Tahap Revisi dan akan di repost kembali^^
"Aku tau bahwa mencintai seseorang juga perlu perjuangan. Lalu aku tau bahwa mencintai seseorang juga tidak perlu untuk memilikinya,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Aurelle tidak dapat menahan senyumnya sampai di rumah. Bayangan Arjuna mengantarkannya membuat ia senang bukan main. Lututnya juga sudah membaik, tidak seperi tadi. Aurelle juga membayangkan ketika Arjuna berjongkok di depannya lalu mengolesi obat merah. Rasanya—Aurelle ingin berteriak keras an mengatakan pada dunia bahwa hari ini ia sangat bahagia.
Getaran pada ponselnya membuat Aurelle tersadar akan lamunannya barusan. Dengan cepat, jemari lentiknya itu meraih ponselnya yang tergeletak di sebelahnya.
+6285356789613 Lutut lo gimana? Udah baikan?
Aurelle mengerutkan dahinya ketika melihat serentetan angka tidak dikenalnya itu mengirim sebuah WhatsApp. Tapi tunggu, lutut? Apakah itu Arjuna? Tapi Aurelle tidak mau berharap, sebab berharap pada Arjuna itu semakin membuatnya down. Belum sempat Aurelle membalas chat tersebut, seseorang itu mengirim chat-nya kembali.
Gue arjuna.
Mata Aurelle rasanya akan melompat ketika melihat nama itu. Arjuna? Benarkah?
Aku kira siapa. Udah baikan kok, makasih ya Arjuna
Aurelle bingung, Arjuna dapat nomor WhatsApp-nya darimana? Oh, mungkin saja dari grup kelas. Aurelle melihat kembali chat-nya yang belum dibaca apalagi dibalas. Ia segera mengganti nama kontak laki-laki itu sambil tersenyum lebar.
Ponselnya kembali bergetar, senyumnya mengembang keyika mendapati satu notifikasi dari Aplikasi tersebut. Lalu sedetik kemudian senyumnya memudar ketika melihat notifikasi itu bukan berasal dari Arjuna, tapi Arival.
