Aurelle menghela napasnya. Tadi pagi ketika ia sampai di sekolah ia mendapatkan surat lagi. Padahal zaman sudah semakin canggih tapi siapa sangka orang yang menerrornya akhir-akhir ini menggunakan surat. Bayangkan itu. Ralat, bukan hanya itu, tapi dia juga mengirim chat pada Aurelle. Beberapa kali Aurelle mengirim chat pada orang itu untuk mengaku siapa dirinya yang sebenarnya. Tapi hasilnya nihil, yang ada dia malah diblock orang itu. Uh, menyebalkan sekali bukan?
Aurelle menatap susu kotak yang disimpan di atas mejanya oleh si pengirim itu, lengkap dengan surat yang sama seperti kemarin.
Dia bukan termasuk orang yang ingin tahu, tapi entahlah sekarang ia berubah ingin tahu siapa pelakunya."RELLE, AURELLE."
Lamunan Aurelle seketika buyar bersamaan dengan suara laki-laki yang Aurelle sudah pastikan pasti Arival. Untung saja kelas sepi ketika jam istirahat begini, kalau tidak, bisa heboh.
"Sini, oi!"
Laki-laki itu sekarang sedang berada di depan kelas, menyuruh dirinya untuk menghampirinya. Kenapa tidak dia yang ke sini saja sih? Aurelle menyimpan susu kotak rasa cokelat di atas mejanya, lalu menghampiri Arival.
"Jangan teriak-teriak ish!" Aurelle mengerucutkan bibirnya ketika Arival hanya cengar-cengir tidak jelas.
"Ya suka-suka gue, mulut-mulut gue." cengirnya.
"Ada apa?"
"Kangen," kekeh Arival.
"Kamu gabut?" Aurelle mendelik malas sambil mendengus.
Arival mengangguk, "Iye. Yok, ke kantin,"
"Nggak ah,"
"Jangan dekem terus di kelas. Bertelur ntar mau?" Setelah itu Arival hanya tertawa.
"Sana ke kantin sendiri."
"Gue maunya kan sama lo,"
"Tapi aku nggak mau ya sama kamu."
"Kenapa?"
"Soalnya kamu iseng,"
Arival terkekeh, "Ya udah nggak akan gue isengin lagi dah. Kagak tau kalau besok,"
Aurelle melotot, "Tuh kan!"
"Hehe, ya udah iya-iya."
Setelah mengacak-acak rambut Aurelle yang membuat perempuan itu kesal. Arival buru-buru menarik lengannya, namun Aurelle menahannya.
"Ngapa dah?"
"Tunggu."
Aurelle kembali berjalan mengambil sesuatu yang sempat ia simpan tadi, lalu kembali menghampiri Arival.
"Kayak bocah ae," kekeh.
"Dari siapa?" tanya Arival dengan kening berkerut, lalu ekspresi wajahnya berubah menjadi datar. "Dari si kampret Arjuna pasti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjuna's Mine
Teen FictionTahap Revisi dan akan di repost kembali^^ "Aku tau bahwa mencintai seseorang juga perlu perjuangan. Lalu aku tau bahwa mencintai seseorang juga tidak perlu untuk memilikinya,"