Prologue

453 33 6
                                    

Daniel POV
Professor botak berjanggut,
Tabung kaca,
Air,
Panel-panel kontrol,
Lubang kunci,
Komputer,
DNA, dan..
Listrik!

BZZZT...

Gelap.

Kubuka kelopak mataku perlahan-lahan. Kujumpai tubuhku yang sedang terbaring telentang di atas ranjang keras di dalam sebuah kamar yang kotor dan penuh debu.

Pertanyaan-pertanyaan datang silih berganti di kepalaku seperti, 'dimana aku?', 'apa yang baru saja terjadi?', dan 'siapa aku?'

Dan aku yakin tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu karena aku sendirian di sini.

Udara dingin mulai menusuk kulitku. Kuusap-usap lenganku mengusir dingin. Tapi apa daya, dingin sudah melekat dan tidak mau pergi saat kuusir baik-baik.

Seketika muncul pertanyaan baru yang masih segar di kepalaku, 'apa tidak ada pemanas ruangan di sini?'
Lagipula di sini gelap dan aku tidak dapat melihat dengan jelas dalam kegelapan.

Aku bangkit dari posisi rebahanku lalu berdiri meraba-raba sekitar. Lalu aku menemukan sesuatu, sebuah saklar!

Segera kutekan saklar itu.

Tidak terjadi apapun. Tidak ada lampu yang menyala maupun pemanas yang mulai mengeluarkan hawa hangat.

Kembali kucoba untuk meraba-raba sekitar. Indra perasaku kembali menemukan saklar listrik. Aku kembali menekannya dan..

Tidak terjadi apa-apa.

Kemudian kuraba kembali. Dan ternyata di sebelah saklar yang kutekan tadi, aku menemukan saklar lagi. Namun kali ini aku tidak langsung menekannya melainkan berjalan ke tengah ruangan.

Aku merasakan adanya tali yang menjuntai dari langit-langit di tengah ruangan. Di sebelah juntaian tali itu terdapat sebuah lampu kecil. Setelah memastikan tali itu bukan jaring laba-laba, aku menariknya.

PET

Lampunya menyala redup. Meski begitu, aku sudah dapat melihat sebagian besar dari isi ruangan ini.

Ada satu buah ranjang, yaitu ranjang tenpat aku terbangun tadi, pintu putih bersinar yang terkunci, sebuah meja kayu bobrok, lemari besi yang dirantai dan digembok, kertas-kertas berserakan di lantai, ada sekitar 8 saklar yang tidak berguna, dan kotak putih berkarat misterius yang sepertinya tidak ada saat aku terbangun.

Rasa penasaranku timbul. Kubuka kotak itu. Awalnya sulit untuk dibuka karena berkarat tepat di tepian kotaknya, tapi akhirnya berhasil.

Isinya adalah sebuah pistol berjenis 54 Black Star dan banyak peluru cadangannya, satu gulung tali tambang, sebuah anak kunci, senter, sebilah pisau lipat dan secarik kertas kuning.

Aku memandangi secarik kertas kuning itu. Bukan karena aku tidak tertarik dengan benda lainnya yang sepertinya tidak berguna di ruangan ini—kecuali jika memang kunci itu sesuai dengan pintu keluar ruangan ini—tapi karena kertas itulah yang paling misterius keberadaannya.

Aku dibuat bingung oleh beratus-ratus pilihan. Tiga di antaranya adalah 'membaca isi pesan dari kertas itu', 'langsung merobek dan membuangnya' atau 'mengabaikannya'.

Setelah kupikirkan secara matang, aku memutuskan untuk membaca isinya dan membuangnya bila tidak berguna. Tapi kalau memang penting.. apa salahnya mencoba?

Omong kosong macam apa ini? The 100 Rooms? Harus melewati rintangan dan pergi ke ruangan selanjutnya? Netral Zone? Apa orang yang menulis ini sudah gila? Ataukah dia bukan orang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Omong kosong macam apa ini? The 100 Rooms? Harus melewati rintangan dan pergi ke ruangan selanjutnya? Netral Zone? Apa orang yang menulis ini sudah gila? Ataukah dia bukan orang?

Meskipun pikiranku 80% tidak percaya dengan kertas itu, mau tidak mau aku mempercayainya.

Kenapa? Karena tidak ada petunjuk lain di sini.

Kusimpan pistol dan pisau lipat di saku celanaku. Lalu kulilitkan tali tambang ke pinggang.

Kini aku siap.

Kalau dugaanku benar, maka anak kunci ini seharusnya dapat membuka pintu putih bersinar yang terkunci.

Kumasukkan kunci ke lubang yang ada di pintu lalu kuputar perlahan.

Klik! Kriekk..

Setelah tidak terkunci, aku mendorongnya perlahan. Petualangankupun dimulai...

Hei hei readers! This is my first adventure story.. so if you like the story, please vote and comment
Don't be a silent reader
—YuukiNaura—

ESCAPE - It Just BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang