8. Surat Misterius

177K 10.7K 317
                                    

Aurelle berjalan menuju tempat duduknya. Perempuan itu meletakkan ranselnya di atas meja, setelah itu menghempaskan tubuhnya di atas kursi. Seperti biasa, Aurelle selalu datang terlalu pagi ketika siswa yang lain lebih memilih untuk bermanja-manja dengan kasurnya terlebih dahulu, dan dia sudah ada di tempat duduknya sekitar jam 6 kurang. Tentu saja koridor dan kelas juga masih terbilang sepi, kecuali satpam yang menyapanya tadi.

Aurelle membungkukan tubuhnya, melihat kolong mejanya. Siapa tahu ada sampah kan? Tapi nihil, kolong mejanya itu tidak ada sampah kecuali sebuah kertas yg dilipat. Aurelle meraihnya, lalu membuka kertas tersebut. Tulisan ceker ayam itu langsung ia baca, siapa yang membuat ini? Ah, Aurelle tidak ambil pusing bisa saja itu hanya orang iseng kan?

 Tulisan ceker ayam itu langsung ia baca, siapa yang membuat ini? Ah, Aurelle tidak ambil pusing bisa saja itu hanya orang iseng kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika Aurelle bersiap untuk membuang kertasnya, ia berpikir kembali. Jika dibuang, kalau ada yang mencarinya bagaimana? Aurelle bingung, tapi mana ada yang mencari kertas dengan tulisan ceker ayam seperti ini sih? Aurelle kembali menyimpan kertas itu di kolong meja. Berulang kali perempuan itu menghela napas, apa lagi yang harus ia lakukan? Ia mengambil buku pelajarannya dalam ransel, lalu mempelajari materi kemari.

Pandangan Aurelle beralih ketika mendengar suara ketukan sepatu yang mendekati kelasnya. Aurelle  tersenyum kala Arjuna menatap dirinya sambil tersenyum juga.

"Lagi apa?" kata laki-laki itu dengan suara kecil.

"Belajar,"

Aurelle membalasnya dengan suara yang sangat kecil juga, Arjuna hanya membalas dengan anggukan lalu berjalan menuju tempatnya. Sedangkan Aurelle kembali dengan kegiatannya.

"Lo udah sarapan?" Pandangan Aurelle beralih ketika mendengar suara Arjuna yang membalikan setengah tubuhnya.

Aurelle mengangguk, "Kamu?"

"Udah juga."

Seketika mereka kembali hening, tidak ada percakapan yang berlarut. Aurelle yang menunggu Arjuna kembali mengucapkan sesuatu, lalu Arjuna yang tidak tahu akan mengatakan apa lagi.

"Hm, Relle."

Aurelle berdeham, dibalik itu iya tersenyum.

"Ya?"

"Bunda titip salam buat lo," ucap Arjuna. "Katanya kapan main lagi?"

Aurelle mengerutkan dahinya, "Eh, salam balik buat Tante Fiona, Arjuna."

Arjuna tersenyum tipis sambil mengangkat jempolnya. Bundanya Arjuna titip salam? Apa Aurelle tidak salah tadi?

Duh, ini kenapa aku degdeg an gini sih? Batin Aurelle.

"Kok bengong?"

"Eh apa?"

Lalu selanjutnya Arjuna berbalik ke depan. Yang Aurelle lihat, Arjuna meraih ponselnya dari dalam saku celana abunya, tidak lama kemudian ponselnya bergetar.

Arjuna's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang