Cinta tak melihat siapa dia Cinta tak mememandang apa derajatnya Cinta tak membutuhkan hartanya karna Cinta tumbuh atas dasar rasa karna cinta yang menentukan hati...
Andai jatuh cinta dapat di tentukan aku tak memilih tuk jatuh cinta pada mu...
Cinta apa itu cinta.... Bagaimana bentuknya lingkaran persegi atau segitiga Apa itu cinta Bagaimana rasanya manis kah pahit kah atau asam Mengapa banyak orang memujanya Seberapa hebat kah cinta Kenapa orang-orang takluk padanya Cinta....Cinta....Cinta Mengapa semua orang tergila-gila cinta Cinta hanya terdiri dari satu kata yang tersusun atas 5 huruf C.....I.....N.....T.....A.... Lalu apa yang spesial darinya
Hari sudah mulai larut malam tapi aku baru menginjakan rumah. Rasa lelah mulai bergelayutan ditubuh ku. Ku hempaskan tubuh ku di kasur. "Hah lelah sekali hari ini" ku buka kancing baju ku Ku pejamkan mata ku sebentar tapi ponsel ku terus bunyi. Ku ambil ponsel ku dalam saku celaka kerja ku"notifikasi bang Ardo. Tiga panggilan tak terjawab. Satu pesan baru" Aku langsung cek panggilan tak terjawab" mama dan bang Ardo. Ada apa ya kok aku gak denger tadi" ku meyenggit kan alis Ku putuskan tuk telfon bang Ardo takut penting. Ku tekan nomor telfon bang Ardo. Tidak ada jawaban "Mungkin bang Ardo sudah tidur kali ya. Ya udah besok aja aku telfon lagi" gumam ku Ku bukan pesan masuk ternyata dari Defi
Defi
Jangan lupa makan dan istirahat kakak
Aku hanya tersenyum kecut melihat pesan dari Defi"Sampai kapan kau bisa bertahan saat aku mulai diam. Sampai dimana kau kan mengejar ku saat ku terus berlari menjauhi mu. Ku ingin lihat seberapa kuat cinta mu tuk membuat ku luluh dan jatuh hati pada mu" ucap ku dalam hati
Kuputuskan tuk pergi mandi karna aku tak kan bisa tidur tanpa mandi. Selesai mandi ku rebahkan tubuh ku di kasur. Sebelum aku terlelap tidur aku ingat ada notifikasi dari bang Ardo. Ku ambil ponsel ku dan ku lihat. Saat aku melihat instalgram bang Ardo ada foto wisuda. Ku amati lagi foto itu"Airin. Bener ini foto wisuda Airin"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat ya Airin semoga menjadi yang terbaik dan membanggakan orang tua. Kamu terlihat lebih cantik saat menggunakan kebaya dan toga" ucap ku Tanpa ku sadari aku memuji kecantikan Airin yang dulu selalu aku sia-siakan saat dia berusaha menarik perhatian ku. Sekarang aku baru menyadari tak ada perempuan yang senekat dan seberani Airin. Banyak wanita yang silih berganti tuk berusaha mendekati ku tapi tak ada yang mau berjuang tuk mendapatkan aku. Defi salah satunya dia adalah rekan kerja ku. Kami sering bertemu dan ngobrol bersama tapi aku tak nyaman jika lama-lama bersama dia. Defi sosok perempuan yang mengikuti fashion dan dandanan dia bagi ku norak. Entah lah tapi aku suka yang natural cantik yang alami tanpa polesan yang lain. "Airin apa kabar disana entah mengapa aku selalu teringat oleh mu. Tangisan itu yang selalu berbisik kepada ku yang selalu membuat ku teringat wajah mu. Selamat ya kau telah berhasil lulus. Sayang aku tak bisa melihat keberhasilan mu" aku tersenyum lagi mengingat kejadian 2 tahun ini. Ada wanita yang berusaha mendapatkan hati ku walau bertubi-tubi ku tolak mentah-mentah.
Flash back on
Pagi ini aku sedang siap-siap untuk ke kampus seperi biasa. "Pagi semua" sapa ku "Pagi sayang. Ayo sarapan dulu mama udah siapa in ni"pinta mama Aku langsung duduk ikut bergabung di meja makan. Sarapan berlangsung dengan hening karna kami sudah dibiasakan kalau makan tak ada yang boleh bicara. Setelah selesai sarapan aku berpamitan mau berangkat kampus "Pa...ma Varo berangkat dulu ya" pamit ku Aku langsung mencium punggung tangan mama dan papa "Iya hati-hati ya" jawab mama "Iya ma. Kak Varo duluan ya" ku menepuk pundak kak Ar "Ok. Hati-hati" ucap Ar
Saat ku melangkah kan kaki ku ke motor ada Airin disana "Al ini aku buat in sarapan buat kamu biar kamu gak kelaparan di kampus" Airin menyodorkan kotak makan Aku menatap dengan tidak suka "Ini Al bawa"Airin memegang tangan ku tuk mengambil kotak makan itu "Apaan sih aku udah sarapan dan lo gak usaha repot-repot bikinin sarapan buat aku" ku jatuhkan kotak makan itu Airin hanya tertunduk mendengar jawabku ketus "Satu lagi aku udah berapa kali bilang sama kamu jangan pernah kasih aku makan atau minuman lagi apa lagi ke kampus ku lagi. Ngerti"bentak ku yang kesal karna selalu saja dia meberikan sarapan entah minum "Mengerti tidak" bentak ku lagi "Iya maaf aku hanya tak ingin kau kelaparan saja. Maaf kalau kamu tak suka" jawab Airin yang mukanya sudah merah padam Aku langsung meninggalkan Airin yg masih berdiri di halaman rumah.
Entah setan apa yang merasuki aku hingga tak punya hati kepada seorang wanita yang berusaha meberikan perhatian kepada ku.
Flash back off
Setelah kejadian itu Airin tak menampakan batang hidungnya dihadapan ku. Tapi aku tau Airin masih sering mengirim makanan untuk ku walau tidak secara langsung darinya. Aku tau kak Eca yang menjadi perantara pemberi makan. Kalau kak Eca yang bawa entah mengapa aku mau memakannya walau sebenarnya kalau Airin pun yang bawa kadang juga aku makan. Masakan Airin tak buruk kok enak bagi ku. "Airin...Airin Kenapa kamu gak kapok sih walau sering aku bentak-bentak aku perlakukan kasar dan ku permalukan di depan umum. Hati kamu terbuat dari apa sih. Tak ada perempuan yang seperti mu Airin" ucap ku tanpa sadar Lulu ku pejamkan mata tuk istirahat badan ku sudah sangat lelah. Besok masih banyak pekerjaan yang menunggu ku.
Maaf ya kalau ceritanya berantakan lagi gak dapet ide yang bagus. Mood nya juga lagi berantakan. Maaf dah lama gak update yang masih setia menunggu dan masih setia membaca cerita ku terimakasih banyak ya... Tunggu lanjutannya ya Salam hangat dari ku
