ujar Raphael menggoda.

"Tapi ngomong-ngomong emang lo sama Queisha aja lah, Kha. Sahabat nya adek lo ini kan dia? So, lebih gampang juga. Daripada lo sakit hati terus karena Saphira?" Azka masih membahas masalah percintaan Rakha.

"Kan ngasal kan" Rakha memelas lelah, sebenarnya topik ini sering kali di bahas oleh teman-temannya.

"Yaelah lo kayak lupa aja Zka, ntar temen kita yang satu ini juga bakal balikan lagi sama Saphira. Tinggal tunggu waktu aja" timpal Ervin selagi menghisap rokok nya.

"Tau nih, lo ga bosen apa, Kha? Putus nyambung terus sama Saphira? Nggak jelas" Farrell ikut berujar. Lelah melihat temannya yang dimainkan itu.

Rakha mengelos malas, memutuskan tidak mendengar ataupun mengubris ucapan teman-temannya. Ia di Bali untuk bersenang-senang, bukan? Ia tidak ingin berpikir tentang hal itu dulu.

***

"So, sekarang kalian bisa istirahat sampe jam 5 karena pantai Seminyak deket dan kita bakal liat sunset" terang Farrell, "Dan setelah itu kita bakal makan di Jimbaran dan balik lagi ke hotel" Alexa ikut menjelaskan.

"Siap pak dan bu bos!" seru mereka yang lain, bergegas masuk ke kamar masing-masing, menggunakan waktu istirahat mereka.

Mereka terbagi menjadi 3 kamar, Alexa, Rafaya dan Queisha 1 kamar dan Farrell, Raphael, Azka juga 1 kamar dan 2 kamar itu menggunakan extra bed. Ervin dan Rakha 1 kamar.

Rafaya menghempaskan tubuh nya ke kasur yang empuk, sudah bersiap tidur. Pasalnya, mereka baru saja sampai di Bali tadi pagi, rasa lelah dan kantuk mulai menyerangnya.

"Gue mau jalan-jalan ya keliling hotel sama Farrell, paling ke swimming pool nya" izin Alexa setelah mengambil beberapa barang dan bergegas pergi.

"Lo juga gak jalan sama Ervin, Ya?" tanya Queisha kemudian ikut menghempaskan tubuhnya di sebelah Rafaya.

Sebagai balasan, Rafaya menggeleng singkat. Terlalu mengantuk untuk sekedar berbicara. Kemudian perlahan-lahan ia mulai tertidur.

***

Sangat indah.

Para remaja ber-8 itu berdecak kagum melihat keindahan alam di hadapannya, sunset di pantai Seminyak memang terlalu bagus untuk di tinggalkan tiap harinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang