13. Mengalah

137K 7.8K 158
                                    

🎵Garis Terdepan - Fiersa Besari🎵

Selamat membaca! ♡

———————

Aurelle tersenyum ketika dilihatnya dari kejauhan, Arival sudah duduk di kursi yang disediakan di depan mini market dekat dengan kompleknya. Laki-laki itu tadi mengirim pesan untuk bertemu dengannya, tentu saja dengan senang hati Aurelle meng-iyakan. Sudah lama, iya sudah lama mereka tidak bertemu. Aneh bukan? Padahal mereka satu sekolah. Tapi entah kenapa, Aurelle merasa kalau akhir-akhir ini Arival sengaja menjauhinya. Mungkin—semenjak dia dan Arjuna resmi pacaran.

"Hai!" sapa Aurelle duduk di depannya.

Arival tersenyum singkat. Ia akui perempuan yang di depannya ini manis sekali. Tubuhnya dibalut dengan kaos berwarna putih dengan tulisan berwarna hitam, lalu dipadukan dengan celana jeans berwarna biru dongker. Sederhana tapi menurutnya itu membuat Aurelle semakin menarik di matanya. Rambut perempuan itu juga dibiarkan tergerai semakin mempercantik dirinya.

Arival berdecak. Tanpa sadar dia memperhatikan Aurelle yang jelas-jelas sudah menjadi pacar orang.

Tikung jangan?

Arival berdeham. "Lo dibolehin Arjuna nemuin gue?"

Aurelle mengangguk, "Boleh, tadi aku udah bilang sama dia."

Arival manggut-manggut. Dia memalingkan wajahnya. Sampai saat ini dia belum percaya kalau dirinya kalah dari Arjuna. Walaupun dia sengaja menjauhi Aurelle, bukan berarti dirinya menyerah. Tekad nya begitu kuat, saking bucin-nya dia ada di belakang Aurelle, apalagi jika Arjuna menyakitinya, sudah pasti yang turun tangan itu dia.

"Nih," tiba-tiba saja Arival memberikan satu buat permen Chupa-chupa ke hadapan Aurelle.

"Eh? Buat aku?" Arival mengangguk. "Makasih, tapi aku bukan anak kecil tau. Yang dibujuk sama permen langsung luluh." Aurelle menggerutu, namun permen itu tetap ia ambil, dan itu membuat Arival terkekeh.

"Simpen aja sini, kalau nggak mau."

Aurelle melotot, bibirnya mencebik menatap Arival. "Nggak ya! Kamu udah kasihin ke aku, artinya ini nggak bisa kamu ambil lagi."

Karena gemas, Arival memajukan tubuhnya, lalu tanpa disangka-sangka tangannya mengacak-acak rambut Aurelle. Tentu saja Aurelle langsung diam sambil mengerjapkan matanya. Seakan tersadar, Arival terdiam sejenak, lalu menarik tangannya kembali.

Laki-laki itu mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Sial, umpatnya. Jadinya malah terkesan awkward begini. "Hm—sorry. Lo kan pacar orang ya," Arival menutup mulutnya yang asal bicara.

Aurelle menggigit bibirnya, "Ah, iya—hng nggak apa-apa," Aurelle tersenyum singkat.

Arival meringis, "Gue nggak sadar diri sih. Lo kan udah jadian ya sama Arjuna," kekehnya sambil tersenyum miris.

"Arival,"

"Ya?" balas Arival sambil menghela napas panjang.

"Kenapa kamu jauhin aku?" tanya Aurelle sambil menatap Arival.

"Ya tentu aja gara-gara si Arjuna kampret!" jawab Arival dengan suara kecil dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

Arjuna's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang