#6

1.4K 81 0
                                        

"Makasih nyet. Kenyang gue!" Hanna mengelus-elus perutnya. "Wkwkwk .. Makannya jangan makan kebanyakan. Macem panda aja lo," canda Baekhyun, lalu tertawa kencang. Sangking kencangnya, teman-temannya menutup telinganya.

"Saoloh, Baek! Lu nyanyi, tereak, apa ketawa? Tinggi amat suara lu coeg," Kali ini, Hanna yang balik meledek Baekhyun. "Yeee ... Jangan balik ngeledek coeg," umpat Baekhyun. "Heh, jangan berteman hoooy!" lerai Ito. "ITU SIH BERANTEM NYET," koreksi Taeyeon. Baru beberapa jam ia dan Baekhyun ada di sini, dia sudah dekat dengan beberapa teman yang lain.

"Heh, bantet!" Panggil Stefan. "Sekarang lu mau ngejek gua?" Tanya Taeyeon dengan tatapan tajamnya. "Kagak. Gue manggil temen lo noh," Stefan menunjuk ke arah Mira. "Gue nggak bantet, elah -_-" gerutu Mira pada Stefan.

"Taeng, kau mau ice cream tidak? Khusus untukmu saja," tawar Baekhyun. "Astaga, baek! Kau pelit sekali. Pantas saja kau berbicara dengan bahasa Korea." Taeyeon tertawa. Karena aku menyukaimu. "Ah, biasa saja. Ayo!" Ajak Baekhyun.

"Eheheheh! Mau kemana lu berdua bantet ma pohon beringin! Mana tadi ngomong nggak jelas lagi." Kata Stefan. "Ahelah, lu mah kepo. Udah kepo kebo lagi, hahaha!" Tawa Taeyeon. "Anjirr -_-" umpat Stefan. "Yaudah lah, ntar kita balik lagi kesini, kok, pokoknya. bye!" Baekhyun langsung menarik tangan Taeyeon.
----///----
Bukannya mengajak membeli ice cream, Baekhyun malah mengajak Taeyeon ke taman belakang sekolah. "Baek .. Ini sudah jam setengah delapan malam .. Sudah sepi pula .. Mana ice creamnya?" Tanya Taeyeon polos.

Baekhyun rupanya telah membelikan yang lain selain ice cream. "Ini untukmu, Taeng." Baekhyun memberikan kotak yang ukurannya lumayan sedang kepada Taeyeon. "Hm? Lucu sekali, Baek. Ternyata ada hal lain selain ice cream." Taeyeon mengambil kotak tersebut.

"Hanya ini?" Taeyeon kecewa. Kotak yang lumayan sedang, isinya hanya selembar kertas. Dan, kertas itu hanya bertuliskan. Kim Taeyeon. Dan, itu adalah doodle arts hasil karya Baekhyun. Dua hari ini, ia belajar membuat doodle kepada Stefan. Hebat juga, laki-laki bisa buat doodle*digebukin massa*.

Taeyeon memandang kertas ditangannya. Ia kecewa. Tadinya ia senang karena bisa berdua dengan Baekhyun. Tadinya, ia mengira Baekhyun memberikan suatu yang spesial baginya. Doodle arts, batin Taeyeon dalam hati.

"Baek ... eh, kemana kau? BYUN BAEKHYUNN!!" Taeyeon berteriak karena ia ketakukan. Mana lagi, ia berdiri di bawah pohon yang sangat besar. Ia takut. Soalnya, kata Hanna, biasanya diatas pohon yang bersar suka ada yang menunggu. Tanpa pikir panjang, Taeyeon berlari meninggalkan pohon tersebut.

"Yya! Byun Baekhyun kau dimana?". Karena terlalu takut, Taeyeon akhirnya menangis. "Uwaaa ... eomma...". Tiba-tiba saja, Taeyeon merasakan badannya hangat. "Jangan menangis, Taenggu .. Nanti wajah cantikmu hilang.". Taeyeon membalikan badannya. Rupanya itu Baekhyun. Tadi, Baekhyun memeluk Taeyeon dari belakang. "Baeeek!!!!" Taeyeon langsung memeluk sahabatnya itu.

"Ahahaha .. Maaf aku sudah membuatmu ketakutan, ya?" Baekhyun balas memeluk Taeyeon. Ia sebenarnya canggung memeluk Taeyeon. Mengapa? Karena Taeyeon adalah noona sekaligus sahabatnya. "Baek .. Jangan tinggalkan aku, jeball..." Taeyeon mengencangkan pelukannya. Di genggamnya, doodle arts pemberian Baekhyun.

"Wae, noona? Kenapa kau memintaku untuk jangan meninggalkanmu?" Baekhyun mengelus puncuk kepala Taeyeon. "Karena ..." kata Taeyeon. "Eung ...". Haruskah ia?
"Aku menyayangimu," jawab Taeyeon singkat. Ia mengumpulkan semua tenaganya untuk mengatakan ini.

"Ah, noona .. Benarkah? Kau menyayangi dongsaengmu?" Tanya Baekhyun dengan tersenyum. "Bukan menyayangi dalam artian kakak-adik ..." kata Taeyeon. "Aku mencintaimu." Sambungnya. Taeyeon malu kemudian ia melepaskan pelukannya. "Begitukah?" Tanya Baekhyun. "Tapi, jika suatu saat nanti aku pergi bagaimana?". Taeyeon terdiam. "Jangan pergi Baehyun-ah! Aku mencintaimu!" Taeyeon memeluk Baekhyun lagi.

"Hahaha .. Maaf noona, aku bercanda. Saranghae," kata Baekhyun membalas pelukan Taeyeon dengan erat. "Nado sarangahe," jawab Taeyeon. "Terima kasih. Doodle artsmu bagus sekali." Kata Taeyeon. Mencoba mencairkan suasana.

"Oiya? Terima kasih. Ternyata usahaku untuk belajar doodle dari Stefan tidak sia-sia. Hahaha .." ujar Baehyun. "Benarkah? Chukkae.." Taeyeon bertepuk tangan. "Noona... Kau kan bilang kau mencintaiku," kata Baekhyun. "Iya. Lalu?" Taeyeon membuka kaleng minuman yang dibawanya, lalu meminumnya. "Kau mau menjadi kekasihku tidak?".

BYURRRRRR
"Ah, Baekhyun! Mianhae! Mianhae! Aku tak sengaja," Taeyeon mengelap muka Baekhyun. "Gwaenchanha, noona... Bagaimana?" Tanya Baekhyun. "Eumm ..." Taeyeon berpikir. "Tidak," . Baekhyun tersenyum getir. "Maksudnya tak bisa menolak Baekhyun-ah," Taeyeon tersenyun jahil.

"Noonaaaaaa!" Baekhyun mempoutkan bibirnya. "Sudahlah, ayo kembali," ajak Taeyeon. Kemudian mereka kembali ke kantin.
-----////----
"Anak-anak .. Karena kalian sudah belajar terlalu keras, minggu ketiga akan diadakan rekreasi untuk semua kelas 10! Kalian akan rekreasi ke Jogjakarta," ujar Bu Jessi.

"Yeaaaayyy!" Koor anak-anak didalam kelas. "Wah, Baek! Kita akan rekreasi!" Ujar Taeyeon semangat. "Iya, noona. Sepertinya ini akan menyenangkan," jawab Baekhyun tak kalah semangat. "Buy the way .. Jangan panggil aku noona. Kau ini .. Lupa kalau kita sudah berpacaran?" goda Taeyeon. "Ah, iya, juga .. Baiklah, chagi .. Hehehe ..." Baekhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ibu sudah membagikan kelompok. Kelompok satu, Kim Taeyeon, Hanna Isabella, Jung Mira, Byun Baekhyun, Stefan dan Ito. Kelompok dua ..." Taeyeon tampak riang karena ia satu kelompok dengan pacarnya, sekaligus para sahabatnya.

"Jadi, ada 6 kelompok yaa.. Diskusikan nanti siapa yang akan menjadi ketua kelompoknya," ujar Bu Jessi. "Baik, bu!" Jawab anak-anak serempak.

Jam Istirahat -> Kantin
"Siapa nih yang mau jadi the leader?" Ucap Ito dengan nada serius. "Noh, si pohon beringin aee!" jawab Taeyeon. "Lah? Kok gue? Lu aja kali, tet!" Jawab Baekhyun. "Lah kok tinggi badan gue dibawa-bawa -_-" gumam Taeyeon.

"Gimana kalau yang paling tua? Oke gak?" Usul Stefan. Mira mengangguk."Setuju!" Jawab Hanna. "Nah. Biar ditebak. Pasti Baekhyun yang paling tua disini." Tebak Mira. "Hah? Enggak kok .. Aku emang lebih tua dari kalian berempat. Tapi aku bukan yang paling tua," jawab Baekhyun. "Berarti .... Taeyeon, ya?" Tebak Hanna. Taeyeon mengangguk dan memakan kembali makanannya.

"Jangan deh .. Aku kan cewek .. Aku nggak bakal kuat.. Baekhyun aja ya? Please..." pinta Taeyeon. "Hmm .. Oke oke .. Jadi leadernya gue yaa..." kata Baekhyun. "Yeaaay!! Gomawo chagiya ... " Taeyeon secara refleks memeluk Taeyeon. "Eheheheh! Kok lu berdua pelukan sih jangan-jangan ...." canda Stefan.

"Kita emang pacaran," Baekhyun merangkul Taeyeon. "Wah iya? Selamattt! Semoga langgeng!!" Mira menyalami Taeyeon. "Ah, biasa aja .." kata Taeyeon malu. "Gue kaget, sumpah. Akhirnya ada yang mau sama lo. Selamat nyet," ujar Stefan. "Makasih pohon duren!" Balas Baekhyun. "Ah lo mah selalu -_-". "Hahaha ...".
----////----
MINGGU BERIKUTNYA
"EARPHONE GUE MANA WOOOY!!" Taeyeon sibuk mencari earphonenya yang berharga itu. "Ahelah, nyet! TUH DILEHER LO!" jawab Hanna. "Oiya. Gue lupa hehehe .. Maaf," Taeyeon segera memasukan earphonenya.

"Nah, kalian udah siapin sunblock? Kan disana panas," kata Hanna. "Ah iya! Tak terpikirkan olehku," kata Taeyeon. Kemudian ia memasukan sunblock kedalam tasnya.

SKIP

"......"
TBC
Hai! Author updatenya lama gak? Maklum yaa... Enjoy Reading.. Maaf kalau ada TYPO disini karena itu hal yg wajar.

I Promise You[BaekYeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang