Air Mata

2.1K 249 22
                                    

Pagi ini mentari bersinar hangat, menyapa manis seorang gadis yang masih bergumul dengan selimut dan boneka doraemon kesayangannya. Hari ini memang hari minggu, hari libur, itu sebabnya gadis itu semakin enggan membuka matanya meski sebuah suara yang sudah sedari tadi mencoba membangunkannya.

"Ofar, gue masih ngantuk, lagian ni hari minggu kan? so biarin gue tidur sepuasnya dech. Lo nggak kencan ma Oliv heh?" Tanya gadis itu tanpa membuka matanya, dia sudah tau siapa orang yang sedari tadi mengusik tidurnya.

"Khusus hari ini gue batalin acara kencan gue demi lo tau!!!" Omel Ofar, si cowok yang sudah bosen ngebangunin sahabatnya ini

"Siapa suruh, lagian ngapain demi gue?"

"Lo lupa yang gue bilang kemarin malam soal Yuangka?"

Secepat kilat Yuki si gadis itu langsung terduduk menghadap Ofar dengan mata melotot sempurna, dan tak lama kemudian disusul dengan suara tawa Ofar yang menggila melihat ekspresi muka Yuki.

"Ofar....lo ngerjain gue ya???" Rengek Yuki cemberut merasa Ofar sudah berhasil membangunkannya dengan cara menipunya soal Yuangka.

"Sorry sorry....gue nggak maksud, cuma muka lo lucu banget, sumpah....lo kalau udah nyangkut soal Yuangka jadi segitunya" jelas Ofar sambil mengacak rambut Yuki

"Lo kan tau sendiri, gimana respon gue kalau denger nama itu disebut. Lo mau bikin gue nangis heh?" Yuki langsung menunduk, setiap mengingat nama satu itu langung bisa membuat hatinya sakit dan tak lama akan muncul tetes tetes bening di pipinya.

"Udah ah, masak bangun tidur dah mau mewek, tambah jelek tu muka. Sana buruan mandi, gue kan dah janji hari ini kita bakal ketemu Yuangka"

Yuki langsung melotot lagi ke arah Ofar, dan Ofar pun tersenyum.

"Gue nggak bohong, buruan....gue tunggu di bawah, ingat jangan lama, sudah siang ini" ucapnya sambil menunjuk jam di pergelangan tangannya.

Meski masih ragu dengan ucapan sahabatnya itu, namun Yuki segera bergegas mandi dan mempersiapkan diri. Dia berharap Ofar tidak hanya bercanda tapi dia berharap bahwa hari ini dia benar-benar akan bertemu dengan sahabat yang sudah sangat dirindukan itu, Yuangka, sahabat yang menghilang sejak 5 tahun lalu.

**

Sekarang disinilah Yuki dan Ofar berada, SMP Tunas Jaya. Tempat dimana mereka 5 tahun lalu menimba ilmu, mereka disini untuk menghadiri acara reuni akbar. Betapa senangnya Yuki bisa berjumpa dengan teman-temannya dulu, bertegur sapa, bercerita kehidupan dan aktifitas masing-masing.

Ofar sibuk dengan teman-teman cowok, begitupun dengan Yuki yang sibuk dengan teman-teman ceweknya. Yuki memang tak sampai lulus menimba ilmu di sekolah itu, saat divonis leukimia maka dia harus home schooling dan menempuh cara khusus guna mengikuti ujian. Namun setidaknya 2tahun dihabiskannya disekolah itu dan pastinya banyak teman.

"Ki, lo dah ketemu ma Yuangka?" Tanya Sinta yang daritadi menemani ngobrol Yuki

Yuki hanya terdiam, dia benar-benar tak bisa berfikir.

"Apa benar Yuangka ada disini??" Tanyanya dalam hati

Sinta mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Yuki saat menatap temannya itu sedang melamun.

"Yuki....!!!" Teriaknya lagi tepat disamping telinga Yuki

"Eh...iya...." ucap Yuki dengan terkejut, ditatapnya Sinta dan terlukis senyum dibibirnya

"Ayo kita cari Yuangka, tadi gue liat dia disana" Sinta berucap sekaligus menarik tangan Yuki tanpa meminta jawaban

Yuki menurut saja kemana Sinta menarik, dia hanya terlalu sibuk dengan pikirannya tentang sosok Yuangka sahabatnya itu. Seperti apakah Yuangka sekarang, masihkah dia tomboy, masihkah dia mengingat Yuki sebagai sahabatnya, jika iya.. kenapa selama ini Yuangka tak mencarinya, atau memang Yuangka sudah melupakannya???

Semua pertanyaan itu hanya berkecamuk dalam otaknya, sampai sebuah suara menyadarkannya.

"Itu dia, Yuangka....!!!" Panggil Sinta dengan teriak

Seketika seorang gadis berambut panjang nan cantik dengan balutan dress warna peach menoleh ke arah Sinta dan Yuki.

Yuki terdiam, tanpa terasa air matanya menetes.

***

Yuki Pov

"Itu dia, Yuangka...!!!" Suara panggilan Sinta benar-benar membuat mataku mengikuti arah tujuannya

Dan aku melihat, seorang gadis berdiri membelakangiku, rambutnya terurai panjang, tubuhnya semampai dan dia menggunakan dress warna peach dengan sentuhan bandana warna senada.

"Benarkah dia Yuangka???" Batinku masih tak percaya hingga akhirnya gadis itu membalikkan badannya ke arahku dan Sinta

Aku tak dapat berucap, dia benar benar Yuangka sahabatku. Sahabat yang sangat kurindukan, dia ada disini, dihadapanku saat ini.

Rasanya ingin sekali aku berlari ke arahnya dan sesegera mungkin memeluknya, aku ingin menyalurkan dan mengatakan betapa aku merindukannya, air mataku sudah tak dapat ku bendung, tapi ini air mata bahagia, sangat bahagia.

Kulangkahkan kakiku tapi

Gadis di depanku masih berdiam di tempatnya, iya...Yuangka masih tetap disana, diam tanpa senyuman, bahkan tanpa melihat kearahku, apa dia tak melihatku, kenapa dia tak berjalan ke arahku ???

Seketika langkahku terhenti dan hatiku terasa sakit, sangat sakit. Baru saja aku merasa bahagia luar biasa tapi kenapa tiba-tiba semua hilang dalam sekejap.

Sinta berlari duluan ke arah Yuangka, dan tak lama kemudian Sinta menggandeng lengan Yuangka dan lihatlah apa yang terjadi ???

Yuangka tersenyum tak lama setelah Sinta membisikkan sesuatu padanya, kulihat rona bahagia dalam wajahnya. Mereka akhirnya berjalan ke arahku yang masih mematung, tapi....apa yang ada ditangan kanan Yuangka. Dia memegang sebuah tongkat, seperti sesuatu yang membantunya berjalan.

Deg

Aku merasa ribuan mata pisau menancap tepat di ulu hatiku, sakit dan nyeri bersamaan. Ragaku membeku tak dapat bergerak, airmataku semakin deras meluncur. Bukan lagi air mata bahagia seperti tadi tapi ini air mata kepedihan, kesakitàn dan ketakberdayaan.

Apa yang terjadi pada penglihatan sahabatku itu, apa semua ini terjadi karna kecelakaan 5 tahun lalu, dan bagaimana slama ini Yuangka menjalani hidupnya. Sesakit apa yang dia rasakan saat kehilangan penglihatannya ???

Kakiku lemas, kepalaku pening, terlalu banyak pertanyaan yang muncul dalam otak dan hatiku. Pandanganku kabur, samar aku mendengar seseorang memanggil namaku.

"Yuki....."

Dan semua terasa gelap.



*****



Maaf ya jadi part terpedek kayaknya,
Author lagi galau karna mengetahui satu fakta tentang leukimia, rasanya ingin mengubah ceritanya dari awal tapi gimana ya ???
Karna sakitnya Yuki akan berpengaruh pada akhir cerita.

Aaarrrggghhhh........
Ini salah author karna tidak bikin konsep cerita sedetail mungkin, akhirnya semua berantakan dech, maaf ya !!!

Author nggak tau mau nerusin gimana lagi story ini karna pada akhirnya sudah dapat ditebak endingnya, dan maaf mungkin nanti agak lama update nya karna author lagi fokus cari pengetahuan tentang leukimia ya.....

Oke dech, terakhir.....author ucapkan makasih buat para readers yang masih setia nungguin story ini.

Salam hangat dari author.....
Dan selamat malam minggu ***

BidadariKu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang