Setelah acara konser selesai, Keyna, ofar dan Dion baru sadar jika Yuki tak berada disamping mereka.
Mereka keluar ruangan menuju kamar, mereka fikir pasti Yuki sudah pulang duluan dan tertidur karna seorang Yuki memang tidak hobi dengan acara-acara berisik seperti konser contohnya.
Tapi saat mereka sampe di kamar dan tidak mendapati Yuki, maka saat itulah mereka panik. Keyna mencoba menghubungi Yuki via telfon tapi tak ada jawaban, Ofar segera berlari mencari dibeberapa tempat. Begitu juga Dion berlari ke arah parkiran, sementara Keyna tetap di kamar dan terus memcoba menelfon Yuki, sampe akhirnya....
"Ya ampun Ki....lo kemana aja sich, lo tau nggak klo kita khawatir banget, tu si Ofar ampe lari kesana kemari nyariin lo. Lo nggak papa kan Ki???." Cerocos Keyna saat tau bahwa dia sudah tersambung dengan seseorang diseberang telfon, tapi sedetik kemudian Keyna terpaku saat suara diseberang bukanlah suara Yuki sahabatnya melainkan suara seorang pria yang mengabarkan bahwa Yuki pingsan dan sedang bersamanya, pria itu berjanji akan mengantar Yuki saat Yuki sudah siuman.
Tut tut tut
Meski sambungan telfon telah terputus namun Keyna masih saja menempelkan handphonenya ditelinganya, dia seakan mematung, dia tak percaya bahwa suara yang barusan dia dengar adalah suara artis idolanya, suara bass yang hanya dimiliki seorang Al Ghazali Kohler.
Ofar dan Dion kembali dalam keadaan ngos-ngosan tanpa membuahkan hasil, sepertinya Ofar terlihat sangat frustasi, dia takut terjadi sesuatu pada Yuki.
Dia sudah berjanji tidak akan membiarkan apapun terjadi pada sahabat kecilnya itu.Tak butuh waktu lama, setelah mendengar cerita dari Keyna bahwa Yuki pingsan dan sedang bersama Al, maka ketiga sahabat itu segera berlari ke arah receptionist guna meminta info dikamar no berapa Al menginap.
Cukup waktu lama untuk mendapatkan info tersebut, karna pihak hotel tidak akan sembarangan memberikan info atas tamunya.
Tapi jangan sebut Keyna kalau tidak bisa merayu sang receptionist itu, setelah beberapa saat beradu argumen akhirnya mereka mendapat no kamar Al.
Ketiganya langsung menuju kesana, Ofar terlihat sangat tidak sabaran. Apalagi tau bahwa Yuki pingsan, seperti ada yang sakit pada dadanya, bagaimana bisa Yuki pingsan dan Ofar tidak berada disampingnya.
Setelah sampe pada kamar yang dituju, Ofar segera mengetuk pintu kamar. Merasa tak ada jawaban, Ofar mengetuknya dengan sedikit keras.
"Far, lo sabar." Ucap Dion dengan menepuk bahu Ofar
"Gue yakin Yuki baik-baik saja." Ucapnya lagi untuk menenangkan Ofar
Tak berapa lama terdengar suara kunci terbuka dan Ofar langsung mendorong pintu itu.
Braakkk
"Dimana Yuki???." Teriaknya sambil mengedarkan pandangannya ke dalam kamar Al
Dia tidak membutuhkan ijin Al untuk masuk ke kamar itu, yang dia pikirkan hanya keadaan Yuki.
Matanya terhenti pada sosok yang masih bersandar di atas ranjang itu, gadis itu tersenyum, dia mencoba memberitahukan pada ketiga sahabatnya itu bahwa dia baik-baik saja, hanya lewat senyuman maka semua orang tau bahwa dia memang baik-baik saja.
Tapi tidak dengan Ofar, dia mendekati Yuki dan dia tau bahwa Yuki menyembunyikan sesuatu.
Tanpa kata, Ofar langsung memeluk Yuki erat, dia membisikkan sesuatu pada Yuki
"Ada apa, apa yang terjadi, tenanglah, gue disini." Ucap Ofar lirih
Yuki yang sedari tadi sudah menahan tangisnya akhirnya terisak dalam pelukan Ofar, dia tak dapat berkata apa yang sedang dia rasakan. Dari tadi dia ingin memumpahkan air matanya tapi tidak di depan Al, dia sekuat hati menahan rasa sakit di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BidadariKu ✔
Fanfiction"Kau yang terbaik untukku, sluruh nafasku untukmu, ku tak bisa, bila harus tanpa kamu" - Al Ghazali "Cinta kita cinta surga, sampai mati tetap bersama, kau dan aku selamanya" - Yuki Kato Cover by AstiKema Art