Hujan ditengah malam membasahi tubuhku dan menghilangkan bekas darah ibu di pakaianku.
"Hoy .."panggil seseorang.
"Kau akan masuk angin jika terkena hujan , apalagi dimalam hari"ucapnya sambil memayungi ku.
"Eh- i .. iya"ucapku sambil menyembunyikan kantong plastik ku.
"Apa itu?"tanyanya.
"Bukan apa apa"kataku berbohong.
Gadis itu menatap wajah dekat.
"Ahh , gue kenal lo .. Leranda ariy kan?"ucap gadis itu.
"ya-yaah .. Siapa kau?"kataku bertanya.
"Gue Catrine Nilandah , biasa dipanggil Rin .. Masa lo gakenal gue sih , kitakan satu kelas"kata Rin padaku.
Dia mengantarkan ku tepat depan rumahku.
"Kalo begitu cukup disini saja , terimakasih sudah mengantarkanku"ucapku.
"Ah iyaa tak masalah , sampai ketemu disekolah"ucapnya lalu meninggalkanku
Terakhir kulihat pada wajahnya adalah senyum licik yang sama denganku.
Dengan melihat senyum liciknya saja aku bisa mengetahui sesuatu darinya.
Suara gemuruh petir seakan akan memintaku untuk segera memasuki rumahku.
Keluar rumah melalui jendela , masuk pun aku harus melalui jendela.
Aku telah membunuh saudara dan juga ibu kandungku , yang kupikirkan adalah 'berhenti membunuh' .. Tapi apa daya , sesuatu didalam diriku memaksa untuk melakukannya.
Malam itu aku bermimpi , aku berjalan berdampingan dengan gadis .. Mata gadis itu sama sepertiku , penuh dengan hasrat membunuh dan kesepian.
"Siapa gadis itu?"gumamku.
-------
"Akhir akhir ini lo banyak ngelamunnya , lo gapapakan de?"tanya kak relina.
"Ah gapapah , mungkin perasaan kakak aja"jawabku.
Hari ini teman temanku tidak menyamparku , terpaksa aku berangkat bersama kak relina.
Tidak seperti biasa , kak relina selalu memerhatikanku. Ku pikir ada yang salah denganku.
"Kenapasih kak?"tanyaku.
"Tidur jam berapa lo semalem?"tanya kak relina secara tiba tiba.
"Heh? Jam 1 kak"jawab ku asal
"Kan gue udah bilang , gaboleh tidur malem malem .. Lo susah bnget di bilangin sih de"ucapnya.
"Ah bawel lo kak"ucapku setelah mobil berhenti dihalaman sekolah.
"Hay .."sapa seseorang setelah ku keluar dari dalam mobil.
"Rin?"ucapku.
"iya haha , kaku gituh lo ah"balas Rin.
"Siapa hayo? Pacar lo yaa?"ledek kak relina.
"Halo kak , Namaku Rin"ucap rin pada kakak ku.
Tanpa memperdulikannya aku meninggalkannya begitu saja.
"Kita duluan yaa kak"ucap Rin lalu menyusulku.
Kita berdua memasuki lobi sekolah.
"Rame rame apaan tuh?"tanya rin ketika melalui tangga menuju atap.
Aku baru ingat kemarin membunuh gadis yang pernah menolongku.
"Ah itu .."ucapku belum menyelesaikan ucapanku
"Lo udah tau?hebaaaat!!"seru rin.
"Ah ngga , udah ah ayo"ucapku lalu menarik lengan Rin.
-------
"Panggilan kepada Leranda Ariy , diharapkan ke ruang klub mata-mata"
"Apaan lagi sih"gerutu ku.
"Udah sono buruan , sini tas lo .. Biar gue taro"ucap Rin lalu aku memberinya tas ku dan bergegas.
Drrrrrtttt!! Bunyi pintu ruang klub ketika aku membukanya.
Suasana hening ketika aku memasuki ruang klub.
"Ada apaansih?"ucapku.
"Gue yakin lo udah tau soal kematiannya Rina IX-D kan?"tebak widia beserta tatapan curiga yang lainnya padaku.
"Yaa gue tau baru tadi"ucapku asal.
"Lo kan yang ngebunuh!! Lo kan yang ngebunuh temen gue itu haaaa!!"teriak faiz padaku lalu mendorongnya dan yang lain hanya melihatnya
"Maksut lo?"tanyaku tidak melawannya.
"Yaa sore itu lo kemana haah? Gue yakin sore itu lo masih disekolah"ucapnya faiz.
Aku pun membalas dengan menggenggam leher faiz dan mengangkatnya hingga kakinya tak menyentuh lantai.
Secara refleks yang lainnya berdiri.
"Atas dasar apa lo nuduh gue? Jadi lo semua manggil gue cums karna ini haaah!!"ucapku lalu mengencangkan genggamanku dan membuat faiz mengerang kesakitan.
"Lepasin faiz ga!!!"ucap meyrina lalu memukul ku dengan tangannya.
Aku pun melemparkan tubuh faiz dan pergi meninggalkan mereka. Sebelum aku menutup pintu , aku menatap faiz sinis.
"Lo liat sendiri kan?"ucap faiz pada anggota yang lain.
"Kita gaboleh gegabah dan kita belum cukup bukti bahwa dia pembunuhnya"balas widia.
"Informasi yang kita dapet dia dibesarin dipanti kan? Lalu diadopsi oleh keluarga Leranda , dia bahkan ada hubungan darah sama dicka&dicky .. Lalu , ibu dicka&dicky ditemukan tewas hari ini"ucap putri.
"Kalo ariy yang ngebunuh keluarga lamanya tapi alesannya kenapa?"tanya meyrina tak percaya.
"Gue bakal cari bukti!! Gue gaboleh temen gue jadi korban lagi!!"seru faiz lalu membanting pintu klub.
Bersambung ...
Dont be a silent readers ...
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Psychopath?
HorrorMEMAAFKANNYA itu urusan tuhan , tapi mengirimnya ke tuhan TERSERAH gue.