Awal dari kesenanganku

187 13 1
                                    

"Haha , kita udah tau kali kak"ucap meyrina

"Tuh lo denger kan , temen lo udah tau gue haha"ledek kak relina padaku

"Oiya , ngomong ngomong lo masuk klub apah?"tanya widia di sela makan.

"Klub? Gue belum mikirin"jawabku asal

"Masuk klub Mata-mata ajah bareng kita"tambah meyrina.

"Ohyaudah"kataku.

suasana hening sementara.

"Loh , itukan denis? Lengannya kenapa di perban gituh?"vina mulai bicara

"Den!! Sini!"panggil kak relina

Lelaki yang bernama denis pun menghampiri kakak ku.

"Tar malem kerumah gue yak , dan elo juga vin"kata kak relina pada temannya

Denis hanya mengangguk , akupun menatap wajah denis dan tersenyum sinis.

"yaudah gue duluan"ucap denis setelah melihatku.

Aku menghabiskan waktu istirahat bersama mereka.

Jam pelajaran demi jam berlalu sampai pada bel pulang berbunyi.

"Ayo ke ruang klub"ajak meyrina

"Ruang klub? Klub apa?"tanyaku.

"Lo sekarang udah jadi bagian dari Klub mata-mata yang bertugas mematai atau menyelidiki suatu kejadian"jelas faiz

"Oh"jawabku lalu mengikuti mereka menuju ruang klub.

------

"ini ruangannya? Dan ini siapa?"tanyaku sambil melihat foto yang berjejer disudut lemari.

"Oh itu? itu foto orang yang tersangka dalam peristiwa sebelumnya"jelas faiz.

"Ngga ada tugas boring juga yaa"keluh meyrina sambil menidurkan tubuhnya.

"iya yaa"balas faiz.

"Hey , Lihat!! Gue nemuin benda bagus!! Apa gue boleh memakainya?"tanyaku sambil menunjukkan pisau panjang itu.

"Memakainya? Untuk apa?"tanya widia curiga

"Hanya untuk bersenang senang"jawabku sambil menatap benda yang kupegang ini.

"Tidak!! Ga ada yang boleh ngambil apapun dari ruangan ini!!"kata widia tegas

"Membosankan"dengusku

"Udahlah riy jangan , widia bertanggung jawab atas ruangan ini"jelas faiz.

Kami mengobrol hingga waktu menunjukkan pukul 05.26.

"Ayo pulang , sudah sore"ajak meyrina lalu mengunci ruang klub.

Mereka bertiga dijemput oleh orang tua mereka masing masing dan kebetulan klub basket telah selesai melakukan latihannya.

Yang aku tahu , dicka dan dicky ikut serta dalam klub basket.

"Dicka? Dicky? Ayo bersenang senanglah denganku HAHA!!"

Aku pun menunggu nya di lobi sekolah , setelah yang lain sudah keluar dari ruangannya dan tinggal hanya mereka berdua.

Jujur saja , aku tidak kuat menahan nafsuku.

Tap!! Tap!! Tap!!

Langkah kaki mereka terdengar ditelingaku dan muncullah sosok pemuda yang kubenci itu.

Aku tersenyum jahat pada mereka berdua sambil menggenggam cutter kesayanganku.

"Lo tau? Sudah lama gue menantikan hal ini"ucapku pada mereka.

He is Psychopath?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang