Sensasi aneh ini menjalar ke seluruh tubuhku , entah kenapa aku sangat menyukainya.
Aku pun kembali ke kelas untuk mengambil tas ku dan kembali ke rumahku.
------
"Udah menjelang magrib wid , sebaiknya dilanjut besok .. Lagipula besok kita harus menghampiri ibu dicka dan dicky"jelas meyrina.
"iya juga , yaudah yuk pulang .."ucap widia sambil merapihkan berkas berkas tersebut.
Widia pulang masih dengan pikirannya yang masih dipenuhi insiden tersebut.
Sedangkan aku? Aku menyiapkan diri untuk bermain main dengan ibu ku malam ini.
Aku menemukan topeng bagus dibawah tempat tidurku dan mengambilnya , karena aku tidak dibolehkan keluar malam malam aku pun menyelinap keluar melalui jendela kamarku.
Malam itu hujan lebat tapi aku tidak mengurungkan niatku dan berlari bersama senyumanku.
"Lets play to the game!!"gumamku lalu memakai topeng yang ku temukan tadi.
Karena aku ingin membuatnya terkejut aku memasukinya melalui jendela kamar ibuku.
Membuka jendela yang terkunci itu sangat mudah bagiku.
ibu ku ternyata sudah bermimpi , tapi yang kupikirkan adalah memimpikan kematiannya.
"Mau sampai kapan kau tertidur bu!!!"gumamku lalu membanting gelas yang berada dimeja
Karena suara gelas itu ibu ku terbangun.
"Hay"ucapku pelan.
"Si-siapa kamu?"tanyanya sambil mengusap matanya
Aku pun perlahan membuka topengku.
"Apa ibu tidak mengenaliku?"tanyaku pada wajah ibu yang tidak percaya itu.
"Ka-kau? Tidak mungkin , aku sudah membuangmu dan aku yakin kau sudah mati"ucap ibuku.
"Jika aku sudah mati , tidak mungkin aku berada disini untuk membunuhmu bu dan membuktikan aku menyayangimu bu"ucapku menggunakan nada yang membuat ibu cukup gemetaran.
"Bukti kesayanganmu?"tanya ibuku.
"yah , bukti kesayanganku .. Aku sudah membuktikannya pada dicka dan dicky"ucapku.
"Jadi kau yang telah membunuh kedua anakku"ucap ibu tercengang.
"Bukankah aku juga anakmu bu?"tanyaku sambil melihat cutterku yang telah siap membunuhnya.
"KAU ANAK IB...."
Belum sempat ibu ku menyelesaikan ucapannya aku sudah mencoret wajah ibu dengan cutterku.
"Dan ku pastikan kau tidak akan melihat matahari esok hari"ucapku tepat ditelinga ibu ku.
Ibuku berlari dan mengunci diri didalam toilet.
Aku tidak mengira ibuku akan mengajakku bermain petak umpet malam malam seperti ini.
Reuni ibu dan anak yang harmonis bukan?.
"Apa ibu sudah mengumpatnya? Aku datang bu"ucapku.
"PERGI!!"teriaknya
ibuku terlalu bodoh , mengunci dirinya didalam toilet yang tak ada atapnya .. Aku mengambil tangga dan menaikinya.
"aku akan pergi setelah mengirimmu ke tuhan bu!!"ucapku setelah melihat ibuku.
Aku pun melompat kearah ibu dengan cutter kuarahkan tepat dibola mata ibuku.
"Aaaaaaargh"teriak ibuku.
"HAHA , HAHAAAA , HAAAA"ketawaku sambil menusuknya berkali kali dan membuat wajah ibuku penuh dengan goresan cutterku
Aku terkejut setelah kuaniaya seperti itu , ibuku masih dapat hidup.
"Sudah cukup bu!!"ucapku lalu mencongkel mata ibuku dan ibuku mati seketika.
Malam itu aku membawa pulang mata kiri ibuku untuk dijadikan koleksiku.
Sebelumnya aku sudah mempunyai lidah dicky dan kelamin dicka.
Bukankah keren mengoleksinya dalam satu kardus.
Bersambung ...
Dont be a silent readers ...
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Psychopath?
HorrorMEMAAFKANNYA itu urusan tuhan , tapi mengirimnya ke tuhan TERSERAH gue.