Chapter 1 : Beginning

212 27 6
                                    

Daniel POV
Aku tercekat.

Jantungku berdetak sangat cepat.

Untung saja tadi aku tidak berlari, karena ternyata ruangan yang kubuka tadi tidak lain adalah jurang tak berujung yang gelap dan sempit.

'Bagaimana caraku melewati jurang ini?' Pikirku.

Lalu itu terlihat olehku. Tali tambang seukuran 5 meter menggantung dari langit-langit. Tali itu tergantung berjajar rapi dari depanku sampai ke pintu seberang

Tapi kini yang menjadi masalah adalah tali itu tidak berjajar lurus. Tali pertama ada tepat 1 meter di depanku, lalu tali kedua ada di 1 meter ke sebelah kanan.

Aku harus berlari lalu mengayun dan melompat untuk sampai kesana. Harus.

Aku memantapkan niatku dan mulai berlari.

HUP

Aku berpegangan pada tali pertama. Ada sekitar 5-6 tali disini dan itu berarti aku harus berusaha sekuat tenaga.

Aku mencoba menggapai tali kedua dan mendapatkannya. Kupindahkan tubuhku yang masih menggantung di tali pertama ke tali kedua.

Berhasil.

Kurasa cara ini lumayan mudah. Tinggal ambil lalu pindahkan tumpuan, kalau begini sih aku bisa menyelesaikannya dalam 5 menit.

Semuanya baik-baik saja sampai di tali terakhir. Saat itu tinggal sekali ayun saja, maka selesai sudah rintangan ini.

Aku meraih gagang pintu dan membukanya.

TERKUNCI!

Sekarang bagaimana caraku membuka kuncinya dengan posisi yang seperti ini? Ini adalah suatu hil yang mustahal!

Kucoba mengaitkan kedua kakiku pada tali dan mulai membuka kunci.

TrektrektrekTREK! Kriekk..

Aku bisa melakukannya! Aku tidak percaya ini! Lalu ada suara lain yang terdengar..

Kretkretkret

Asal suaranya dari atas, kira-kira apa ya?

Kutengok asal suara tersebut dan mendapati tali tambang tempatku bergelantungan hampir putus.

Panik. Ya, aku panik dan itu sudah pasti. Tapi aku mencoba untuk tetap tenang agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Aku sudah pasti harus segera berayun tapi jika tali seperti ini diayun, maka kemungkinan besar bukannya sampai malah terjatuh.

Kuyakinkan diriku dan memulai. Aku tetap harus mengayun apapun resikonya. Aku tidak ingin tetap berada disini sampai sang tali terputus.

Kuhitung sampai 3 untuk menyiapkan diriku sendiri.

"Satu..."

"Dua..." kusiapkan kakiku dalam posisi hendak ayun.

Dan, "tigaa!" teriakku sembari mengayun cepat dan diikuti ketangkasan tubuh.

Kulihat talinya mengayun, berhasil. Tapi ketika hampir berhasil sang tali lepas dan membuatku berpegangan pada pinggiran lantai ruang selanjutnya.

Lantainya begitu dingin, bening dan licin seperti kaca. Tunggu, apa tadi aku bilang licin? Kalau begitu..

Syuut...

Tangan kananku tergelincir dan tak lagi mencengkram lantai kaca. Sekarang hidup dan matiku kuserahkan kepada tangan kiriku.

Keringatku mulai bercucuran deras. Mungkin inilah akhir dari hidupku.

Tidak! Tidak bisa! Yang benar saja, aku baru saja memulai petualanganku, memulai ceritaku, aku tidak bisa membiarkan ini berakhir hanya sampai di sini.

Kuulurkan tangan kananku ke atas tapi gagal. Lalu aku mencoba untuk menggunakan teknik angkat badan dengan satu tangan yaitu tangan kiriku.

Entah kenapa tangan kiriku akhirnya bisa mengangkat beban tubuhku dan berhasil naik ke ruangan selanjutnya.

Kupandangi jurang dengan tali itu dan mengucapkan selamat tinggal padanya.

Kutapakkan kakiku di lantai kaca dan berteriak lantang, "TIDAK ADA YANG BISA MENGAKHIRI CERITAKU!!!"

—YuukiNaura—

ESCAPE - It Just BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang