Kutemukan kau!!

163 15 0
                                    

2 Minggu sudah kulewati bersekolah , dan berteman dengan mereka bertiga.

Begitu juga dengan ucapan ucapan yang selalu muncul dikepalaku entah darimana.

Ayah dan ibuku untuk sementara pergi keluar kota untuk mengurus pekerjaan mereka.

"Hay"Sapa seseorang ketika aku membuka gerbang rumahku.

"Kalian? Bagaimana bisa tahu rumah gue?"tanyaku pada 3 temanku tersebut.

"Gausah kaku gituh ah , rumah kita gajauh dari sini kok .. Ayo berangkat!!"ucap faiz seraya merangkul ku.

Aku pun memalingkan wajah dan melihat lantai atas rumahku lalu melihat kak relina tersenyum padaku.

"Eh? Pada kenal yang namanya Dicky & Dicka ga? Nembak gue masa haha"ucap widia dan diakhiri tawanya.

"Dicky? & Dicka?"gumamku

"Kenapa riy? Lo gatau? Dia sekelas sama kita kok , tar deh gue kasih tau orangnya"kata meyrina kepadaku dan aku mengangguknya.

Ketika kami melewati lorong sekolah kami dihadang oleh lelaki yang pernah menghadangku sebelumnya.

"Masih inget gue kan?"tanyanya padaku dengan nada yang membuatku muak dan aku mengangguk.

"Tahan temennya"pinta lelaki itu , lalu temannya menahan widia , faiz dan meyrina dengan cepat lelaki itu memukul perutku.

"Aaaggh"

Aku pun jatuh sambil menahan sakitku , lalu mereka mengeroyok ku.

"Lo lemah!!"

Suara itu muncul lagi dikepalaku

"Siapa lo? Tunjukin muka lo kalo emang elo ga lemah!!!ancamku padanya

"Gue sisi gelap dari bagian diri lo , Lawanlah!! Ayo ajak dia bermain"

Mendengar hasutannya aku mengeluarkan Cutter yang ku selipi disepatuku lalu menyerangnya dan keluarlah darah dari lengannya.

Temanku yang melihatnya tersenyum.

Lantas aku menarik kerah lelaki.

"Jika gue lanjutin sepertinya menarik , tapi gimanah ya? Kali ini lo gue ampunin dan satu lagi .. Lo berani ngadu? Cutter ini bakal nembus jantung lo HAHAHA!!"kataku berbisik padanya lalu ia pun lari dari hadapanku

"Sensasi apa ini? Wajah yang ketakutan , bau darah yang anyir , desahan kesakitan. Sepertinya ga buruk juga"pikirku.

"Bagus akting lo riy , berani juga lo ngelawan dia"ucap faiz padaku di ikuti anggukan widia dan meyrina

"Lo pada ke kelas duluan , gue ke kamar mandi dulu"kataku

"Oke gue duluan yaa"ucap meyrina dan melambaikan tangannya padaku

Aku pun tersenyum dan menuju Toilet.

Setelah mencuci wajahku aku melihat kearah cermin.

"Menarik bukan?"

Aku terkejut ketika pantulan cermin itu bicara padaku.

"yah .."jawabku

"Mulai sekarang bermainlah dengan yang lain!! Dan terimalah gue sebagai bagian diri lo"katanya

"Baiklah"ucapku , lalu meletakkan cutter disepatuku.

------

"Udah beraknya?"tanya faiz padaku ketika aku baru tiba.

"Berak? Muka lo gue berakin mau?"candaku

"Riy , Riy .. itu tuh yang namanya Dicka & Dicky , ganteng kan ya"ucap meyrina padaku sambil menunjukkan 2 Lelaki yang sibuk mengerjakan tugas.

Setelah melihat sekelebat ingatanku mulai bermunculan.

"Ketemu lo!!"gumamku , lalu tersenyum jahat.

Jujur saja , aku sudah mengharapkannya ini. Dicka dan Dicky adalah anak dari ibu tiriku , aku benci dengan sikap manjanya yang membuatku terus dihukum oleh ibu tiriku

"iya ganteng , tapi percuma .. Tinggal sebentar lagi"jawabku sambil menatap dicka dan dicky.

"Maksut lo?"tanya widia

"Oh? Bukan apa apa"jawabku berbohong.

--------

Tidak lama bel berbunyi , menandakan jam istirahat telah tiba.

Aku bersama mereka bertiga pun menuju kantin dan memesannya

"Hay , boleh gabung?"ucap gadis yang ternyata kak relina.

"Gue juga ya"tambah vina.

"iya boleh kak"jawab meyrina sambil memberi ruang untuknya duduk

"Se enggaknya kenalin nama lo dulu lah kak , biar temen gue ga takut"jelasku.

"Ade gue bawel bnget yak haha , oke okeee .. Nama gue Leranda Relina dan yang ini vina"kata kakak ku.

Bersambung ...

Vote dan comment anda sangat berarti untuk menilai chapter tersebut.

He is Psychopath?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang