#5

1.7K 96 6
                                    

"Aku ... akan ke Indonesia." Jawab Taeyeon. "Benarkah? Waaah .. jinjja daebak! Chukkae ..." eomma Taeyeon memeluk anaknya itu. "Hmm .. Apa kalian semua menyetujuinya?" Tanya Taeyeon ragu. "Nak, ini, kan, cita-citamu .. Lagipula, disana kan kau bisa belajar lebih banyak," jawab appa Taeyeon. "Aku pasti akan merindukan kalian," kata Taeyeon. "Eohyuchakhan nae ttara ... Sudahlah ... Ini, kan, demi masa depanmu juga," eomma Taeyeon mengelus-elus kepala Taeyeon.

"Ah, baiklah! Seminggu lagi kau harus berangkat noona. Kau sudah menyiapkan kebutuhanmu?" Sekarang, Taehyung yang berbicara. "Ah~ Aku hampir saja lupa. Terima kasih telah memberitahuku, Taehyung-ah," ucap Taeyeon. "Sama-sama noona ..." jawab Taehyung.
-----/////----
"Semoga berhasil, Tae!" Semangat dari keluarga kecil Taeyeon itu membuat Taeyeon semakin bersemangat ke Indonesia. Ia, Baekhyun, Chanyeol dan Sooyoung sudah ada di bandara internasional, Incheon Airport. Pesawat yang akan mereka tumpangi akan pergi ke bandara Soekarno-Hatta. Keluarga kecil Kim itu melambaikan tangan, kemudian pergi meninggalkan Taeyeon.

"Baek, kau deg-degan?" Tanya Taeyeon saat mereka sudah berada didalam pesawat. "Lumayan, Taeng. Kau sendiri?" Tanya Baekhyun. "Rasanya campur aduk. Antara senang, sedih dan deg-degan. Aaaah .. Aku harus meninggalkan keluargaku," Taeyeon tampak ingin menangis.

Dengan cepat, Baekhyun merangkul Taeyeon dan mendekatkan kepala Taeyeon ke dadanya. "Sudahlah, noona .. Jangan menangis. Aku, kan, ada disini...." Baekhyun mencoba menenangkan Taeyeon. Taeyeon yang kaget hanya mengangguk kecil. Rasanya hangat berada di dalam pelukan Baekhyun. Tiba-tiba saja Taeyeon tersenyum.

Aku menyukainya. Mungkinkah?

Beberapa jam setelah penerbangan pesawat mereka, pesawat yang mereka tumpangi akhirnya sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Bandara itu ramai. Banyak orang berkeliling-keliling. "Waah, Taeng! Ini ramai sekali," ujar Baekhyun antusias. "Iya. Aku ingin tahu. Apakah Sooyoung sudah sampai. Ah, nanti saja aku Line dia." Gumam Taeyeon.

Taeyeon menoleh kearah Baekhyun. Namja itu tampaknya kebingungan dan terus menoleh bergantian pada jam tangannya dengan jam yang besar di bandara. "Ada apa, Baek?" Tanya Taeyeon. Ia memiringkan kepalanya.

Lucu sekali. "Tidak. Aku hanya bingung. Kenapa jam di jam tanganku berbeda dengan jam di bandara?" Tanya Baekhyun(inget ya, kata2 yg bercetak miring disini dan beberapa chapter kedepan itu bahasa Indonesia).

"Hahaha .. Astaga, Baek! Jam di Korea dan Indonesia itu beda dua jam. Waktu di Korea sama dengan Waktu Indonesia Timur. Sedangkan kita berada di Indonesia Bagian Barat." Jelas Taeyeon. "Ooh .. Begitu .. Sepertinya seonsangnim akan mengajak kita pergi. Kemana, ya?" Tanya Baekhyun.

"Entahlah. Sepertinya kesekolah kita yang baru. Yang kudengar, kita akan tinggal di asrama." Jawab Taeyeon lalu memakai earphone di telinganya. "Begitu .." Baekhyun menatap jalanan didepan. Rasanya beda sekali dengan di Korea.

"Baekhyun, Taeyeon. Kalian akan tinggal di asrama sekolah kalian yang baru ya .. Kami belum tahu kalian akan satu kamar dengan siapa," jelas Pak Siwon. "Ah? Arraseo .. Yang penting aku tidak sekamar dengan dia.". "Apa?". "Hahaha ..  Tentu saja tidak, Taeyeon." jawab Changmin seonsangnim. "Baguslah," gumam Taeyeon.

Jam 14.00, gumam Taeyeon. Ia sudah merestart jam di ponselnya. Sudah jam dua siang disini. Artinya, di Korea sudah jam empat sore. Mobil mereka pun berhenti di salah satu sekolah paling terkenal di Jakarta. "Waa ..Daebak!" Sahut Baekhyun. "Iya, baek! Jinjja daebak!" ujar Taeyeon.

"Ayo masuk, kepala sekolah sudah menunggu didalam." Ujar Pak Siwon. Mereka kemudian masuk ke dalam sekolah. Sekolah itu ramai. Mungkin, murid-muridnya sudah kembali ke asramanya masing-masing dan memiliki waktu kosong sekarang ini. Saat mereka melewati koridor menuju ruang kepala sekolah, terdingar riuh suara murid-murid.

Akhirnya mereka sampai di ruang kepala sekolah. Mereka mengurus beberapa urusan. "Namamu siapa, gadis manis? Perkenalkan, nama ibu Hani Natasha. Panggil ibu Hani ya .." ujar kepala sekolah baru mereka. "Nama saya Kim Taeyeon. Kalau yang ini namanya Byun Baekhyun." Taeyeon sekaligus memperkenalkan Baekhyun.

"Ah, baiklah. Baekhyun di kamar 201, Taeyeon dikamar 202. Biar ibu dan bu Jessi yanh mengantar kalian." Ujar Bu Hani. "Baiklah!" jawab Baekhyun dan Taeyeon berbarengan. "Halo...! Nama ibu Jessica. Panggil ibu, ibu Jessi. Ibu adalah wali kelas kalian." Ujar Bu Jessi. Seperti nama temanku, gumam Taeyeon dalam hati.

Bu Hani mengantar Baekhyun sementara Bu Jessi mengantar Taeyeon. Kamar merekan nomornya memang dekat, tapi letaknya lumayan jauh.
----//----
KAMAR BAEKHYUN
Tok ..Tok .. Tok ..
Bu Hani mengetok pintu kamar 201. Kreeek ..  "Oh, Bu Hani. Ada apa, bu?" Tanya salah seorang anak laki-laki. Didalam, ada satu anak laki-laki lagi. Oh, jadi mereka berdua akan satu kamar denganku, gumam Baekhyun. "Ibu bawa teman baru. Murid pindahan dari Korea. Namanya Byun Baekhyun." jelas Bu Hani. "Ooh .. Hai! Nama aku Stefan. Senang kenalan sama kamu," ujar anak itu.

"Salam kenal. Aku Byun Baekhyun .. ehm .. maksudnya Baekhyun." Jawab Baekhyun. "Ayo masuk!" Ajak Stefan. Bu Hani meninggalkan Baekhyun dan Stefa. "Oi nyet! Siapa dia?" Tanya seorang anak lagi. "Nyat nyet nyat nyet. Lu kata gue monyet apa? Ini tuh sahabat baru kita dari Korea. Byun Baekhyun.". "Oh, hai! Nama gue Ito. Salam kenal." Ujar anak itu.

"Baekhyun." Baekhyun menjabat tangan Ito. "Nah, nyet. Sekarang lo istirahat dulu ya. Btw, nama lo susah diinget." Canda Stefan. "Yeee .. Suka-suka keluarga gue lah! Mau ngasih nama gue apa," Baekhyun merebahkan dirinya di kasur yang kosong. "Eh, btw itu kasur gue, elah .." kata Ito.

"Eh, maap/? gue kagak tau nyet. Maap nyet," Baekhyun pindah ke kasur di sebelah kanan. "Nah. Ini baru kasur gue," gumam Baekhyun. "Anjuuu ... Langsung tidur siang.".

KAMAR TAEYEON
"Hai! Nama kamu siapa? Aku Isabella Hanna. Panggil aku Hanna. Oke?" . "Aku Kim Taeyeon. Panggil aku Taeyeon." Jawab Taeyeon malu-malu. "Wah, namanya cantik. Kayak oragnya.". "Aiih .. Makasih ... Ngomong-ngomong, nama kamu siapa?" Tanya Taeyeon. "Eh, astaga! Oiya, nama gue Mira Jung. Panggil aja Mira," jawab Mira.

"Jung? Kamu orang keturunan Korea?" Tanya Taeyeon. "Enggak. Aku keturunan Amerika." Jawab Mira. "Ooh .. Gue kira lu orang Korea." Jawab Taeyeon dengan bahasa gaul. "Eh, hanjir gue laper. Anterin ke kantin, yuuu..." ajak Mira. "Hayu aee lah! Gue juga laper. Gue dipesawat berjam-jam nggak makan. Bayangin coeg lapernya kek gimana," kata Taeyeon.

"Itu sih, derita lo nyet." canda Hanna. "Anjirr jahat -_-." jawab Taeyeon. Di kantin, tak sengaja ia bertemu dengan Baekhyun dan teman sekamarnya. "OI NYET! LAMA TIDAK BERTEMU!!" pangggil Hanna. "Lu kata gue monyet apa?" Jawab Ito. "Heh, itu kata-kata gue bazeeng! Main nyomot aee lu mah -_-" jawab Stefan.

"Ahelah.. Hai, Taeng! Kebetulan kita ketemu." Baekhyun menjitak kepala Taeyeon. "Heh! Sama yang lebih tua harus sopan!" Nasihat Taeyeon. "Terserah lu dah -_- Eh btw kita makan bareng-bareng, yuk?" tawar Baekhyun.

"Leh ugha. Lu yang bayar?" Tanya Hanna. "KAGAK. NOH SI BANTET YANG BAYAR." Baekhyun menunjuk Taeyeon. "Lah kok gue? Lo sahabat macam apa nyet -_-" Kata Taeyeon.

"Ahelah. Udahlah gue aja yang bayar!" Kata Ito pada akhirnya.
"YEAAY!"
------------------
Hai! Maaf kalau untuk beberapa part kedepan ada kata-kata kasarnya ^^ Maklum ya.. Anak sekolahan kan memang begitu. Terutama yang gawlz/?. Happy Reading ..^^

I Promise You[BaekYeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang