🎵 The Overtunes - Sayap Pelindungmu🎵
---
Berulang kali, Aurelle terus menunduk walaupun Arjuna telah menyuruhnya untuk menaikan dagunya ketika mereka berjalan bersama memasuki kelas. Aurele tidak lagi berangkat terlalu pagi, karena tiba-tiba saja pagi ini Arjuna sudah duduk di atas motornya, tepatnya di depan rumah Aurelle. Beberapa siswi berbisik-bisik sambil menatap iri ke arah Aurelle.
Aurelle merasakan tangannya digenggam oleh Arjuna, laki-laki itu meremas pelan tangannya, memberikan ketenangan pada Aurelle bahwa semua akan baik-baik saja. Arjuna juga terlalu peduli dengan lontaran-lontaran dan pertanyaan tidak penting itu.
"Cih, apa-apaan ini?!" Di depan kelas, Alona menghadang keduanya. Matanya terbelalak ketika melirik tangan Arjuna yang menggenggam tangan Aurelle.
"Minggir," ujar Arjuna santai sambil menatap Alona tanpa ekspresi.
Alona yang sudah kesal, melirik Aurelle. Ia tadi mendengar gosip teman yang berbeda kelas dengannya bahwa hari ini Arjuna dan Aurelle pergi ke sekolah bersama. Tentu saja ia tidak percaya, tapi ketika melihat mereka berdu di depan matanya tiba-tiba membuat darahnya mendidih.
"Lo pasti yang godain Arjuna, kan?!" ketusnya, ia langsung mendorong Aurelle. "Murahan lo! Jijik!"
Aurelle yang sedari tadi diam pun geram. Selama ini dia diam saja agar tidak menimbulkan masalah, tapi kali ini ia tidak bisa tinggal diam. Ketika ia bersiap mendorong Alona balik, Arjuna langsung menahannya. Arjuna menatap tajam Alona, ia melepaskan genggaman tangan mereka. Lalu mencengkram tangan Alona kasar.
"Kalau lo berani apa-apain Aurelle," tunjuk Arjuna pada Alona. "Lo yang berurusan sama gue!"
Alona kicep, perempuan itu mengerjapkan mata berulang kali lalu mencoba melepaskan cengkraman Arjuna, tapi laki-laki itu menahannya.
Di depan kelas mereka juga sudah ramai, saling berbisik dan menatap ingin tahu. Sama seperti di dalam kelas mereka, mencari tahu ribut-ribut yang terjadi di depan kelas.
"Ngerti nggak lo?" Arjuna tampak santai, tapi tatapannya mengintimidasi. Setelah Alona mengangguk, Arjuna lamgsung menghempaskan lengan perempuan itu.
Arjuna meraih tangan Aurelle kembali, lalu mereka memasuki kelas. Sebelum Aurelle masuk ke dalam kelasnya, ia mengucapkan sesuatu yang membuat Alona ingin menjambak perempuan itu sekarang juga.
"Mungkin kamu yang murahan, makannya nggak dilirik Arjuna." ujar Aurelle.
Arjuna dan Aurelle berhenti. Lalu laki-laki itu melepaskan tangannya sambil menghadap Aurelle.
"Ada yang sakit nggak?" tanya Arjuna.
Aurelle tertawa kecil, "Nggak kok. Cuma didorong pelan gitu aja," jawab Aurelle.
Arjuna tersenyum, lalu mengacak-acak rambut Aurelle. "Ya udah, kalau ada yang berani kayak tadi, dilawan ya?"
Aurelle mengangguk dengan semangat, "Siap."
Tapi yang dilakukan Arjuna selanjutnya membuat matanya melebar seketika.
"Woi, lo semua, denger dulu. Kalau ada yang berani sama Aurelle kayak tadi, berurusannya sama gue. Paham?"
Kelas yang tadinya ribut kini menjadi hening saat Arjuna berteriak. Tidak ada yang berbicara, hanya mengangguk.
"Bagus," kata Arjuna. Lalu pandangannya beralih pada Aurelle. "Duduk sana gih,"
Diam-diam Aurelle tersenyum. Baru saja satu hari, tapi kenapa membuat Aurelle senang. Setelah Arjuna duduk di tempat duduknya, Aurelle juga melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjuna's Mine
Teen FictionTahap Revisi dan akan di repost kembali^^ "Aku tau bahwa mencintai seseorang juga perlu perjuangan. Lalu aku tau bahwa mencintai seseorang juga tidak perlu untuk memilikinya,"