Part 2

53 3 0
                                    

Setelah aku pulang dari rumah Kak Eca aku memutuskan untuk pergi ke resto karna hari ini hari sabtu saatnya aku mengecek resto. Kalau hari sabtu selain cek keadaan resto aku juga membawakan sebuah puisi atau lagu tapi kalau hanya hari sabtu saja.
Eeeiit jangan salah ya ini resto bukan kafe karna aku memang membuat resto yang berunsur cafe sedikit. Kalau malam minggu begini pengunjung paling banyak adalah anak muda.
Aku keliling cek kerjaan anak-anak dan sekarang aku berhenti di bagian pembukuan "Gimana ada masalah tidak dalam satu minggu ini"
"Tidak bu pemasukan juga lumayan. Silahkan ibu cek sendiri" menyodorkan pembukuan resto
Aku cek satu persatu dengan teliti "Bagus gak ada masalah,nanti kalau ada apa-apa hubungi saya ya. Saya mau ke depan sudah jam 08.08 sudah saatnya"
"Baik bu" Nia tersenyum
Aku lalu keluar dan melihat pengunjung sudah ramai. Penyayi resto ku juga sudah siap ternyata.Aku menghampiri mereka " sudah siap semua"
"Sudah bu"jawab mereka bersama
"Ya udah tunggu apa lagi bawakan beberapa lagu nanti saya akan mengisi puisi sedikit saja" aku langsung turun dan beberapa lagu sudah di bawakan.
Aku lihat para pengunjung begitu menikmati suasana ini aku hanya bisa tersenyum puas
Saat ini giliran ku naik panggung tuk memberikan puisi yang karya ku sendiri karna aku memang suka membuat puisi dari pada tak tersalurkan mending aku buang di resto ku sendiri " Selamat malam semua bertemu lagi dengan saya Airin. Kali ini saya hanya akan membawakan sebuah puisi pendek tapi jangan kecewa saya juga akan bernyanyi kali ini. Selamat menikmati"

Satu kata saat pertama kali aku melihat mu
Terpesona
Ya aku terpesona oleh mu
Aku tersihir oleh indah wajah mu
Kamu mampu memporak porandakan hati ku
Kau bisa membuat kusut fikiran ku
Kamu telah berhasil menguasai ku
Karna hanya kamu yang ada di benak ku
Kamu......iya kamu dan hanya kamu
Yang mampu membuat hati ku berdebar hebat
Saat pertama kali ku melihat mu...

"Satu lagu milik Ran Pandangan Pertama buat pengunjung setia resto"

Lama ku memendam rasa di dada
Mengagumi indah mu wahai jelita
Tak dapat lagi ku ucap kata
Bisu ku diam terpesona
Dan andai suatu hari kau jadi miliki
Tak akan ku lepaskan dirimu kasih
Dan bila waktu mengizinkan ku untuk menunggu diri mu
Kurasa ku t'lah jatuh cinta pada pandangan yang pertama
Sulit bagi ku untuk bisa berhenti mengagumi dirinya
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

terimakasih

Penonton tepuk tangan ketika aku sudah selesai. Aku langsung turun dan duduk di tempat biasa aku mengawasi pelanggan ku. Sebenarnya puisi yang aku bawakan tadi tak ku buat sebelumnya semua mengalir begitu adanya. Ungkapan hati karna ada seseorang yang bisa menarik perhatian ku seketika. Aku hanya tersenyum membayangkan dia berada disini dan bernyanyi di atas sana bersama dengan ku "sial hanya menghayalkan saja sudah membuat hati ku berbunga-bunga" umpat ku dalam hati

Tanpa ku sadari ponsel ku bergetar aku hanya mengerutkan dahi siapa yang telfon aku jam segini. Ku ambil ponsel ku dalam tas ku. Mama yang telfon langsung aku angkat.

"Iya halo mam ada apa?"

". . . . . . . . . . "

"Airin di resto ma tadi dari rumah kak Eca langsung"

". . . . . . . . . . . "

"Iya mam maaf Airin lupa ia kabar in mama"

". . . . . . . . . . . . . . "

"Iya mam" langsung aku mati in telfon nya

Mama bingung aku sampai jam 10.00 malam belum pulang dan belum ada kabar dari tadi di telfon tidak aku angkat. Ponsel ku ada di dalam tas sejak dari rumah kak Eca tadi aku belum lihat ponsel.
Pengunjung hari ini begitu ramai tanpa terasa sudah jam 11.00 saja Saat nya resto tutup. Aku sudah sangat lelah aku memutuskan tuk pulang duluan " semuanya saya duluan ya" aku melambaikan tangan
"Hati-hati di jalan ya bu" ucap karyawan bersama



Udah dulu ya capek dan ngantuk besok lagi semoga ada ide...
Aku bingung belum kasih nama restonya ni....

TBC..........

Andai Hati Dapat Di TentukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang