Bagaikan keluar dari kandang macan dan masuk ke lubang biaya. Baru aku bernafas lega karna ayah sudah pulang ke jogjakarta setelah beberapa hari tinggal di rumah. Seatap tapi tak saling kenal. Ya ini lah aku akan seperti ini ketika hati terluka. Baru ku tempel pantat ku ke kursi ada menghampiri
"Permisi bu. Mau antar ini" Kata nisya karyawan ku
"Apa ini nis"aku menerima kotak yang diberikan nisya
"Kurang tau bu tadi ada yang kasih laki-laki"jelas nisya dan meninggalkan aku
Aku pun penasaran dengan apa kotak merah marun itu. Ku buka kotak yang isinya adalah gaun
"Gaun untuk apa ini. Gak salah kirim kan" ku tempelkan gaun ini ku tubuh ku
"Cantik gaunnya warnanya juga pas dengan selera ku"cicit ku
Ku letakkan kembali gaun ke kotak tapi ada ucapan disana yang berisiHay cantik jangan lupa ya
Nanti aku jemput jam 19.00
Siap-siap ya dandan yang cantik
Gaunnya jangan lupa di pakai
Pasti kamu akan terlihat lebih cantik kalau pakai gaun dariFrom: Jackvano
Ku hela nafas panjang. Ya Allah kenapa aku bisa lupa kalau hati ini aku ada janji dengannya. Baru juga bisa nafas lega ayah pergi kenapa kau kirimkan laki-laki aneh lagi. Fikiran ku semakin berkecamuk. Bagaimana ini bila ia laki-laki psikopat atau jangan-jangan.
"Tenang Airin tenang jangan berfikir buruk dulu. Tenang-tenang"ku tarik nafas dan membuangnya berulang kali aku lakukan
Aku pun bersiap-siap ku poles sedikit wajah ku dengan bedak agar tak terlihat pucat dan tak lupa lipstick berwarna senada dengan bibir. Ku langkah kan kaki ku ke depan melihat resto sebentar
"Didiih cantiknya ibu bos hari ini"puji Juan
"Apaan sih biasa kali Aaahh"aku tersipu malu
"Serius ibu bos lebih cantik. Mau kencan ya. Hhhhmmm" goda juan menaikan alisnya
"Iiihhh kamu bisa aja" ku menepuk pundak juan
Aku pun pergi ke kamar mandi menganti drees ku dengan gaun yang Jack berikan. Selesai aku berdiri dikaca"pas sekali dengan badan ku pilihannya bagus sesuai dengan selera ku" gumam ku
"Wooow indah sekali gaunnya bu. Ibu juga kelihatan lebih cantik. Cocok"entah dari kapan Nia berdiri di depan kamar mandi
"Nia bikin kaget aja dech" protes ku
"Iya lah orang ibu dari tadi lihat kaca muluk saya di sini dari tadi juga ibu gak sadar" cicit nia
"Nia saya kok takut ya" aku sedikit mengigit bibir ku
"Takut kenapa bu"nia penasaran
"Bagaimana kalau Jack bukan orang baik-baik. Kalau dia psikopat gimana atau penjual para gadis. Iiihhh ngeri. Ingat kan kejadian yang lalu dia seperti apa" ku tertunduk lesu
"Tenang bu tenang"nia mengelus pundak ku
"Aku takut nia aku takut biar bagaimana pun aku belum kenal dengannya. Bagaimana kalau aku tak kembali dan aku mati" aku memeluk nia
"Aku takut nia takut"air mata ku lolos juga
"Bu tenang jangan menangis semua akan baik-baik saja. Berdoa bu hadapi dengan tenang dan jangan melupakan Allah. Bila lelaki itu tak memperlakukan ibu tidak baik ibu langsung kabur ya. Jaga diri ibu baik-baik. Ibu kan perempuan hebat." Nia menenangkan
Aku pun melepaskan pelukan nia
"Nia gimana ini" tanya ku lagi
"Ibu hanya butuh tenang jangan gugup atau panik. Jangan tunjukkan ketakutan ibu nanti malah di manfaatkan. Seperti biasa aja bu"jelas nia
"Okey"aku sedikit tersenyum
Aku dan nia keluar dari toilet
Aku duduk di ruang kerja Nia hati ku berdebar saat ku lihat jam menunjukan waktu 18.55
Mondar-mandir yang aku lakukan. Aku tak tenang gugup takut menyelimuti ku.
"Bu ada yang menunggu di depan laki-laki kalau gak salah Jackvano"Nino memberitahu
Aku dengan Nia saling pandang seolah mengerti apa yang aku rasa kan.
Kepanikan ku semakin menajdi ku gigit jari ku.
"Suruh tunggu sebentar ya"ucap nia
"Bagaimana ini Nia?Aku takut"ku tutup muka ku dengan kedua telapak tangan ku
Nia memegang tangan ku"bu apa pun yang terjadi harus ibu hadapi ada kami bu yang menemani ibu. Ibu tak sendiri ini sudah menjadi resiko yang harus kita hadapi"
"Ini salah ku Nia kenapa aku langsung menyetujuinya tanpa berfikir resiko nya"aku tertunduk lemas mengingat kejadian beberapa hari lalu
"Ini bukan salah ibu. Ibu sudah melakukan yang terbaik untuk resto dan kami" Nia meremas tangan ku
"Yakin bu semua akan baik-baik saja"Nia meyakinkan ku
Aku pun segera membereskan ponsel dan mengambil dompet ku masukkan kedalam tas.
Sebelum aku pergi aku menoleh Nia dari sorot mata ku seolah bertanya dan nia pun membalasnya dengan anggukan dan tersenyum. Aku membalasnya dengan senyum kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andai Hati Dapat Di Tentukan
RomanceCinta tak melihat siapa dia Cinta tak mememandang apa derajatnya Cinta tak membutuhkan hartanya karna Cinta tumbuh atas dasar rasa karna cinta yang menentukan hati... Andai jatuh cinta dapat di tentukan aku tak memilih tuk jatuh cinta pada mu...