Maaf ya kalo pendek dan alur ceritanya terlalu cepet. Sekali lagi maaf banget. :)
Biasakan vote sebelum membaca ya^^
Only time can answer everything, and the only time we could get back together
Author POVEmpat tahun kemudian...
Dear diary
Hai, Notes. Ini adalah hari ke 1,480, atau lebih tepatnya hampir empat tahun gue nulis semua curahan isi hati disini.
Lo tau, Notes? Sampai saat ini gue belom bisa move on dari dia. Dia yang buat setiap hari gue menjadi lebih bermakna dan bewarna. Dia yang selalu buat gue nyaman. Dia yang selalu buat mood gue naik turun. Dan, dia yang buat gue jatuh cinta sampai saat ini.
Dulu, dia pernah bilang, gue hadir di hidup dia adalah suatu hal yang indah. Tapi nyatanya? Dia pergi begitu aja, tanpa kasih kabar ke gue. Dan gue berharap dia ngasih kabar buat gue, Notes.
Gue harap, dia selalu bisa merasakan apa yang gue curahkan di buku ini.
Satu hal yang pasti, sampai detik ini gue nungguin lo, Yan. Gue juga selalu berdoa supaya dipertemukan kembali.
Stepnya Bian.
Cklek!
"Mama"
Stevani menutup buku diary yang selalu dia gunakan untuk mencurahkan isi hatinya, kini menoleh ke arah pintu kamar yang telah terbuka oleh seorang anak kecil yang memanggil dirinya dengan sebutan mama. Diletakkan nya buku diary tersebut ke dalam laci meja.Setelah itu, Stevani menghampiri anak kecil tersebut, lalu mengelus rambut hitam miliknya. "Kenapa, Rey?"
"Mama, hari ini kita jalan-jalan di taman, ya?" Tanya anak kecil yang di panggil oleh Stevani dengan sebutan Rey.
Stevani tersenyum tipis yang disertai dengan tatapan lembut. "Bukannya, Rey mau pergi sama papa?"
Rey mengerucut kan bibirnya, saat mendengar pertanyaan dari Stevani. "Papa, lagi sibuk sekarang. Mama mau, kan?"
Stevani mengangguk dengan senyum yang tidak pernah lepas dari wajahnya. "Yaudah, hari ini kita jalan ke TMII sama mama, ya?"
Anak kecil yang di panggil oleh Stevani dengan sebutan Rey langsung memeluk kedua kaki Stevani dengan erat. "Makasih, mama."
Stevani terkekeh geli melihat tingkah laku Rey. Rey memiliki seribu satu tingkah yang membuat dirinya selalu tersenyum.
"Mam?" Tanya Rey yang membuyarkan lamunan Stevani.
Stevani menatap Rey dengan tatapan lembut. "Kenapa, sayang? Kamu mau ketempat lain?"
Rey menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Bukan, mama. Rey mau ganti baju ke kamar, tapi mama masih meluk Rey."
Dengan tatapan yang masih melihat ke arah Rey, Stevani langsung melepas pelukan nya. Rey yang melihat Stevani hanya terkekeh geli.
"Mama tunggu di mobil, ya?"
.................
Dengan mengenakan setelan kaus berlengan panjang bewarna hitam, rok putih panjang, dan sepatu converse bewarna pelangi, Stevani pergi mengelilingi TMII bersama Rey.
TMII merupakan sebuah tempat wisata dengan tema budaya Indonesia. Taman Mini berdiri pada lahan seluas sekitar 150 hektar. Tempat wisata yang satu ini menawarkan rangkuman dari kebudayaan Indonesia dari 26 provinsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stephanie [End]
Novela Juvenil#169 in Teen Fiction - 25 Agustus 2016 #140 in Teen Fiction - 28 Agustus 2016 #133 in Teen Fiction - 2 september 2016 [Jangan ada yang copas ini cerita. Gue bikin sendiri dengan hasil pemikiran gue sendiri. Kalo ada yang sama atau gimana pun bentukn...