Part 8

33 2 0
                                    

Cinta kali ini kau menang Kau boleh tertawa
Aku kalah aku lemah
Tapi aku belum menyerah
Cinta mengapa harus rumit

Setelah kejadian itu Airin sudah tak memberi Alvaro makan atau minuman. Sudah lelah rasanya Airin sekarang fokus pada kuliah dan restonya. Sekarang Airin sudah semester 7 ia tak ingin bila terus mengejar Varo yang semakin di kejar akan semakin menjauh.
"Airin" panggil Ulil sahabat dan temen sekampusnya
Airin hanya menoleh sumber suara yang memanggil namanya
"Dicari dari tadi ada disini tho" ulil langsung duduk di samping Airin
"Ada apa?" Tanya Airin yg tak menoleh Ulil
"Lo kenapa sih kok seneng banget di sini. Lo lagi gak ada masalah kan." Tanya Ulil curiga
Airin hanya tersenyum pada Ulil
"Lo ditanya hanya cengar-cengir aja. Jawab dong. Lo itu ya demen banget apa-apa disimpan sendiri" gerutu Ulil kesal pada Airin karna Airin masih tetap diam
"Airin" panggil Ulil sewot
"Apa sih" jawab Airin tak kalah sewot
"Elo ya ada temen ngomong gak di dengerin. Mang dikira aku batu kali ya" cerosos Ulil pada Airin
"Kan udah aku dengerin" mata Airin masih terfokus pada kolam kecil yang ada ditanam
"Ya terus jawab dong kan aku ngomong sama kamu" Ulil mulai sebel
"Yeee tadi katanya suruh dengerin gimana sih" tanya Airin pada Ulil
"Tau Aaahh ngomong sama kamu buang tenaga" Ulil pura-pura ngambek dan memalingkan muka
"Udah dech jurusnya keluar" cicit Airin
"Ya elo temen tanya gak dijawab. Elo kenapa ada masalah apa ini ada hubungannya dengan Alvaro lagi" tanya Ulil dengan rasa penasarannya karna Ulil sangat tau jika sahabatnya akan betah berada di taman kalau ada masalah
"Gue gak papa lagi mau cari inspirasi tuk resto aja" bohong Airin pada Ulil Airin tak ingin sahabatnya tau
"Gak mungkin. Gue kenal lo itu dari kecil. Gak usah bohong dech sama gue" cerocos Ulil
"Serius aku gak papa. Aku cuma pengen sendiri aja." Airin berusaha meyakinkan sahabatnya
"Gak gue gak percaya sama lo. Mata lo aja berdusta kok. Cerita sama gue kenapa lo." Pinta Ulil dengan wajah melasnya
"Gue gak tau lil dengan perasaan ku. Aku sakit di perlakukan dengan cara ini. Tapi hati aku bilang kejar Airin kejar sampai lo dah gak mampu tuk melangkah lagi. Aku ingin menyerah tapi tak menyerah. Aku bingung" air mata Airin langsung mengalir begitu saja
"Semua tergantung sama Elo Rin. Jika lo udah meberikan yang terbaik tapi Varo tak merespon ya lo harus kuat menerima semua itu Airin. Masih banyak Cinta yang lain di luar sana. Lihat cinta yang baru yang lebih baik" jawab Ulil sambil mengusap punggung Airin
"Tapi gue orang yang susah jatuh cinta lil lo tau sendiri udah 3 tahun lebih aku tak menyentuh namanya cinta dan lebih parahnya bang Ardo suka gak setuju sama pilihan aku. Walau aku tau bang Ardo tau mana yang terbaik bagi ku karna abang adalah penganti Ayah." Tangis Airin semakin menjadi dan hanya bersandar di pundak sahabatnya ia akan menumpahkan semua
"Gue tau rin gue tau. Tapi lo harus kuat dan lo harus percaya semua akan indah pada saatnya. Kalau lo gak mau lepas Varo sekarang ya pelan-pelan. Ada saatnya lo harus berhenti mengejar" kata ulil bijak
"Aku juga udah berusaha tak mengejarnya Lil. Gue dah lelah. Semakin ku kejar semakin jauh." Airin semakin erat memeluk ulil
"Iya Airin gue tau itu. Sekarang lo harus semangat bahwa lo bisa tanpa dia okey." Ulil tersenyum pada Airin
"Iya gue akan semangat" Airin berusaha tersenyum pada Ulil
"Iiihhh jelek tau kalau kamu gitu." Goda ulil Airin semakin mengerutkan bibir nya
"Jahat dech temen nya kan lagi sedih" Airin pasang muka marah nya
"Daripada ngambek dan galau gak jelas mending sekarang kita makan Rujak kerupuk aja yok" ajak Ulil bersemangat
"Ayo" Airin juga ikut semangat

Mereka berdua makan rujak kerupuk dengan lahap apalagi Airin yang tak bisa sehari saja tanpa kerupuk bagi dia makan tak usah yang aneh-aneh yang penting ada kerupuk. Karna dari kecil Airin sudah cinta mati sama kerupuk ya makanan Favorit Airin. Aneh tapi ya begitu lah adanya Airin

Saat sedang makan rujak ponsel Airin bunyi. Ada pesan masuk.

Abang

Airin abang cuma mau kasih tau abang besok mau terbang ke bali sama Varo

Andai Hati Dapat Di TentukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang