🎵Dunia Bersamamu - The Overtunes🎵
———
Arjuna menghempaskan tubuhnya pada single sofa yang berada di dalam kamarnya. Laki-laki yang sekarang sedang memakai kaos oblong berwarna putih dan celana pendek selutut tersebut memejamkan matanya sejenak. Sekelebat bayangan Arival di sekolah kemarin berhasil mengganggu pikirannya. Bagaimana jika dia merebut Aurelle? Apalagi jika Aurelle mau-mau saja bersama Arival. Sialan, pikirannya mulai tidak beres sepertinya. Itu tidak akan terjadi, karena Aurelle sudah menjadi miliknya.
Diraihnya gitar berwarna hitam kecokelatan tersebut, lalu dipangkunya sambil dimainkan senar gitarnya secara asal. Bingung, apa yang harus ia lakukan saat ini. Padahal ini weekend, Arjuna tidak mempunyai jadwal apapun, bahkan sepertinya teman-teman satu team basketnya masih pada tidur. Padahal ini sudah menunjukan pukul 10 pagi. Dasar Arjuna, entah kelamaan menjomblo, atau gimana. Pacar punya, kenapa tidak diajak jalan, kan?
Arjuna meraih ponselnya yang tergeletak begitu saja di meja sebelah sofa tersebut. Tidak ada notifikasi apapun di sana. Padahal ia berharap Aurelle mengirim chat menanyakan kabarnya atau meneleponnya. Tapi ternyata nihil, Arjuna sengaja tidak memberi kabar—ingin dicari, tapi ternyata malah dibiarkan dan tidak di chat sama sekali. Dia berdecak, jika menunggu sampai Aurelle mengirim chat padanya, sampai besok juga mungkin tidak, jadi lebih baik dia yang mengirim chat terlebih dahulu.
Aurelle
Relle?Arjuna menghela napas, melihat centang berwarna biru. Secepat itu tapi perempuan itu tidak mengirim chat-nya duluan? Atau kah Aurelle sedang chat bersama Arival? Sial.
Hallo Arjuna
Kaku. Padahal sudah seminggu mereka berpacaran dan Aurelle hanya menyapa seperti itu. Padahal Arjuna mengharapkan Aurelle akan membalas chat nya seperti ini 'Arjuna kemana aja? Aku kangen' atau ngegas seperti ini 'ARJUNA KAMU KEMANA AJA SIH? AKU KANGEN TAU KENAPA KAMU GA NGABARIN AKU...' dan bla bla bla. Tapi seakan tersadar, Aurelle bukan perempuan yang meminta dikabari atau manja seperti mantan-mantannya dulu.
Lagi chat sama siapa?
Oh aku? Chat sama kamu doang
Arjuna berdecak. Inginnya sih, dia bilang 'TERUS KENAPA NGGAK CHAT DULUAN?!' tapi ia tahan. Masa kasar gitu, lebih terkesan ngegas lagi.
Kenapa ga chat aku duluan? Sibuk?
Nggak sibuk kok
Boleh aku vc?
Iya, boleh
***
Arjuna
Boleh aku vc?Iya boleh
Aurelle hampir saja melemparkan ponselnya kalau tidak ia tahan. Tidak terlalu lama, panggilan video call membuat dirinya gemetar. Malu, malu, malu. Sebelum Aurelle menjawabnya, ia sedikit merapihkan rambutnya, lalu duduk sambil memangku guling miliknya.
"Hai," wajah Arjuna terlihat di ponselnya. Laki-laki itu terlihat lebih fresh dan—kalau boleh, Aurelle ingin memuji kalau Arjuna ganteng. Ganteng setiap saat, katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjuna's Mine
Teen FictionTahap Revisi dan akan di repost kembali^^ "Aku tau bahwa mencintai seseorang juga perlu perjuangan. Lalu aku tau bahwa mencintai seseorang juga tidak perlu untuk memilikinya,"